CHAPTER 7

819 82 6
                                    

Akhirnya Lumine dapat nomornya Xiao!

Akhirnya Lumine dapat nomornya Xiao!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Lumine meletakkan sepiring almond tofu di atas meja, menyodorkannya pada Xiao yang sudah duduk menunggunya. "Selamat makan!" ia berucap riang sambil mengambil tempat duduk di sebelah Xiao.

"Selamat makan."

Xiao mulai makan makanan kesukaannya dengan tenang. Hingga sebuah suara menyapa, "Wah... aku tidak percaya kita bisa makan di sebelah Vigilant Yaksha sekarang... apa kamu ingat, Lumine? Dulu, Xiao pernah bilang dia suka makan sendirian."

"Inilah bagian yang tidak aku suka," sahut Xiao sambil mengunyah makanannya, "Mendengarkan orang lain bicara saat makan."

Lumine menoleh pada Paimon yang kini menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu bertanya, "Bagaimana kalau kamu memilih menu makanan di sana? Sekalian melihat kokinya memasak."

"Bolehkah? Baik! Paimon akan pergi~"

"Kamu juga, Lumine."

"Huh? Aku juga harus pergi?" tanya Lumine, dia kira hanya Paimon yang harus meninggalkan Xiao makan sendiri. "Tapi, aku tidak akan bicara. Ummh!" Ia langsung menutup rapat bibirnya dan menutupnya dengan kedua tangan.

Xiao tak punya pilihan selain lanjut makan sampai tiba-tiba ia menemukan sesuatu yang aneh dari piringnya. Ia meletakkan sumpitnya di sebelah piring dan mengambil benda yang mirip seiris bawang putih di atas piringnya yang sudah bersih dari tahu. "Apa ini? Kamu mau meracuniku?" Xiao langsung bertanya sambil mencoba mengacungkan benda kecil itu.

"Buka aja."

Xiao pun membuka benda yang ternyata sebuah kertas yang digulung itu. Kemudian ia membaca tulisan di dalamnya, "Maukah kamu pergi ke Festival Lentera bersamaku?"

"Iya, aku mau!" jawab Lumine.

Xiao mengerutkan dahi, menatap Lumine yang ternyata menjebaknya untuk mengatakan itu padanya. Ia meletakkan kertas itu di atas meja sambil berkata, "Aku tidak bisa, Lumine. Aku tidak boleh terlalu dekat dengan manusia, apalagi dalam jumlah yang banyak."

"Kenapa Tuan Zhongli dan Ganyu boleh, tapi kamu tidak boleh? Apa karena kamu adeptus? Atau yaksha?"

Xiao hanya menjawab dengan helaan nafas.

"Apa karena kutukan karma?" tanya Lumine hati-hati. Xiao masih diam, justru menunduk lebih dalam seolah mengiyakan. Lumine akhirnya berkata, "Aku sudah baca semua tentangmu di buku, aku juga diberi tahu beberapa hal oleh Tuan Zhongli. Aku... mengerti semua pengorbanan dan penderitaanmu, Xiao. Walaupun aku tidak ada di posisimu, tapi aku ada di sini. Bersamamu."

Xiao mengangkat kepalanya dan menatap Lumine, "Kutukan itu, kamu juga terkena, Lumine. Morax membantuku dengan memberimu obat untuk membekukannya, tapi aku tetap harus mencari cara untuk mengeluarkannya darimu."

Xiao menghentikan penjelasannya sejenak dan menatap Lumine yang tidak terlihat menunjukkan emosi apapun. Kemudian ia melanjutkan, "Seperti yang mungkin kamu sudah baca di buku atau dimanapun, kutukan itu bisa menyebabkan kematian mendadak, atau kegilaan yang menyebabkan kejahatan. Aku tidak tahu yang mana yang akan kamu terima, apapun itu, aku tidak boleh mengambil resiko dengan datang ke festival itu."

"Apa akan membutuhkan waktu yang lama?" tanya Lumine.

Xiao terkejut, "Kenapa..."

Kenapa kamu sangat ingin mengajakku ke festival itu? Kenapa kamu tidak mengajak yang lain dan mengabaikanku saja? Kenapa kamu selalu berusaha memanusiakan aku? Kenapa kamu tidak menyerah saja?

Masih banyak lagi 'kenapa' yang terlintas di kepala Xiao saat ini. Namun hanya satu yang keluar, "Kenapa kamu tidak membenciku? Kamu seharusnya marah dan pergi meninggalkanku setelah tahu aku membuatmu berada dalam bahaya besar, Lumine."

Lumine tertawa kecil, lalu menjawab, "Karena kamu memberiku harapan, Xiao. Kamu bilang kamu akan berusaha mencari cara untuk menyelamatkanku dari kutukan itu, jadi untuk apa aku membencimu?"

Harapan. Terdengar sangat manusia.

"Aku akan menunggumu, Xiao. Kalau tidak bisa tahun ini, ayo datang bersamaku tahun depan. Kalau tidak bisa di keramaian, ayo kita naik gunung dan melihat dari kejauhan."

Xiao menatap gadis pengembara itu, bahkan dia juga berusaha memberiku harapan sekarang.

"Gunung Tianheng. Kita bisa bertemu di sana." Xiao akhirnya menjawab. "Kalau nanti kamu ingin menikmati keramaian bersama teman kecilmu itu, silakan. Aku akan menunggu."

Lumine tersenyum lebar, "Yes! Akhirnya aku bisa mengajak seorang Xiao!"

"Apa?! Kamu berhasil melakukannya, Lumine?" tiba-tiba Paimon kembali datang dengan tangan penuh makanan. "Bagaimana caranya? Cepat beritahu Paimon~"

[Genshin Impact ! AU] Xiao & Lumine : Be CarefulWhere stories live. Discover now