Potrait ¦ Makayza Black

703 65 5
                                    

Aku senang sekali ketika mendapatkan surat kunjungan Hogsmade, Dad bilang disana sangat menyenangkan, ya, walaupun sebelumnya ia datang dengan menyelinap.

Aku melangkahkan kaki pada sebuah Potrait wanita cantik bertampang galak dengan lelaki jangkung berambut merah yang identik dengan ibuku.

"Oh, James!" pekiknya girang, ketika menyadari keberadaanku.

"Bagaimana dengan libur musim panasmu?" tanyanya, senyum lebar itu tak pernah pudar dari bibirnya yang ranum.

"Menyenangkan, kami merayakan ulang tahun Albus dan kehamilan Mum! Dad sangat berharap anak ketiganya perempuan" sahutku, kedua manusia dalam Potrait itu nampak terkejut.

"Ginny hamil?!" kata si lelaki, menatapku tak percaya seolah aku sedang bergurau.

"Iya, Mum hamil lagi." sahutku, aku sempat melirik sekilas pada potrait si perempuan, dia terlihat senang namun matanya menyiratkan kecemburuan.

"Maaf," ucapku, mereka menatap ku bingung "Harusnya jika kau tak menyelamatkan hidup ibuku, ku yakin kau sekarang masih hidup berdampingan, mungkin dengan ayahku?" tanyaku pada kalimat akhir.

dia terkekeh pelan, "Menyelamatkan hidup Ginny bukanlah hal yang paling aku sesali, aku justru senang bisa menyelamatkannya. Ginny sudah seperti saudara perempuan ku sendiri"

"Tapi kau jadi kehilangan nyawamu"

"Hei James, kau tahu kan hidup itu ada 2 macam. yang pertama adalah bagaimana kau memilih/menentukan hidupmu dan kedua adalah bagaimana tuhan menentukan/memilih takdir hidupmu. nah biar ku tanya padamu, kematian ada pada opsi keberapa?"

"Kedua?" tanyaku, dia terkekeh lembut sekali.

"Tepat! kematian bukanlah hal yang ku inginkan, tentu saja terkadang aku kecewa memikirkan begitu banyak tujuan dan hal hal yang akan aku lakukan ketika aku lulus dari Hogwarts nanti, tapi lagi, itu masih sebuah rencana, nyatanya tuhan berkehendak lain, dia begitu mencintaiku hingga menyuruhku pulang lebih dulu, dan aku tak pernah menyesal untuk pulang ke rumah, aku suka rumah baru ku"

"Kau begitu baik untuk menjadi seorang wanita yang di cap galak dan menakutkan" ucapku tulus, dia tertawa terpingkal sekali lagi, mengira apa yang ku ucapkan adalah sebuah gurauan.

—★ Potrait Makayza

IM BLACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang