Part 1

1 0 0
                                    

Selamat membaca!!

Cinta memang rumit. Sulit bagi seseorang untuk jatuh cinta dalam keterpaksaan. Hal yang berbau memaksa tidak akan berjalan dengan semestinya.

Orang itu bernama Laskar Adhyaksa, terlahir dari keluarga berada yang kini tinggal di Ibukota Jakarta. Parasnya tampan bak putra raja, siapa yang tidak jatuh cinta padanya?

Laskar bersekolah di Sma Gerhana yang terletak 12 km dari rumahnya. Menginjak kelas 11, dan berada satu sekolah dengan gadis yang selalu dijodoh-jodohkan oleh keluarganya, membuat Laskar tidak merasa nyaman.

"Pokoknya kamu harus nurut apa kata ayah," kata pria berusia 32 tahun sambil menyeruput kopi panas favoritnya. Pria itu adalah Arlan Adhyaksa, yang tak lain adalah ayah dari Laskar.

Laskar hanya menatap Arlan sekilas. Sudah bosan bagi seorang Laskar mendengarkan ocehan yang melulu tentang tuntutan.

Laskar paling tidak suka diatur, apalagi tentang masa depannya. Baginya, tak ada yang boleh ikut campur perihal kehidupan pribadi Laskar, termasuk kedua orang tuanya.

Tak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut Laskar. Ia mengambil tasnya yang berada di meja, dan bergegas pergi.

Laskar mengeluarkan mobil sport mewah yang selalu ia kendarai saat berangkat ke sekolah. Kendati ia sadar hal itu hanya akan membuat kehidupan Laskar penuh dengan kepalsuan.

Pagi ini jalanan tidak macet, Laskar melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Jakarta.

Setiba disekolah, Laskar menjumpai temannya yang sudah menunggu sedari tadi diparkiran.

"Tumben lo lama?" tanya Gibran, teman Laskar.

"Biasa."

Laskar berjalan memasuki sekolah Sma Gerhana. Ditemuinya beberapa anak yang tengah asik mengobrol di koridor sekolah. Tak lupa pula ada si kutu buku yang senantiasa membaca.

Laskar membuka pintu kelasnya. Disana, tepatnya dimeja yang ditempati oleh Laskar dan satu temannya, kini diduduki oleh gadis yang sedang membaca novel.

"Ngapain disini?" tegur Laskar pada gadis itu. Ia bernama Mentari Amelia atau yang kerap disapa Amel.

Amel adalah gadis lugu yang dijodohkan dengan Laskar. Kedua orang tua mereka sepakat untuk menjodohkan Laskar dan Amel kelak. Amel setuju namun tidak dengan Laskar.

Amel memberhentikan kegiatan membacanya. "Nunggu kamu."

Laskar mengisyaratkan agar Amel segera keluar dari kelasnya. Pasalnya, Amel adalah anak kelas 11 Ips 2, sedangkan Laskar kelas 11 Ipa 1.

Setiap pagi, Amel selalu menunggu Laskar dikelas agar mendapat perhatian dari Laskar. Namun nyatanya, Laskar selalu mengusirnya.

~~~~~~~~~~

Bel istirahat berbunyi, siswa kini berhamburan keluar kelas mencari tempat yang pas untuk dikunjungi. Ada yang melepas penat setelah belajar ke perpustakaan, ada yang bermain bola untuk mencari hiburan, dan tidak lupa pula ada yang ke kantin untuk mengisi perut yang kosong.

Cacing dalam perut Laskar seolah meminta agar Laskar segera ke kantin. Laskar bersama ketiga temannya, Gibran, Alex, dan Dereen memilih kantin pojok untuk mengisi perut. Menu yang mereka pesan adalah mie ayam bakso yang terkenal paling enak di Sma Gerhana.

"Lo yang traktir kan, Kar?" goda Alex sambil menaik-turunkan alisnya.

"Emang biasanya?" kata Laskar datar.

"Hehe emang lo terus si," kata Alex menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Eh Kar cewek lo tuh," ujar Dereen melihat kedatangan Amel.

Laskar lantas menoleh ke arah yang dimaksud. Disana, seorang gadis berjalan mendekat kearah tempat dimana Laskar dan temannya duduk.

"Boleh ikut duduk?" tanya Amel sopan.

Gibran menarik satu bangku dan mempersilahkan Amel untuk duduk. Bangku itu didekatkan dengan bangku tempat duduk Laskar. "Duduk, Mel."

Sementara itu, Laskar tengah fokus menatap layar ponselnya dan mengabaikan Amel yang kini duduk disampingnya.

"Kamu udah pesen, Kar?" tanya Amel dengan suara lembutnya.

"Tanya Alex," kata Laskar.

Laskar tak ingin banyak bicara dengan Amel. Ia tak ingin jika Amel mempunyai rasa yang berlebih. Laskar sengaja bersikap dingin agar Amel sadar bahwasanya Laskar tidak menyukai Amel. Namun, Amel masih bersikukuh untuk mendapatkan cinta Laskar.

"Udah, Mel. Mau sekalian pesen juga?" tanya Alex. "Bi, satu lagi mie ayam baksonya ya!"

"Siapp!!"

Tak lama, 5 porsi mie ayam bakso telah siap. Bi ijah selaku pemilik warung, mengantarkan pesanan itu dengan nampan. Kemudian menaruhnya dimeja dan membagikannya satu per satu.

"Makasih, Bi." Amel mencoba mengambilkan mangkuk untuk Laskar.

Laskar segera mencegah. "Gausa repot-repot," katanya datar.

"Sampe kapan si kamu kek gini, Kar?" batin Amel.

**********

Terimakasih yang udah baca
Jangan lupa votenya!

{mhmd_frhannn}

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 05, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pelangi Untuk LaskarWhere stories live. Discover now