Mendadak Indigo

125 15 34
                                    

"Besok latihan lagi ya dek ingat jangan lupa materi tadi, paham?"

"Paham kak!!"

Hari mulai malam, para senior dan junior pun bubar dari acara latihan baris berbaris mereka. Suara kendaraan bermotor mulai terdengar di area sekolah menuju gerbang untuk pulang. Ada juga yang boncengan dengan temannya.

Pemuda berwajah tupai yang merupakan salah satu junior sebagai Danton yang memimpin pleton. Sekarang aku beritau apa itu Danton dan pleton? Danton adalah komando pleton jadi setiap pleton berbeda Danton, Danton juga sebagai pengontrol atau yang memberi aba-aba dalam PBB (Peraturan Baris Berbaris). Danton harus mempunyai kecakapan dalam memimpin pletonnya.

Cakap yang dimaksud mempunyai suara yang lantang, tegas, intonasi yang jelas dan fokus dalam memberikan aba-aba atau perintah. Lebih lanjut tambahannya, seorang Danton juga harus cepat tanggap, mengambil inisiatif dan kreatif serta menyesuaikan kondisi lapangan agar tidak melewati batas melaksanakan tugasnya.

Sedangkan pleton, mereka itu kelompok yang biasanya beranggota 17 (SMP) dan 22 (SMA). Mereka juga bisa melakukan formasi dan variasi barisan atas aba-aba dari Danton mereka. Setiap pleton juga berbeda anggota maksudnya pleton itu dibagi menjadi banyak mulai dari pleton A,B, C bahkan D.

Paskibraka dengan Paskibra berbeda ya. Pakibraka itu pasukan pengibar bendera pusaka kalau Paskibra itu pasukan pengibar bendera yang tidak bertugas sebagai pengibar bendera pusaka di tingkat nasional namun hanya bertugas di sekolah tetapi keduanya sama-sama untuk melatih kekompakan dan kedisiplinan.

Oke cukup sekarang kita kembali ke pemuda tupai tadi. Pemuda tupai yang biasa dipanggil Jisung, Jiji, bajing itu sedang berjalan gontai menuju tasnya. Ia memakai tas di punggung setelah kegiatan ekstrakulikulernya tadi.

Sungguh hari yang begitu lelah baginya, keringatnya mengucur deras dan wajahnya yang terlihat begitu lelah. Ia ingin cepat sampai di kost-annya lalu tidur di kasur empuknya.

"Ji! Mau ikut anak-anak mampir dulu gak?", tawar pemuda freckles yang datang menghampirinya, ia merupakan salah satu teman Jisung sekaligus sahabatnya.

Yang lebih tua sehari menoleh dengan malas lalu ia menggeleng pelan sebelum meneguk air minumnya,"Gak njir gue capek Fel"

Si suara berat berwajah manis itu menatap wajah temannya yang mulai pucat tentu ia khawatir karena Jisung tipe orang yang mudah lelah dan ia masih kekeuh ingin ikut ekstra berat seperti ini padahal Felix sudah menawarnya berkali-kali untuk menyuruh Jisung mengundurkan diri saja.

"Lo sih udah tau gampang capek kenapa pengen banget ikut kek ginian ha? Biar keren?", omel Felix

"Ck! Bukan ih seru aja kalo diliat makanya gue pengen. Udahlah Fel temennya lagi capek malah lo ngomel mulu"

Felix menggeleng-gelengkan kepalanya sungguh keras kepala temannya ini, "Mau gue anter pulang"

"Gak usah kalo gue bareng lo terus motor gue gimana? Tinggal disini gitu? Ntar ilang dong"

"Ya terus gimana? Gue gak mau ntar lo tiba-tiba pingsan di jalan siapa yang repot hm? Gue juga yang repot"

Si tupai langsung memasang wajah sedih memang benar ia sudah banyak merepotkan temannya. Felix yang sadar temannya sedih ia rangkul bahunya.

"Gni deh lo tetep pulang pake motor lo tapi gue anterin pulang gimana?"

"Ha? Gimana? Gak paham gue"

Dengan kesabaran penuh, Felix menjelaskannya dengan sangat pelan.

"Jaaadiii giiiniii baajiiing yang terhormaaat, guee bakaaal awasin lo puulaaang sampee kost taapiii teteeep pakee motor masing-masing. Paham?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GILA || MinSungWhere stories live. Discover now