Akhir Bahagia

10 3 0
                                    

Terlihat suasana ramai didalam sebuah gedung mewah.

"Satria, saya nikahkan engkau dengan adik kandung saya yang bernama Febi......  Dengan mas kawin logam mulya seberat 60gram dan uang tunai sebesar Rp 1.111.111,- dibayar tunai,"kata Rian dengan lantang sambil memegang tangan Ebo

"Saya terima nikahnya Ebi binti......,"

"Loh ko Ebi Lagi,"  potong pak penghulu yang mendengar Ebo salah mengucapkan nama

"Hahahhahahahhah," tamu undangan yang menyaksikan tertawa melihat tingkah lucu Ebo yang sudah 2x salah menyebutkan nama.

"Tenang, tarik nafas dulu bo," kata Rian berusaha menenangkan calon suami adiknya itu yang terlihat sangat gugup.

"Ini yang terakhir ya, kalo sampe salah sebut lagi, saya mau menikahkan pengantin yang lain dulu," kata pak penghulu

"Ok ok, ayo a' kita mulai lagi,"  sahut Ebo setelah beberapa kali menarik nafasnya.

Setelah a'Rian mengulang kembali

"Saya terima nikahnya Febi...... Dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," kata Ebo dengan lantang.

"Bagaimana saksi sah," tanya pak penghulu kepada 2 oramg saksi yang tak lain adalah ayah mertua bang Depri dan a'Rian.

"SAH!!!!" jawab mereka berbarengan

"YEAAHHHHHHH,!!!!!" sorak Ebo kegirangan karena akhirnya dia berhasil mengucapkan ijab kabul.

Pak Burhan hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak lelakinya yang kini sudah menjadi seorang suami.

Setelah ijab kabul, akhirnya pengantin wanita dipanggil untuk mendampingi suaminya dipelaminan.

Terlihat Ebi yang didampingi oleh Hanin dan teh Indri berjalan menuju pelaminan, Ebi tampak sangat cantik dengan gaun putih yang dia kenakan, semua mata tertuju pada Ebi tak terkecuali Ebo sang suami, yang sangat terpana melihat kecantikan Ebi.

Tanpa disadari air mata menetes dipipi Rian, Depri, bi Ijah, dan juga incess, kini mereka harus melepaskan gadis kecil itu untuk dibawa pulang oleh suaminya.

Acara demi acara berjalan dengan lancar dan sesuai harapan, tepat pukul 11 malam, acara pun selesai.

"Ko kita kehotel si Bo,"  tanya Ebi

"Kenapa ga langsung kerumah kita aja," sambungnya.

"Ini hadiah dari kawan aku Bi, lumayan gratisan, 3hari 2 malam," jawab Ebo

"Semua hadiah pernikahan kita udah aku suruh Doni buat anter kerumah kita," sambungnya

Ebi hanya mengangguk, sambil membuka semua aksesoris yang menempel.

Ebo memang sudah menyiapkan rumah mewah untuk mereka dan anak anak mereka kelak.

"Mandinya mau aku dulu, atau mau mandi bareng,"  goda Ebo

"Iiihh mesum, kamu aja dulu sana," kata Ebi

Ehopun berjalan menuju kamar mandi, 15 menit kemudian Ebo keluar dengan badan yang sudah segar.

"Sana mandi dulu, jangan lama lama ya," kata Ebo sedikit menggoda

Ebi mulai melangkah menuju kamar mandi, perasaan Ebi dari tadi memang sudah tidak enak, ternyata memang benar, Ebi datang bulan.

"Loh ko bentar banget mandinya, udah ga sabar ya,"  Goda Ebo dengan nada sedikit mesum

"Hmmmm, kayanya malam pertama kita harus ditunda dulu," kata Ebi sambil duduk dipinggir kasur dan mengambil gagang telepon.

Ebo hanya mengerutkan dahinya tanda tidak mengerti

"Hallo, selamat malam mba," kata Ebi dibalik telepon

"Ia selamat malam, dengan layanan kamar, ada yang bisa saya bantu," sahut pelayan

"Maaf mba bisa tolong antar pembalut ke kamar 232,"  kata Ebi

Mendengar kata pembalut, kini Ebo paham kenapa malam pertamanya harus ditunda

"Baik bu, akan segera kami antar," sahut pelayan

"Makasih ya," kata Ebi dan langsung menutup telponnya

Sejenak Ebi dan Ebo saling pandang

"Kamu dateng bulan Bi," tanya Ebo dengan nada lemah

Ebi hanya tersenyum dan bejalan kembali menuju kamar mandi

"Suamiku kalo pembalutnya udah dateng tolong anter ke kamar mandi ya," kata Ebi sedikit meledek

Ebo tak menjawab, dia merenghek seperti anak kecil yang tidak dikasih permen.

20menit berlalu, Ebi keluar menggunakan gaun tidur sexy berwarna ungu pemberian Ebo.

Melihat Ebi berpakaian seperti itu, menbuat jantung Ebo berdetak tak karuan.

"Bahaya ini, ngeliat kamu begitu menggoda tapi engga bisa dipegang, huuft, aku keluar dulu sebentar ya buat nenangin jagoan kecilku," kata Ebo sambil melangkah keluar kamar.

Ebi hanya tersenyum melihat tingkah lucu suaminya itu.

1jam berlalu, Ebi sedang berbaring diatas ranjang sambil menonton acara tv kesukaannya.

"Udah tenang sekarang," Ledek Ebi yang melihat Ebo sudah kembali

"Loh ko bajunya diganti," kata Ebo yang melihat Ebi mengganti pakaiannya

"Kasian jagoan kecil kamu, nanti aku pake lagi pas kita malam pertama, maaf ya, ini diluar kendali aku, ga akan lama ko, paling cuma 7 hari," sahut Ebi

Ebopun menghela nafas, dan berbaring disambing Ebi dan langsung memeluk istrinya itu.

"Bi, makasih ya kamu udah mau jadi istriku, ga masalah harus nunggu, minggu depan kita kan resepsi di singapura, sekalin kita honeymoon ya," kata Ebo

"Aku cinta sama kamu Bi,"  sambungnya.

"Aku juga cinta sama kamu Bo, makasih juga kamu udah mau jadi suamiku, dan setia nunggu aku selama ini," kata Ebi sambil memeluk ballik suaminya itu

Malam pertama merekapun mereka habiskan dengan menonton film bersama, sampai akhirnya mereka tertidur penuh kehangatan.

TAMAT

EBiEBo [ TAMAT ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora