6. Tender dan Pengeboman

180 40 1
                                    

"Jungwon?"

Seketika Jungwon terdiam.

"Jay? Lo-lo ngapain ada disini?" kaget Jungwon saat Jay yang terheran-heran melihat ruangan itu, Jay berjalan kearahnya.

"Gue nyari lo diatas enggak ada. Ini tempat lo sama Zahra ketembak waktu itu?" tanya Jay pada Jungwon. "Iya."

"Lo mau apa kesini?" ulang Jungwon bertanya.

"Ah, iya. Gue mau ajak lo jadi model." jelas Jay mengeluarkan sebuah sketsa.

Jungwon menghela napas lega saat Jay ternyata tidak bertanya mengapa Jungwon disini. Jay masih belum tau bahwa temannya ini seorang mafia.

****

"Ada apa Kek? Kenapa Jake enggak boleh ikut?" tanya Zara duduk disebelah kakeknya.

Vibes rumah yang masih sama sejak terakhir kali ia mengunjungi rumah kakeknya ini. Lelaki itu sudah benar-benar tua dan sulit untuk bergerak. Zara mencari alasan agar Jake tidak ikut seperti yang dipesan oleh kakeknya.

"Karena kita punya urusan sama kalian, bukan Jake."

Zara kaget melihat beberapa orang berbadan kekar datang menghampiri mereka. Gadis itu dengan cepat merangkul kakeknya. Melirik tajam dan waspada pada beberapa orang tak ia kenal itu.

"Mau apa kalian kesini?"

Salah satu dari 5 orang itu maju melemparkan sebuah surat pada Zara. Gadis itu membuka amplop berisi sebuah perjanjian.

Ah, apalagi yang kakeknya ini lakukan. Dulu selagi muda, pria ini sangat sering menyulitkan ayah dan ibu Zara. Dan sekarang malah menyulitkan Zara. Surat berisi perjanjian Rigando dan kakeknya. Zara bahkan tidak mengenal siapa Rigando.

Zara benar-benar tak habis pikir dengan kakeknya. Disana tertulis kakeknya meminjam uang sebanyak 1 juta USD pada Mafia itu. Dan dengan mudahnya dia menulis nama Zara sebagai jaminannya. Kakek macam apa dia? Itu yang terlintas dipikiran Zara sekarang. Tertulis jika kakeknya tidak bisa mengembalikan uang tersebut berdasarkan batas waktu yang telah ditentukan, maka Zara akan menjadi budak Rigando. Zara harus melakukan apapun yang diperintahkan Rigando. Dengan begitu mafia jahat itu akan membiarkan kakeknya tetap hidup.

Zara membulatkan mata menatap kakeknya yang terdiam menangis. Tubuh gadis itu bergetar, rasanya ia ingin berteriak dan memarahi kakeknya.

"Kakek tega sama Zara? Sebenarnya Zara ini siapa? Kenapa Kakek-"

"Arghhh." Zara tak dapat berkata-kata untuk menjelaskan seberapa kesalnya ia pada kakeknya itu.

"Akh lepas!!"

"Jangan memberontak atau pria tua ini akan kehilangan nyawanya hari ini juga!"

"Jangan!! Jangan sentuh Kakek!!" teriak gadis itu menangis menahan tangannya yang sakit karena cekalan kuat pria itu.

Beberapa orang asing itu mengacungkan senjata tajam pada kakeknya membuat Zara begitu ketakutan karena kakeknya bisa saja dibunuh saat itu. Zara menyayangi kakeknya, walaupun pria tua itu berbuat jahat padanya. Zara terpaksa menuruti perjanjiannya. Sedangkan pria tua itu menangis sambil tertatih mencoba berjalan untuk mengejar cucunya yang dibawa pergi.

***

"Aku yang bawa makan siang kamu nanti."

Cup

Sunghoon terkejut saat istrinya itu menarik dasinya untuk mencium pipinya. Sunghoon jadi salah tingkah karena Zahra. Gadis itu membuatnya senyum-senyum sendiri dipagi hari.

LET ME CHANGE OUR DESTINY | SUNGHOON 2 [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang