1. Awal yang memalukan.

3 0 0
                                    

"Danal ternyata kamu disini, hah? Dari kemarin aku teleponin kamu gak pernah kamu angkat, aku whatshap, line, bahkan aku sampai DM kamu di instagram kamu gak bales juga. Kamu kemana aja, hah?"

Tiba-tiba seorang perempuan berpakaian mini dengan make up tebal seperti ibu-ibu padahal masih duduk di bangku SMA datang menghampiri meja yang Danal dan kekasih barunya tempati.

Perempuan dengan pakaian ketat itu bernama Mesya, kekasih pertama Danal. Berteriak dengan sangat lantang, mata sudah mulai mengeluarkan cairan bening dengan perlahan.

"Siapa dia Danal?! Kamu selingkuh lagi dari aku? Udah berapa kali kamu nyelingkuhin aku Danal?! Kemarin kamu janji buat gak selingkuh lagi, tapi ternyata ini apa? INI APA DANAL HERDIAN?!"

Hati Mesya seakan remuk, Danal kekasihnya tak henti-henti menyakitinya, padahal cowok itu sudah beranji untuk tidak selingkuh lagi.

Sementara Dnal meringis malu. Kini mereka bertiga sudah menjadi bahan tontonan pengunjung kafe, banyak dari mereka yang mengabadikan momen memalukan ini.

Danal mendekat kearah Mesya, berusaha untuk menenangkan perempuan itu. Jujur Danal benar-benar terkejut dengan kedatangan Mesya yang sangat tiba-tiba seperti ini. Padahal sebisa mungkin Danal mengunjungi kafe yang letaknya tidak akan di ketahui oleh siapapun termasuk Mesya.

Danal curiga apa perempuan ini memiliki mata-mata? Atau jangan-jangan selama ini Danal pacaran dengan anak dukun? Tiba-tiba bulu kuduk Danal merinding.

"Mesya hey jangan marah-marah dulu, dengerin penjelasan aku dulu ya." Danal meraih tangan perempuan itu untuk ia genggam,"maaf kalau aku gak bisa kamu hubungi, akhir-akhir ini aku sibuk banget, mangkanya aku gak bisa angkat dan bales chat kamu." Danal mulai memberikan penjelasannya.

"Untuk kejadiaan ini kamu salam paham sayang, Grezila bukan siapa-sipa aku, dia cuman temen aku. Percaya ya sama aku, sayang," bujuk Danal dengan kalimat andalannya saat meluluhkan hati perempuan.

"Temen? Temen kamu bilang Danal? Tadi kamu baru aja nembak aku, sekarang kamu bilang aku cuman temen kamu? Kamu tega ya Danal!" sahut Grezila perempuan yang baru beberapa menit resmi menjadi pacar seorang Danal Herdia. Perempuan berambut sebahu itu memberikan tatapan tidak terima pada kekasihnya.

Danal kembali meringis. Apalagi saat ia melihat tatapan yang begitu menusuk yang Mesya lemparkan padanya.

"Danal, my bubu, bener perempuan itu pacar kamu, sayang?"

Danal menggelengkan kepalanya tegas,"Bukan sayang, dia bukan pacar aku. Dia cuman temen aku doang, tadi  pagi guru Bahasa Indonesia aku nyuruh aku buat bikin drama romantis. Kebetulan Grezila itu anak teater, aku pikir dengan aku latihan berdialog sama dia pasti pas tampil nanti aku bakal dapet nilai gede. Aku memang nembak Grezila tadi, tapi sumpah sayang, itu cuman bagian dari dialog yang aku bikin. Aku gak bener-bener nembak dia jadi pacar aku, kamu percaya sama aku kan? Aku gak mungkin selingkuh, aku kan udah janji sama kamu." jelas Danal yang sepenuhnya berbohong.

Guru Bahasa Indonesianya tidak pernah memberikan Danal membuat tugas sebuah pertunjukan Drama, yang tadi Danal katakan pada Grezila itu semuanya nyata. Hanya saja Danal tidak ingin membuat Mesya marah padanya, karena bisa berabe jika sampai macan betina mengamuk, bisa-bisa ancur nih kafe.

Danal menatap penuh permohonan pada Mesya, Danal juga terus-terusan memberikan kecupan pada tangan Mesya. Berharap macan betina ini luluh dan mau memaafkannya. Lalu pandanganya beralih menatap Grezila.

"Zila maaf kalau gue gak jelasin dari awal tujuaan gue nembak lo jadi pacar gue itu apa. Tapi gue harap lo gak terlalu terbawa perasaan ya." kata Danal pada Grezila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Es dan kupu-kupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang