Sorry for typo
Hai update lagi nieee
Semoga suka
HAPPY READING
"Helo mama, helo mama"
Vivian menatap geli Fairsyah yang sedang berjoget dihadapan nya. Anak ini melambaikan tangannya ke kanan dan ke kiri seolah sedang menyapa mama nya.
" Apaan sih kamu?, mending bersihin rumah tu yang masih pada kotor"
Tuh kan baru juga mau ngalihin perhatian biar nggak di suruh beres-beres. Ah mama nya ini pintar sekali.
"Tu bang Dirga aja"
Vivian mendelik. " Yang dihukum berapa orang?"
"Dua"
"Siapa aja?"
"Aku sama bang Dirga"
Vivian mengangguk." Yaudh buruan bersihin"
Fairsyah menatap tidak percaya.
"Mama kan tau Fair itu gampang cape."
"Alesan, buruan, ngebesihin rumah ini ngak bakal buat kamu jadi cape."
WHAT?!Apa katanya tadi? ngebesihin rumah ini nggak bakal buat kamu CAPE!.
Ahaha coba kita liat seberapa luas rumah ini.
Ada tiga lantai, lantai pertama ada dapur, ruang tamu, ruang makan dan dua kamar di bawah tangga. Lantai dua, ada empat kamar dan ruang khusus untuk belajar musik, belum lagi gudang yang masih harus di bersihin. Lantai ketiga, ada lima kamar, dua kamar mandi umum, dan juga ruang khusus bermain game, basket, voli.
Oh iya! taman belakang yang luas nya nggak main-main. Ada tiga kolam yang harus di bersihin tiap harinya, dan kolam ikan! belum lagi para hewan nya harus ia urus.
Dan mama nya bilang nggak bakal CAPE! Mama nya mah udah biasa dan juga di bantu sama art. Lah ia? hanya berdua dan juga tidak boleh dibantu oleh art. Mama nya memang sangat menyebalkan. Menyiksa anaknya secara perlahan selama dua bulan.
"Ngak mau ah mah, cape Fair"
"Ck, buruan, tuh liat Dirga yang bentar lagi jadi mantu mama aja rajin."
Muka Fair menjadi kecut, andai saja Vivian bukan mama nya sudah pasti akan ia tendang.
" Nanti judulnya, anaku adalah mantuku hahaha" Sahut Gavin yang entah dari mana asalnya sudah duduk di samping Vivian.
Dirga mendesah kesal mendengar para ucapan keluarga nya.
" Buruan ah, tuh bersihin"
Terpaksa Fair mengangkat kaki nya malas menghampiri Dirga yang sedang menyapu.
" Sini biar aku yang nyapu, bang Dirga yang ngepel" Tanpa izin dari empu nya Fair merebut sapu yang berada di tangan Dirga, segera menyapu semua lantai agar cepat selesai.
Dirga hanya bisa pasrah, ia menerima perlakuan dari adik nya dengan sukarela. Mengepel dengan menyapu itu beda.
Menyapu lebih ringan daripada mengepel, menyapu hanya membersihkan debu ataupun sampah dan itu sangat ringan. Sedangkan mengepel harus memperlakukan tenaga ekstra untuk menghapus noda yang merekat kuat di lantai.
YOU ARE READING
MERRIED BROTHER (ON GOING)
Humor[BIASAKAN FOLOW SEBELUM BACA!] GENRE|| ROMANCE/ HUMOR (Judul 1: FAIRSYAH) " Fair?" "Fairsyah Almeria Deelma?" Fairsyah menoleh menatap seseorang yang kini telah menjadi pendamping hidupnya dengan sendu, dirinya masih tidak menyaka semua ini terjad...