Bab 02

2.9K 185 0
                                    

Jangan lupa di vote ya gratis kok jadi di vote awas aja enggak di vote😤

Happy reading🌹

--SKLIRÓS🌺
02. Awal pertemuan hari ke 2

Saat ini arina sedang berjalan menuju kelasnya. Arina melihat ada perkelahian antara teman sekelas nya dengan Revana zetta ferdian yang di lerai oleh Velisa Zaeckani.

“DASAR CEWEK CABE-CABEAN!!” teriak revana yang diacuhkan oleh isya membuat revana emosi.

“MUKA LO MAU GUE IRIS-IRIS DAN KASIH KE BUAYA SUPAYA PUAS!!” kesal revana membuat isya kesal.

“UDAH DONG JANGAN BERANTEM!!” teriak velisa yang diacuhkan keduanya.

“MUKA LO MAU GUE IRIS-IRIS DAN KASIH KE ARINA BIAR LEBIH SADIS!!” balas isya membuat arina terkejut.

“Minggir!! kalo engga gue simpen irisan wajah kalian berdua dirumah gue sebagai pigura!” sinis arina.

Isya menelan salivanya susah payah “atau mau gue mutilasi badan lo berdua, kasih ke om-om biar mati lo pada, dengan kenikmatan,” lanjut Arina membuat keduanya bergidik ngeri.

“Kalo mau lerai orang seharusnya pakai cara kekerasan,” ucap arina kepada velisa “mau gue tunjukin?” ketiganya langsung pergi dari hadapan arina.

Arina mengangkat bahunya acuh lalu berjalan ke kelasnya dengan santai.

--SKLIRÓS🌺

Arina duduk di kursi paling pojok di kantin sendirian karna tidak ada yang berani mendekatinya.

“Boleh gak kita duduk disini? kursinya udah penuh.” ucap seseorang dengan lembut.

Arina mendongak menatap wajah ke dua orang yang sangat mirip “hm.” arina berdeham pelan sebagai jawaban.

“Gue felyna Gerdian. panggil aja, lili.” ucap gadis tersebut ke pada Arina yang nampak cuek.

“Felna Gerdian. panggil, nana.” ucap singkat dari gadis yang berada di sampingnya.

“Arina putri zeusarch.”

“Boleh gabung 'gak?” ucap seseorang dengan satu temannya lagi “hm.” jawab Arina lagi.

“Gue Velisa zaeckani. panggil aja, velisa.” ucap gadis berambut panjang tersebut.

“Gue Revana zetta ferdian. panggil aja, revana. Maaf soal pagi tadi hehe.” kekeh gadis dengan senyumannya.

Seorang gadis tanpa malu langsung duduk di samping kanan arina “boleh gabung 'kan?”.

“Lo udah duduk ngapain nanya.” kesal revana membuat gadis tersebut terkekeh.

“Gue Reisa anzercaht. panggil aja, reisa.” ucapnya yang dianggukki oleh mereka.

“Gue sering banget denger tentang lo,” ucap Reisa seraya menatap intens Arina.

“Siapa coba yang gak kenal cewek cantik nomor satu di sekolah,” lanjut velisa.

“Di kenal, sebagai Ketua pencak silat.” tambah felyna yang dianggukki semua orang.

Arina menatap mereka semua satu-persatu lalu menunjuk kearah reisa.

“Ketua Dancer. Nomor 2 tercantik di sekolah. Dikenal sebagai “cewek ganti mood” karna mood lo bisa berubah dengan cepat,”

Arina menunjuk felyna “ketua tim basket. Nomor 3 tercantik di sekolah. Kembaran felna,”

SKLIRÓS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang