Rumah sakit

162 14 21
                                    

Mao pov

Eh..jadi..aku pingsan saat disekolah dan itu alasan mengapa aku di rumah sakit? Haaah..memalukan..dan ritsu disebelahku..apakah dia marah? Ataupun sebaliknya? Entahlah, aku tak terlalu mengerti dengannya meskipun kami sudah lama bersama.

"Nee, maa-kun.."

Ah..dia mengajakku bicara, aku tak boleh melewatkannya, karena dia saja sudah menungguku disini saat aku pingsan.

"Y-ya?"

Sial..apaan, seharusnya kau tidak gelagapan seperti itu, Isara Mao! Pasti lah dia akan mengetahuinya! Ore no baka! (Aku bodoh)

"Ah..gomen..sepertinya maa-kun mungkin tidak mau berbicara denganku, maaf, maaf aku sudah berbohong ya.. Sa..aku permisi dulu ya^^'"

E-eh?! Chotto! Aku ingin membicarakan banyak hal denganmu! Ritsu! Oi!

Entah kenapa suaraku tidak keluar saat itu, dan untunglah...ada penyelamat-

"Ara! Ritsu chan dan mao chan! Kalian sudah baikan?"

Arashi! Aku tak tahu mengapa tapi aku tertolong!

"Ah..warui (maaf) arashi, bolehkah kau menunggu diluar sebentar dulu?"

Aku mengedipkan mata sebelah kanan ku untuk memohon lagi ke arashi.

"Arayada! Ii'n dayo~! Jaa, aku diluar ya!"

"Maa-kun? Doushitano?"

"Nee, Ritsu..hanashi ga aru.. (aku ingin bicara)"

Ah..sepertinya aku membuat muka tegang, terlihat dari raut wajah Ritsu, bisa terpikir oleh kalian kalau ada orang yang berbohong selama bertahun tahun kepada teman masa kecilnya lalu sekarang berada di kamar rumah sakit yang hanya berisi 2 orang yang berteman dari lama itu.

Apalagi akhir akhir ini kami kurang dekat, tentu saja canggung suasana di kamar xxx itu.

"Naa..Ritsu..aku sudah bilang kita ada pembicaraan bukan? Kesini.."

"Ah..tentu..aku tak berniat kabur tuh? Ahaha.."

Haah..dari mukanya saja terlihat kalau dia menghindariku sejak aku bangun dari pingsanku..

"Nee, Ritsu..alasanmu menungguku disini?"

Glup!

Seperti yang kuduga, dia tak mau membicarakannya..yah..itu wajar.

"Aku memang tak seharusnya mengatakan ini tapi.. Ricchan! Kau-"

"Gomen ne! Maa-kun! Aku berbuat egois! Maaf, maaf, maaf..maafkan aku.."

"Eh?"

"Nee, Ritsu...apa yang bicarakan? Aku tak mengerti..warui.."

"Haa..maa-kun..kau tetap saja tidak peka ya?
/giggle
Maa ii, aku ingin pergi..bolehkah aku?"

Eh? Mukanya..terpaksa sekali senyumannya..apakah Ritsu segitu tidak inginnya berbicara denganku? Haah..tetap saja ini penting! Aku harus membicarakannya dengan teman masa kecilku itu-

"Iie, siapa yang memperbolehkanmu untuk pergi? Aku tak menyetujuinya."

Kataku dengan tegas..mungkin memang harus seperti itu, agar dia tetap tidak kabur kupegang tangan kanannya.

"Haa...maa-kun, aoa yang harus dibicarakan? Tak ada yang penting diantara kita.. sekarang kita bukanlah teman masa kecil lagi..kita hanyalah orang asing, mengerti? Aku juga akan menjauh darimu jadi-"

Ensemble Stars!! Ritsumao   "Penyakit"Where stories live. Discover now