5

1.5K 254 5
                                    

Seorang lelaki berjas tengah mengendarai mobil sport nya dengan pelan dijalanan sesekali lelaki itu menatap jam yang melingkar di tangannya

4.40

Lelaki itu kembali melihat ke depan

Hentikan kendaraan jam 4.59

Pesan itu terus terngiang-ngiang dikepala Jay walaupun sedikit kurang yakin lelaki dominan itu memilih mengikuti perkataan lelaki manis bermata kucing itu

Bukan apa perkataan sebelumnya yang dilontarkan lelaki manis itu benar terjadi dan berhasil menyelamatkan nyawanya

Mobil sport itu menepi ketika jam tangannya menunjukkan pukul 4.58 hanya satu detik lagi lelaki itu memandang persimpangan jalan yang terlihat sunyi itu

"Apakah aku yang bodoh"ucapnya melihat jalanan kosong itu dengan kekehan seperti orang bodoh ia hendak majukan mobilnya namun getaran benda pipih berhasil menahannya tangannya meraih benda bergetar itu

Namun.....

Brakkk

Suara pertemuan sebuah mobil dengan truk beserta teriakan beberapa orang disana menandakan  terjadi kecelakaan, Jay menatap kejadian naas itu dengan pandangan yang sulit diartikan

Para warga memadati tempat itu berusaha menyelamatkan korban ditempat

Bommm

Truk itu meledak hebat membuat beberapa orang disana terpental, sementara Jay masih diam membeku ditempat seandainya ia mengemudikan mobilnya ia mungkin menjadi salah satu korban disana

Tangan lelaki itu sedikit gemetar ia mengangkat tangan itu melihat nya dengan teliti Lalu menutup wajahnya  tanpa sebab lelaki itu mulai tertawa sendiri sesekali  menatap kericuhan didepannya

"Sungguh menarik, sangat menarik"ucap lelaki itu terus tertawa aneh

Tak berselang lama ia kembali mengemudi mobilnya meninggalkan tempat itu menuju ke rumahnya tepatnya menuju seseorang didalamnya

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Kreeek

Pintu biru itu dibuka dengan pelan oleh Jay melirik sekitar namun netral elang itu terfokus tepat disosok mungil yang terlelap disana

Kaki kokohnya berjalan menuntunnya menuju sosok itu dengan pelan berhenti tepat disamping tubuh terlelap jungwon

Jay menatap lekat wajah damai yang terlihat begitu mengemaskan itu

"Siapa kau sebenarnya?dan bagaimana cara mu mengetahui ini semua?"ucapnya pelan sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah jungwon

"Kau tahu aku menyukai sesuatu yang unik dan berbeda sepertimu"bisiknya tepat ditelinga jungwon membuat lelaki manis itu sedikit terganggu

Jay hanya tersenyum tipis meninggalkan jungwon yang masih berada di alam mimpi itu

Tak lama perlahan mata kucing itu mulai terbuka melirik kesamping kiri dan kanannya

"Hooam, aku belum berkemas "ucapnya bangkit sambil mengucek matanya

Kaki mungilnya kini berjalan menuju kamar mandi namun baru hendak membuka pintu itu Indra penciumannya menangkap aroma yang begitu menggiurkan

"Humm, wangi sekali"ucapnya sambil berbalik menuju keasal aroma yang memikat itu

Langkah jungwon menuntunnya hingga ke area dapur mata kucing itu berbinar kagum melihat seorang lelaki yang lengkap dengan celemek tengah telaten meracik bumbu bumbu didalam wajan itu

"Wah, wangi sekali"ucap jungwon seraya mendekati Jay

"Mandi sana, setelah itu baru makan"ucap Jay tanpa melirik kearah Jungwon

"ck, baiklah"ucap jungwon kesal padahal baru saja ia hendak memuji lelaki ini namun moodnya kembali buruk

Jungwon berjalan dengan sedikit hentakan kaki menaiki anak tangga itu membuat suara yang jelas mengisyaratkan kekesalan

Jay hanya menggelengkan kepalanya melanjutkan acara masaknya kembali

Semua telah disusun rapi diatas meja itu semua nya susun sesuai dengan posisinya

Jungwon yang baru saja mengeringkan rambut kembali berbinar melihat hidangan mewah itu

"Wahhhhh"

Jungwon langsung duduk manis sambil menatap hidangan itu dengan tatapan lapar

Jay yang tengah mengambil beberapa sendok kaget melihat lelaki mungil itu telah duduk manis disana

"Kak kaukah yang memasak ini semua?"tanyanya ketika Jay baru saja duduk

"Hmmm"

"Wahh, Daebak"

Jika dipikir-pikir memang dirumah tak ada seorang pun pembantu artinya lelaki inilah yang mengurus semua ini padahal dengan uang sebanyak itu jungwon yakin akan mudah untuk nya menyewa 10 pembantu sekaligus

"Kenapa Lo nggak lapar?"tanya Jay melihat jungwon belum menyentuh makannya sedikitpun

"Benar aku boleh memakan ini semua?"tanya jungwon pelan

"Bodoh"ucap Jay mengetuk kepalanya lelaki didepannya dengan sendok

"Akh"

"Cepat makan, sebelum gue berubah pikiran"ucap Jay membuat jungwon segera melahap makanannya

Ini bentuk terimakasih gue

Ucapnya sambil menatap lelaki manis dengan pipi yang dipenuhi makanan itu.........


different (jaywon) Slow UpDove le storie prendono vita. Scoprilo ora