ketika kamu pulang.

1.3K 203 42
                                    

[i]

Jeongguk pulang ketika Taehyung berdarah.

Hidung Taehyung menetes-netes likuid warna merah pekat, menyucur hingga basuhi piyama warna cokelat mudanya.

Jeongguk panik mampus. Berlari mendekati kasur hingga buat Taehyung terlonjak atas kehadirannya. Mata bulat milik pemuda berambut cokelat itu mengedip lucu. Dengan darah yang tak kunjung berhenti dari hidungnya, dengan likuid pekat yang basuhi piyama favoritnya, dengan skenario yang buat jantung Jeongguk melompat, Taehyung tersenyum.

Taehyung tersenyum lebar sekali, mengenyampingkan fakta bahwasannya ia baru saja buat otak Jeongguk nyaris tak berfungsi lalu mati di tempat.

"Jangan panik, Jeongguk!" Katanya, terkikik lucu tanpa beban sambil membawa semua tubuh kekar Jeongguk untuk dipeluk. "Ini bukan apa-apa. Aku baik, aku janji!"

Jeongguk tidak baik-baik saja.

[ii]

Jeongguk pulang ketika Taehyung terjatuh di samping ranjangnya.

Ia terkikik lagi kala melihat wajah khawatir milik Jeongguk yang terukir kentara di setiap sudut rupa wajahnya.

"Aduh," Taehyung mengaduh kecil ketika Jeongguk bantu ia berdiri. "Maaf, Jeongguk. Aku kira keajaiban itu ada."

Jeongguk bungkam sejuta kata.

[iii]

Jeongguk pulang ketika Taehyung terbangun dari mimpinya.

"Mau cerita?"

Taehyung mengangguk tanpa melihat Jeongguk. Matanya menerawang langit-langit atap kamar dengan kedua sudut bibir terangkat lamat-lamat. Taehyung tengah berdoa.

"Aku mimpi bintang jatuh dan keajaiban itu datang." Katanya. "Lalu aku bisa berjalan lagi di sampingmu."

Jeongguk tak menjawab.

Sebelum tidur, Taehyung menangis diam-diam. Jeongguk mendengar, tangannya lalu mengusap punggung sempit milik Taehyung. Lalu, ia pun, layaknya Taehyung, ikut menangis diam-diam.

[iv]

Jeongguk pulang ketika Taehyung memukul kepalanya sendiri.

Jeongguk tidak tanyakan kenapa. Ia hanya beringsut temui Taehyung buru-buru, rentangkan tangannya dan terima sepenuhnya tubuh rapuh milik Taehyung yang kemudian pecah dalam tangisnya, meraung-raung di dada Jeongguk sambil mengutuk diri sendiri.

Jeongguk meringis. Bubuhkan ribuan kecup di kepala Taehyung ketika pemuda itu belum lelah bersumpah serapah pada dirinya sendiri, pada dunia, dan pada Tuhan.

"Jeongguk.." Ia bergumam di sela isaknya sembari pundaknya bergetar hebat dan matanya pedih dan merah. "Ingin sembuh.."

Oh, Tuhan. Kini giliran Jeongguk yang menangis.

Rambut Taehyung jutaan kali diusap. "Maaf, ya, Taehyung."

"Kau tidak salah apa-apa, Jeongguk."

Jeongguk tahu. Tapi kalau bisa, ia ingin lakukan lebih dari ini. Lebih dari beri sekedar kecup penuh duka dan lebih dari usap kasar di rambut Taehyung.

Jeongguk ingin memetik bintang jatuh untuk Taehyung. Kalau bisa.

[v]

Jeongguk pulang ketika Taehyung tertawa.

Ia tengah menonton kartun beruang di televisi. Puluhan boneka karakter dari serial Pokémon menemani sekeliling ranjangnya. Selimutnya menutupi hampir seluruh tubuhnya.

KETIKA KAMU PULANG. / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang