Kim Jisoo - A will

3.4K 446 13
                                    

Happy reading Hunsoo story 🐰

🌵🌵🌵

Kim Jisoo.

Wanita berparas cantik itu harus melewati jalanan kota New York di jam yang tidak masuk akal. Jam dua pagi. Ah seharusnya ia sudah bergelut dengan selimutnya di jam seperti ini. Apalagi besok ia harus bekerja di shift pagi, ah bukan besok lagi, tapi nanti.

Dan semua ini gara-gara sahabat artisnya itu. Siapa lagi kalau bukan Jennie Ruby. Model iklan dan majalah yang hobby mabuk di Tella Blues.

Ya, niat seorang Kim Jisoo ke kelab bukanlah untuk mabuk-mabukan atau berhura-hura. Tapi untuk memenuhi panggilan sahabatnya agar mengantarkan pulang. Menjadi semakin lama lagi saat ia bertemu dengan anak pemilik rumah sakit terkenal tempat ia bekerja.

Kenapa Jisoo bisa tahu? Karena Jisoo tadi mengantarkan pria itu pulang ke rumah mewah milik Profesor Oh Youngsook sebelum ia menjemput Jennie.

Ada yang membuat Jisoo sedikit heran tapi,  pasalnya setahu Jisoo, dokter Oh adalah dokter yang sangat anti alkohol. Bahkan anak pertamanya, dokter Siwon, itu juga anti alkohol. Tapi pria tadi sepertinya tidak berperilaku layaknya ayah dan kakaknya. Jisoo yakin kalau pria itu langganan Terra. Karena pada saat ia menitipkan mobil, sang bartender langsung mengenali kalau itu mobil pria yang dibawanya. Kalau tidak salah bernama... Oh Sehun.

Ya, Oh Sehun.

"Ah kenapa aku malah berpikir sampai kesana-sana."

"Dan karena itu aku hanya melajukan mobilku di lima belas kilometer?"

"Ah sial! Pantas saja tidak sampai-sampai apartemenku." Gerutunya.
.
.
.

Jisoo menyalakan lampu apartemennya saat ia sudah masuk ke apartemennya.

Brukk ...

Ia langsung menjatuhkan badannya ke sofa. "ahh, capek sekali!!" Beberapa detik setelah ia memejamkan mata, Jisoo terlelap di mimpi indahnya.

Jisoo membuka matanya. Lalu netranya langsung menatap kearah sosok wanita cantik dengan balutan gaun serba putih.

"Ibu," lirihnya seraya menegakkan tubuhnya.

Wanita yang ia panggil ibu itu tersenyum.
"Jisoo-yaa, kau tumbuh dengan sangat cantik. Sayangnya ibu harus lebih dulu pergi sebelum ibu melihatmu bertumbuh dewasa."

"Ibu apa ini benar-benar ibu?" Ujar Jisoo lalu berjalan kearah ibunya dan memegang pipi halus sang ibu.

Ibunya mengangguk. "Aku ibumu Jisoo. Tumbuhlah menjadi perempuan yang baik dan bijak, ibu tahu kamu sendiri nak, ibu tahu kamu bersedih karena sudah tidak mempunyai orang tua. Ibu dan ayah lebih dipanggil Tuhan. Berjuanglah sendiri Jisoo, berbahagialah."

Jisoo menggeleng. Ia menangis. "Ibuu, aku rasa aku tidak mampu berjuang sendiri di dunia yang kejam ini. Ibu sudah pergi lama, ayah bahkan menyusulmu dua tahun yang lalu. Bagaimana--"

"Bisa Jisoo. Ibu yakin itu nak, tuhan memberikan cobaan ini padamu karena Dia rasa kau mampu menghadapinya.  Dia pasti akan membantumu juga melewati semuanya."

"Kelak dimasa mendatang, akan ada pria yang dikirim tuhan untuk menemanimu menghadapi dunia yang kau anggap keras ini nak."

"Teruslah berbuat baik dan menolong orang disekitarmu sayang, kau perempuan yang berhati cantik. Ibu menyayangimu."

"Ibuu...." Tangan Jisoo mengudara saat hendak memegang ibunya. Ibunya hilang.

Ibu....

Doctor With Actor (Completed)Where stories live. Discover now