twenty

2.8K 526 19
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Setahun lebih sudah berlalu dan selama setahun lebih belakang ini pula Jeno selalu mengunjunginya, mengobrol di depan jendela, sampai mengajaknya keluar dari rumah di waktu-waktu tertentu, sampai saat ini mereka mengobrol lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setahun lebih sudah berlalu dan selama setahun lebih belakang ini pula Jeno selalu mengunjunginya, mengobrol di depan jendela, sampai mengajaknya keluar dari rumah di waktu-waktu tertentu, sampai saat ini mereka mengobrol lagi.

" Bagaimana rasanya menjadi dewasa bersama lingkungan di luar?" Tanya Jaemin sembari menopang dagunya.

" ada positiv dan negatifnya, positivnya kita banyak teman, banyak pengalaman, bisa menghasilkn uang sendiri sementara negatifnya lebih sulit punya waktu luang, dan pastinya memikul beban juga." Jawab Jeno santai.

" katanya jarang punya waktu luang tapi kenapa mengunjungiku hampir setiap hari?" Jaemin menaikan alisnya, Jeno mencubit pipi Jaemin.

" Karena waktu bersamamu itu spesial dan masuk list penting dalam hidupku." Jaemin terkekeh mendengarnya.

" Aku bukan orang penting seperti pejabat Jeno, banyak luangkan waktumu untuk keluarga dan untuk dirimu sendiri."

" itu bukan masalah, selagi bisa bertemu denganmu." Jaemin menghebuskan nafasnya, terjadi keheningan sesaat Jaemin dengan padangannya keluar sementara Jeno yang terus terpana dengan paras Jaemin yang semakin manis dari waktu ke waktu.

" Besok malam ayo kita keluar, kita lihat bintang dari taman sepertinya terlihat aku akan membawa teleskop milik ayahku." Ajak Jeno.

" Tapi ibu dan ayahku besok ada di rumah, begitu juga jisung."

" bukan masalah, kita keluar pukul duabelas malam ketika semua orang tertidur." Jaemin menimang-nimang permintaan Jeno, tak buruk juga ia ibgin keluar malam hari.

" Baiklah."

" Nanti aku jemput ya." Jaemin mengangguk.

" Oh iya Jen bagaimana dengan penerimaan universitasmu? Dan apa itu universitas?"

" Uhm, aku dinterima.. Universitas itu seperti sekolah namun pelajarannya tambah sulit apalagi ada jurusan tertentunya."

" wahh keren sekali, Jeno masuk jurusan apa?"

" Aku ambil jurusan Kedokteran biar bisa nyembuhin Jaemin." Jaemin tersenyum sembari menepuk tangannya pelan.

" tapi bagaimana jika aku tiada sebelum Jeno bisa menyembukanku?" Jeno terlihat kaget, ia segera mencubit pipu Jaemin.

" Akh! Sakit tau!! Kenapa sih selalu mencubit pipiku?" Jaemin mengusap pipinya yang bekas cubitan Jeno.

" Abis kau menggemaskan, jangan bilang seperti itu Jaemin kau pasti sembuh aku yakin itu." Jaemin mengangguk.

Jder!!

Jaemin dan Jeno terperenjat kaget mendengar suara guntur, langit juga sudah mulai keabu entah menandakan hari mulai malam atau karena awan abu-abu menyelimuti kota.

" Sepertinya malam ini kita tidak bisa melihat bintang, cuacanya tidak mendukung." Ucap Jeno, Jaemin sedikit cemberut.

" yahh, sayang sekali." sedih Jaemin.

" Tapi tak apa, lain kali pasti jadi." Jaemin mengangguk.

" oh iya Jaemin, sebentar lagi ulang tahunmu yang ke duapuluh satu apa yang kau inginkan?" tanya Jeno, Jaemin kelihatan berfikir.

" Aku ingin pergi ke taman hiburan seperti kebanyakan orang merayakan ulang tahunnya." Ucap Jaemin sembari membayangkan bagaimana serunya bermain di taman hiburan.

" apakah Jeno sudah pernah ketaman hiburan?" Tanya Jaemin.

" Sudah."

" Bersama siapa?"

" Sera."

" Siapa sera?" Jaemin sedikit tidak suka ketika Jeno menyebutkan nama orang lain selain keluarganya.

" Temanku."

" Teman atau pacar?" Walau tidak suka, Jaemin tetap menggoda Jeno.

" Teman."

" apa Jeno tidak punya pacar? Ini sudah waktunya mencari pasangan Jeno."

" Untuk apa aku mencari pasangan jika ada Na Jaemin di sampingku." Jaemin membelakan matanya.

" Apa? Kenapa harus aku?" Jeno tidak menjawab melainkan tersenyum sembari mebatap Jaemin.

Jderr!!

Suara petir kembali terdengar, Jeno merasakan tetesan air mulai membasahi tubuhnya, Jaemin kaget mendapati hujan sementara Jeno masih di luar.

" astaga cepat pulang Jeno! Hujan!" Perintah Jaemin namun Jeno masih anteng santai menatap Jaemin.

" Jeno!! astaga hujan!!" Ucap Jaemin sembari mencubit Jeno sehingga Jeno mengaduh sakit.

" Iya iya, ini aku pulang."

" Cepat nanti tubuhmu keburu basah kuyup, segera mandi lalu hangatkan diri."

" Iya bawell!!" Jeno segera berlari sembati menutup kepalanya dengan kedua tanganya walau percuma saja badannya tetap basah.

Jaemin menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jeno, sekilas Jaemin kembali mengingat perkataan Jeno barusan soal pacar dan dirinya, apa maksud Jeno?

Clek!

Pinti terbuka Jaemin menoleh ibunya masuk dengan secangkir susu strawberry hangat, Jaemin mendekati ibunya dan mengambil nampannya.

" Mengapa melihat keluar sembari tersenyum?" tanya ibunya.

" Hanya sedang membayangkan bagimana jika bermain di taman hiburan, akan seseru apa?" ibunya menghebuskan nafas, akhir-akhir ini Jaemin selalu memancing dirinya memintanya keluar atau sedikit menyindirnya.

" kapan-kapan saja." Ucap ibunya lalu keluar dari kamar Jaemin tanpa berkata apapun.

Jaemin hanya mendelikan bahunya dan berjalan menuju jendela lalu menumpahkan susu stawberrynya keluar, Sudah kesekian kalinya pula Jaemin menumpahkan susu keluar lalu mulai membantah ibunya dan melawan adiknya, entah keberanian dari mana atau terdorong motifasi Jeno agar dia semakin punya peluang untuk keluar.

TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC

Terimakasih sudah baca jangab lupa vote dn comennt nya! See u next chapter pai pai!

Sunny pwark. Agst 4, 2021.

Crimson Lotus [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now