Chapter 67

1.1K 119 68
                                    









Rasanya, alam pun sedang ikut gemetar menanti pembicaraan dua pria dewasa yang tengah duduk berhadapan di meja makan milik Kim Seokjin karena sejak tadi, langit terus bergemuruh; mengeluarkan kilat yang saling bersahutan dan cukup ribut.

Namjoon tidak sedikit pun berani membuka mulutnya untuk meminta maaf, pun tidak berani mengangkat kepala karena terlalu malu setelah apa yang telah dirinya perbuat. Jika karyawan perusahaannya melihatnya bersikap seperti ini, hancur sudah wibawa yang selama ini ia tunjukkan.

Sementara Seokjin sudah masuk ke kamar saat Jeongsan mulai menangis.




"Jadi."

Jungkook akhirnya bersuara setelah mematikan batang rokoknya yang hampir habis terbakar.

Meski tanpa melihat, Namjoon bisa menebak akan semengerikan apa wajah Jungkook—suami dari mantan suaminya—sekarang.




"Pengusaha super sukses sepertimu ternyata suka bermain api, ya, Kim Namjoon?"

Suara berat Jungkook; meski tidak seberat miliknya, entah kenapa membuatnya begitu takut saat ini. Ditambah ia yang baru saja tertangkap basah mencumbu suami orang lain membuat keberaniannya kian mengecil.




"Kudengar kau masih menyimpan rasa pada Seokjin hyung setelah apa yang kau lakukan selama beberapa tahun padanya?" Jungkook bertanya, dengan nada yang begitu sinis dan tajam. "Berani sekali, ya?"


Ah. Namjoon rasanya semakin dibuat terpojok. Ia tidak tahu jika dosanya di masa lalu akan diungkit di saat-saat seperti ini, membuat dirinya semakin tertekan dengan rada bersalah yang ada.



"Apa kau yakin Eunbi adalah anakmu bersama wanita lain? Wanita yang kau tiduri di saat kau masih berstatus sebagai suami Seokjin hyung?"





Namjoon memang sudah berubah, ia tidak lagi ingin menjadi dirinya yang bodoh dan jahat seperti dulu. Ia mengaku salah telah mencumbu suami orang lain. Tapi, ia tidak akan membiarkan dirinya difitnah seperti ini.

Maka, Namjoon pun mengangkat kepalanya, memasang wajah tegas, menyingkirkan perasaan takut dari hatinya. Tidak lupa untuk memberi tatapan yang sama tajamnya dengan Jungkook.


"Aku memang bersalah karena telah melakukan hal yang tidak seharusnya dengan suamimu, tapi aku tidak akan tinggal diam atas fitnah yang kau tujukan padaku, Jeon Jungkook!"

Senyum miring di wajah Jungkook melebar. Ia dengan tenang mengeluarkan satu batang rokok lagi dan membakarnya.




"Wow! Manusia krisis moral sepertimu masih memikirkan harga diri?"

Namjoon agak tersulut amarahnya ketika tatapan mengejek Jungkook semakin menekan dirinya. Pun mulut pedas Jungkook semakin tajam membuka luka lama hubungan Seokjin dan dirinya.




"Aku banyak mendengar apa saja yang kau lakukan pada Seokjin hyung selama menjadi suamimu. Kau terus-menerus menyakitinya, tapi kau juga mencintainya." Jungkook kembali mematikan rokoknya, kemudian ia berdiri dan melangkah agar semakin dekat dengan Namjoon. Ia mencoba memojokkan Namjoon. "Apa kau sadar jika kewarasanmu telah lama rusak?"





Tangan Namjoon terkepal kuat di atas pahanya. Rahangnya mengeras. Namun, di dalam hati ia terus menahan diri agar tidak meledak. Karena ia juga sadar dengan segala kesalahannya.


"Ayah dan ibumu pun demikian, sama jahatnya. Bahkan tega membunuh cucu sendiri karena terlalu takut pada orang-orang yang akan menghina keluarga sebab penerus mereka menikahi sesama jenis dan akan memiliki anak kandung bersama!"

My Fabulous Slave 🔞Where stories live. Discover now