11. Belong With You

227 38 0
                                    


"Annyeonghaseo Sajangnim, selamat pagi" Sapa Joohyun dengan ceria membuat Suho terkejut.

"Sajangnim, apa hari ini kita mulai menyediakan kue? Yang kemarin itu sangat lezat, sepertinya akan laku"

'Dia kenapa? Keceriaannya sangat tidak normal' batin Suho.

"Sajangnim, kenapa kau melamun terus? Ayo kita bersemangat!"

"Ne," hanya itu yang dapat di katakan Suho.

Joohyun menyapa para pelanggan dengan ramah, melayani mereka dengan baik. Merapikan setiap yang berantakan di setiap sudut cafe dengan semangat. Hal itu membuat Suho semakin khawatir padanya.

Saat waktu pulang tiba, setelah ia selesai menutup cafe, ia meghampiri Suho.

"Sajangnim, mau pergi minum denganku?" tanya Joohyun.

"Ne?" Suho terkejut.

"Iya... Ayo kita pergi minum!"

"Tidak mau"

"Ayolah Sajangnim..." kini Joohyun mengayun-ayunkan tangan Suho.

'Baiklah, mungkin tadi dia bersemangat untuk menyibukkan dirinya dari memikirkan ayahnya, tapi apa ini? Aegyo? Dia melakukan aegyo? Kalau dalam situasi normal aku mungkin akan senang, tapi saat ini aku manganggapnya mulai tidak waras' batin Suho sedangkan Joohyun terus memohon untuk mengajaknya minum.

"Tidak mau, pulanglah dan istirahat!"

"Sajangnim! Kau pikir kau saja yang bisa memaksa? Aku juga bisa!"

"Baiklah, baiklah" Suho mengiyakan.

"Kajja!" Joohyun melompat senang dan berlari keluar cafe.

"Tunggu aku!"

Sampailah mereka di sebuah kedai setelah berjalan kaki cukup jauh.

"Disini, kajja!" Joohyun langsung masuk dengan semangat diikuti Suho yang masih memasang wajah ragu.

"Agassi! Kau ingin minum lagi? Kemarin saja kau hanya membayar setengah" ucap pemilik kedai yang mengenali Joohyun.

Sudah pasti wajahnya itu mudah sekali di kenali dan diingat, terlebih dia berhutang.

"Ne, ne, aku akan membayar full kali ini dan melunasi yang kemarin"

"Kami pasti membayar" sanggah Suho.

Setelah melihat Suho pemilik kedai akhirnya percaya dan melayani pesanan mereka. Jelas karena Suho memakai pakaian yang meskipun sederhana tetap telihat berkelas. Sangat menampakkkan bahwa dirinya berduit.

"Imo, bawakan lebih banyak soju!" teriak Joohyun.

"Sajangnim, sebenarnya aku sudah meminum empat kaleng bir sedari sore" Joohyun tertawa kecil, "aku takut di pecat jika mengatakannya tadi"

'Pantas saja dia sudah tidak waras bahkan sebelum ke sini' batin Suho berdecak terkejut.

Joohyun terus menenggak minumannya dengan terus mengajak Suho bersulang.

"Ah... Aku lelah" ucap Joohyun setelah menghabiskan tiga botol soju.

"Aku lelah seharian berpura-pura baik-baik saja" lanjut Joohyun, tentu saja dia berkata begitu dalam keadaan mabuk.

"Wae? Memangnya aku ini kenapa? Padahal aku sudah berusaha hidup dengan baik, tidak pernah menganggu orang lain, mencampuri urusan mereka, apalagi menyakiti mereka. Aku berusaha melakukannya dengan baik, bekerja keras mengumpulkan uang, membantu Appa. Apalagi yang kurang?"

Behind Your SmileWhere stories live. Discover now