Fall in Ice Skating

1 0 0
                                    

gym dulu ah bosen di rumah, batin Mika yang sore itu lelah dengan rutinitasnya yang membosankan. 

Dengan hoodie pendek berwarna pink, celana legging hitam dan sepatu olahraga andalannya ia bersiap menuju tempat gym yang hanya beberapa langkah dari rumahnya.

*kring..kring*

Dengan keringat bercucuran, Mika mengangkat telpon yang ia taruh di sampingnya

"Halo Wir?" jawab Mika yang sudah terbiasa dengan panggilan telpon dari Wira

"Mik sibuk gak?"

"Gak kok, kenapa?"

"Keluar yuk? main ice skating mau gk?"

"Serius? tumben banget ngajak keluar mendadak"

"Iya aku pingin ketemu aja hehe"

"Okedeh nanti kabarin aja ya kalau jadi"

"Pasti jadi kok, nanti aku jemput jam 6 ya. Kamu mau ngapain tu sekarang?"

"Aku lagi di tempat gym nih"

"Oh okedeh, aku mau olahraga juga kalau gitu. Bye Mik"

Mika pun cepat-cepat menyelesaikan sesi olahraganya hari itu karena jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Dalam hati, Mika sangat senang karena untuk pertama kalinya ia bisa bermain ice skating. Hal-hal yang hanya biasanya ia lihat di drama, sekarang bisa ia lakukan bersama orang yang sudah beberapa minggu ini mengisi hari-hari Mika.

Hari itu Mika memutuskan menggunakan knit berwarna coklat dan celana hitam karena ia yakin di arena ice skating pasti akan cukup dingin.  Tidak lama setelah itu, Wira menjemput Mika dan segera menuju salah satu mall tempat mereka akan bermain ice skating bersama. 

"Mik, sorry ya lama tadi di jalan macet banget", ucap Wira yang merasa tidak enak karena membuat Mika menunggu

"Gak apa-apa kok Wir, santai aja lagian kan dari rumahku tempatnya lumayan dekat."

Wira yang saat itu tiba-tiba menarik tangan Mika, "Kamu pegangan ya, soalnya aku mau agak ngebut"

Dengan wajah memerah, Mika pun memeluk Wira dari belakang

"Emang gak apa-apa ya kayak gini?" tanya Mika ragu

Wira mencoba untuk meyakinkan Mika, "Biar kamu gak jatuh Mik. Nanti aku yang gak enak kalau kamu kenapa-kenapa di jalan karena aku" 

Setelah 40 menit berlalu, Mika dan Wira sampai pada tempat yang mereka tuju

"Mik, kamu udah makan kan ya?"

"Udah kok kan tadi aku udah bilang. Lagian kamu juga kan gak makan malam jadi aku udah siap-siap dari rumah"

"Hehe benar sih, tapi nanti kalau kamu lapar bilang ya"

Saat memasuki arena ice skating, Mika sangat senang dan tidak percaya karena akhirnya ia bisa mencoba hal yang sangat ingin ia lakukan itu. 

"Mik, sini aku bantu ikat sepatunya" ucap Wira yang saat itu menunduk untuk memasang tali sepatu Mika

"Maa..makasih ya Wir",  katanya pelan

Wira berusaha meyakinkan Mika dan mengajaknya berdiri pelan-pelan, "Kamu jangan takut ya, pasti bakal jatuh sih awal-awal tapi tenang nanti aku ajarin. Aku dulu udah pernah main ini waktu aku masih kuliah jadi anggap aja aku guru pribadimu hahaha" 

Mika dan Wira saling berpegangan tangan dan berjalan pelan-pelan di atas arena ice skating yang sangat licin. 

"Mik coba kamu sendiri jalan pelan-pelan, aku jaga dari samping"

*braakk* suara Mika yang terjatuh 

"Mik kamu gak apa-apa?" tanya Wira khawatir

"Ummm gak kok cuma sakit dikit aja" jawab Mika lirih

"Yaudah sini pegangan aja sama aku biar gak jatuh. Kamu liat aku dulu ya Mik. Jadi, kamu nunduk sedikit badannya terus selancar pelan-pelan kakinya. Kalau mau berhenti kamu deketin kakinya terus arahin tumitnya keluar" ucap Wira sambil menunjukkan Mika cara-cara dasar bermain ice skating

Setelah 30 menit berlalu, Mika akhirnya mulai terbiasa dan perlahan mampu berselancar sendiri tanpa bantuan Wira. Wira yang melihat Mika bersusah payah berusaha, merasa senang melihatnya bisa beradaptasi dengan cepat. 

Mika perlahan menyusul Wira dari arah belakang, "Wiraaa aku senang akhirnya aku udah lumayan bisa, gak nyangka"

"Hebat loh kamu padahal baru pertama kali tapi udah bisa sendiri dalam waktu kurang dari sejam", puji Wira sambil tersenyum

"Hehehe ini juga kan karena kamu yang ngajarin", jawab Mika malu-malu

"Coba kita selancar bareng yuk", kata Wira sambil memegang tangan Mika

*braakk* 

Tak lama kemudian, Mika dan Wira berdua jatuh dan membuat Mika harus berada di atas badan Wira yang jatuh terlentang di bawah. Tanpa sadar seisi ruangan memperhatikan mereka dan tiba-tiba ada dua orang anak yang berselancar menghampiri mereka. 

"Om...Tante hati-hati ya", kata mereka dengan suara pelan

Mika dan Wira yang merasa malu kemudian bangun perlahan untuk membersihkan baju mereka yang penuh dengan es. 

Mika yang merasa tidak enak pelan-pelan berbisik, "Wir, maaf ya"

"Kok maaf? Ya gak apa-apa kali Mik namanya juga masih belajar", jawab Wira santai sambil menepuk-nepuk bajunya yg basah

Jam menunjukkan pukul 9.30 dan mereka memutuskan untuk pulang

"Mik, kamu pasti lapar ya?"

"Hmmm...dikit sih tapi kalau kamu nyuruh aku makan sendiri aku gak mau. Ya kali kamu cuma liatin aku makan"

"Yaudah kita makan satu berdua aja patungan, gimana? aku tau kamu lapar jadi cari makan dulu ya. Aku ada nih tempat makan bubur enak biasanya aku sering ke sini sama teman-teman sepulang clubbing" 

"Oh kamu clubbing di sekitaran sini Wir?"

"Iya dulu waktu masih muda sekarang kan dah tua hahaha. Kamu pernah clubbing Mik?"

"Pernah cuma sekali itupun sama Nami sahabatku di kampus. Kalau rame-rame apalagi sama pasangan gitu gak pernah"

"Oh aku sama teman cewek cowok pernah sih soalnya kan seru-seruan berame"

Percakapan panjang mereka hari itu akhirnya ditutup dengan semangkuk bubur dan jeruk hangat yang mereka nikmati berdua. 




2 Months for LifetimeWhere stories live. Discover now