Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Berburu KrabbyPatty.
"Anjir telat!" Pekik Chika saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi padahal kelas nya ada di jam 9 dan 11 nanti.
Chika keluar dari selimutnya dan melangsungkan mandi cepat. Tak sampai 5 menit Chika sudah keluar dengan wajah segar nya. Ia mengganti pakaian dengan tergesa, tak sempat melakukan make up ia hanya menggunakan lip balmuntuk melembabkan bibir nya dan tak lupa merapikan rambut hitam nya itu.
Ia meraih tas nya dan bergegas keluar dari kamar.
"Mau kemana?"
"Astaga ka Mira, kaget!"
Bagaimana tidak kaget, saat membuka pintu yang pertama kali Chika lihat yaitu Mira. Manusia itu berdiri di depan pintu kamar nya seraya membawa nampan berisi makanan.
"Mau kemana?" Mira mengulangi pertanyaannya.
"Kampus, aku ga masuk ini di kelas pertama. Nanti kelas kedua jam 11."
"Ga usah, tadi Ara udah ke kampus buat titipin absen kamu ke Anin."
"Hah?"
"Kenapa? Bukannya kemarin kamu yang minta."
"Kenapa ga ngasih tau aku sih, tau gini kan aku ga perlu panik-panik ajaib kaya tadi."
"Semalem mau ngasih tau tapi kamu udah tidur."
"Sia-sia kan udah cakep gini."
"Masuk dulu lah Chik, ngomel nya nanti dilanjut sambil duduk."
"Oh iya lupa, masuk ka Mira."
Chika membuka lebar pintu kamar nya dan membiarkan Mira masuk. Keduanya kini duduk di sofa yang ada di kamar Chika.
Chika masih melanjutkan omelan penyesalannya sedangkan Mira hanya diam mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut gadis itu.
"Udah capek belum ngomel nya?" Tanya Mira saat melihat Chika yang terdiam seraya mengatur nafas nya.
"Dah." jawab Chika singkat.
Mira tersenyum gemas lalu menggelengkan kepalanya melihat gadis yang hampir berkepala 2 itu masih seperti anak paud.
"Makan dulu, biar kalo mau ngomel lagi nanti kuat."
"Gak." Jawab Chika seraya melipat tangannya di depan dada dan mengalihkan pandangan tak mau menatap Mira.
Mira meraih remote tv yang ada di meja, menyalakannya dan mencari kartun bertubuh kotak dengan warna kuning itu.
Suara tawa nyaring terdengar dari gabus kotak itu, menarik perhatian Chika dan membuat gadis yang tadinya memasang wajah kesal itu perlahan mulai menerbitkan senyumannya.
