Kak Yoon

359 26 1
                                    

Saat ini, Taehyung sedang duduk di atas tempat tidur Yoongi, dengan bersandar pada sisi kanan tubuh kakaknya itu. Sedari tadi yang ia lakukan hanya menangis, terlalu khawatir akan kondisi cedera kakaknya. Padahal Yoongi sudah mengatakan bahwa ia baik - baik saja, tidak perlu khawatir berlebihan. Tapi Taehyung tetap saja khawatir.

"Kak, besok kita ke rumah sakit ya. Maafin adek gara - gara anter adek ke Jakarta kakak jadi sakit gini. Adek minta maaf banget, kak.." Nada bicara Taehyung sangat lirih, membuat Yoongi semakin tak enak hati dibuatnya

"Iya, besok kakak ke rumah sakit. Adek mau temenin?" Ujar Yoongi lembut, berusaha bersikap senormal mungkin ditengah sakit yang ia rasakan

"Iya, adek bakalan temenin Kak Yoon besok"

"Udah dong, jangan nangis gini. Yang sakit kan kakak, kok adek yang nangis? Cengeng banget haha" Yoongi berucap seraya menghapus air mata yang keluar dari mata indah adiknya

"Aku nggak mau lagi liat Kak Yoon kesakitan. Cukup sekali aja waktu kakak celaka, nggak mau lagi kak.."

"Iya nggak. Kamu belum cerita interview tadi lho dek. Gimana?" Ucap Yoongi mengalihkan topik

"Aku nggak merasa terlalu kesulitan, tadi juga orang - orangnya baik banget sama aku, ramah. Aku sempet ketemu sama calon koordinatorku nanti, Kak Seokjin. Dia ganteng banget, kak. Tinggi juga" ujar Taehyung senang. Rupanya ide Yoongi untuk mengalihkan topik berhasil. Ia sedikit demi sedikit tersenyum. Melupakan bahwa beberapa saat yang lalu ia menangis kencang.

"Syukur deh kalo lancar. Jujur aja, tadi kakak ikut gugup. Lebih dari waktu kakak interview dulu"

"Kak Yoon lebay banget haha"

"Kakak serius, dek. Apalagi liat kamu yang cepet banget tidur pas di mobil. Kakak pikir kamu kesulitan sampe kelelahan"

"Kak Seokjin bikin semuanya enjoy kak. Dari awal interview dia bener - bener bikin aku relax banget. Nggak tegang sama sekali, padahal ini hal asing buat aku. Kita juga sempat tukeran WA, biar nambah teman katanya"

"Bagus deh kalo kamu seneng. Udah malem ini, kamu nggak akan tidur?"

"Aku nginep disini ya, boleh?" Taehyung mengeluarkan jurus puppy eyes-nya, yang tak bisa ditolak oleh Yoongi

"Yaudah boleh, selamat tidur adeknya Kak Yoon.."

"Hmm, selamat tidur juga kakaknya adek.."

.

Seperti yang telah direncanakan kemarin, pagi ini Taehyung, Yoongi serta Bunda Hyorin pergi ke rumah sakit untuk mengecek kondisi cedera Yoongi. Sejak semalam Yoongi tak bisa tidur dengan nyenyak. Rasa sakit pada bahu kirinya semakin terasa. Taehyung yang ikut terbangun pun berusaha menghilangkan rasa sakit kakaknya itu dengan mengelus rambutnya dengan halus. Berharap dengan afeksi kecil yang ia berikan, bisa meringankan rasa sakit yang Yoongi rasakan.

"Yoon, sepertinya kamu terlalu memaksakan diri ya. Ada sedikit masalah pada cederanya. Tidak terlalu parah, namun untuk memastikan kondisimu lebih baik dirawat inap saja. Kita lakukan observasi selama 3 hari ke depan. Jika terjadi perburukan, maka harus segera dilakukan tindakan operasi. Untuk mencegah masalahnya semakin serius.." ujar Namjoon, dokter spesialis orthopedi yang juga menangani Yoongi saat kecelakaan lalu. Kata - kata tersebut tentu membuat Yoongi dan bundanya kaget, tak terkecuali Taehyung. Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya, bersiap untuk jatuh kapan saja. Ia sedikit menyesal meminta bantuan kakaknya tempo hari. Jika akan begini jadinya, ia lebih memilih naik bus saja. Atau mungkin travel.

"Nak, nggak apa - apa ya di rawat inap dulu? Biar Namjoonie bisa pantau kondisi kakak kedepannya" ujar Hyorin. Ia tahu, anak sulungnya ini terkejut bukan main.

"A-apa separah itu, dok?" cicit Yoongi dengan suaranya yang sedikit bergetar

"Saya belum bisa memastikan, namun yang jelas saya harus observasi terlebih dahulu. Jangan khawatir, saya akan melakukan yang terbaik"

Mendengar jawaban Namjoon, Yoongi hanya bisa mengangguk kecil. Tiba - tiba, ia dikejutkan dengan pelukan hangat yang diberikan Taehyung padanya,

"Kak Yoon h-harus kuat, ya.. A-adek bakalan temenin kakak terus.." ujar Taehyung diiringi isak tangis

"Hmm.. Adek temenin kakak ya? Kakak butuh adek banget nih hehe" Yoongi tertawa kecil seraya mengusap lengan Taehyung yang melingkar di pinggangnya

"Kakak kok ketawa sih? Aku kan lagi sedih tauuu" Taehyung merengut

"Ngapain sedih adek. Kak Yoon kan nggak apa - apa. Itu buktinya dia masih bisa ketawa. Kamu ini, cengeng banget sih dek hihi" Hyorin yang sedari tadi diam tak tahan ingin menimpali anak bungsunya itu. Gemas melihat kasih sayang antara kedua putranya ini

"Ih bundaaaa" Taehyung tak terima dipanggil cengeng, meskipun memang kenyataannya begitu

"Yasudah Namjoonie, terima kasih ya"

"Tidak masalah tante"

.

Saat ini, Yoongi sudah berada di kamar rawatnya. Ditemani Taehyung di samping kanannya. Tetap memegang tangannya meskipun tertidur lelap. Yoongi jadi tak tega melihat adiknya ini. Pasalnya, ia duduk berjam jam di kursi hingga jatuh terlelap.

"Bun, adek udah makan belum?"

"Udah kak, tadi pas kakak tidur bunda suapin adek. Nggak mau makan anaknya, pegang tangan kamu terus dari tadi. Dia khawatir banget sama kamu"

"Duh, Yoongi takut adek ikutan sakit bun"

"Nggak kok. Dia kan sekarang istirahat. Nanti bunda minta tolong ayah pindahin adek ke kasur ruang tunggu. Kakak cepet sehat ya, nak. Jangan bikin bunda khawatir terus" ujar Hyorin, mengusap pundak kanan Yoongi.

"Bun, Yoongi takut adek merasa bersalah karena kemarin Yoongi anter adek ke Jakarta. Bunda bujuk adek ya bun, biar nggak merasa bersalah lagi"

"Iya sayang, nanti bunda bilangin adeknya ya.."

"Ayah belum dateng bun?"

"Udah, ayah lagi mandi. Tuh tas nya udah ada" Hyorin menunjuk sebuah tas jinjing di sofa dengan dagunya. Tak lama setelah mengatakan hal itu, Jeonwoo keluar dari kamar mandi,

"Eh Yoongi udah bangun, nak?"

"Hmm.. Ayah Yoongi kangen ayah.." Yoongi berucap lirih, sedikit mengangkat tangannya memberikan gestur ingin dipeluk ayahnya

"Lho nak? Kenapa? Ayah kan nggak kemana - mana sayang.." Jeonwoo menghampiri Yoongi kemudian memeluknya lembut

"Yoongi takut operasi ayah.." ada sedikit getar dalam suaranya. Jeonwoo merasa sedikit heran, tidak biasanya Yoongi bersikap seperti ini

"Jangan takut, kak. Kita semua disini temenin kakak. Kakak harus kuat ya, harus berani. Buat kita, buat adek juga" Jeonwoo mengusap surai anaknya

"Shh.. A-ayah.. S-sakit.." Yoongi merintih kesakitan. Matanya terpejam, peluh pun mulai bermunculan di dahinya. Taehyung bangun dengan sedikit tersentak, langsung mengarahkan pandangannya ke arah Yoongi

"K-kakak? Kakak kenapa.." Taehyung berucap khawatir. Sungguh ia tak sanggup melihat kakaknya kesakitan seperti ini.

Dengan cepat Jeonwoo menekan tombol darurat di atas ranjang pesakitan Yoongi. Dokter jaga beserta seorang perawat dengan sigap menghampiri

"Permisi pak, saya akan melihat keadaan pasien sejenak"

Jeonwoo beserta Taehyung sedikit menjauh dari Yoongi, memberikan akses bagi mereka untuk memeriksa keadaan Yoongi. Setelahnya, dokter tersebut menyuntikkan cairan ke dalam selang infus Yoongi, membuatnya perlahan - lahan kehilangan kesadarannya.

BEST GIFTWhere stories live. Discover now