Biar kalian ga bingung, chapter ini berkaitan dengan Chapter 10, 11 dan 14.──────────
Felix tutup gorden kamar Habin.Akhir-akhir ini, entah hanya perasaan Felix atau bukan. Ada orang asing yang terus memantau rumah tuannya ini.
Tatap Habin yang sudah tertidur di dalam box bayi nya, 10 menit yang lalu Felix baru saja selesai kelas online nya.
Untuk menenangkan pikirannya yang terus memikirkan orang asing yang terus memantau rumah Changbin, Felix meraih ponselnya kemudian menelfon nomor Mommy Seo.
Ya, sebelum bekerja dibawah Changbin. Felix sudah lebih dulu bekerja untuk mommy Seo tanpa sepengetahuan siapapun.
Setelah panggilan diangkat, Felix tanpa basa-basi langsung memberitahu Mommy Seo hal-hal mengganjal yang terjadi akhir-akhir ini.
Setelah menceritakan semuanya dan mommy Seo sudah memberikan solusi serta berkata akan mengirimkan bawahan lainnya untuk memata-matai orang asing tersebut, Felix pun tenang.
Keesokan harinya, hari ini Changbin dan Hyunjin tak ada dirumah menyisakan Felix dan Habin serta para pembantu dirumah.
Hyunjin dan Changbin? Felix pun tak tau kemana mereka berdua sejak semalam.
Felix agak pusing melihat sepasang suami-istri itu, keduanya tak pernah akur.
Karena rumah terasa sepi, Felix pun mengundang seseorang untuk datang kerumah dan orang itu adalah pacarnya yang bernama Jae.
Jae ini juga bekerja dibawah mommy Seo, Felix dan Jae serta beberapa orang lainnya adalah agen rahasia yang di asuh oleh Mommy Seo sejak mereka kecil dan rata-rata semua anggota agen adalah anak dari panti asuhan.
Mommy Seo adalah tipe wanita kaya raya yang luar biasa cerdas, Felix akui itu.
Pintu Felix buka, menampilkan Jae yang berdiri tegak di hadapannya dengan tangan yang membawa sekantong puding.
" Untuk gue ya??" tanya Felix yang tengah menggendong Habin.
" Nehi, ini untuk Habin."
Ekspresi cemberut pun Felix pasang, "Terus ga ada sesuatu gitu untuk gue???"
" Ada, gue."
Felix berdecih, balik badan kemudian langkahkan kakinya ke ruang tengah. "Bau-bau ngajak ngewe." ucapnya.
Jae terkekeh, ikut masuk kemudian tutup pintu dan menyusul Felix.
" Malam ini, ada yang mau bunda omongkan sama kita." ucap Jae begitu ia dan Felix sudah sama-sama duduk di sofa.
Felix yang tengah membuka bungkus puding hanya mengangguk kemudian menyuapi Habin.
" Gila sih, lo bener-bener ga ngerasa capek apa Lix? Lo kuliah sambil kerja jagain buntelan Uwu ini?"
" Ya ngga sih, Habin ga nakal juga ga rewel trus kampus kan punya bunda jadi santai aja gue mah."
" Aw, udah mommy able nih. Bikin satu juga yok?"
Felix pasang senyum miring sebagai respon.
Habin yang tengah mengunyah puding pun menoleh menatap Jae dengan kerjapan mata yang begitu Uwu dan menguap.
" Gila mirip banget sama papa nya." ucap Jae sembari mengulurkan tangannya lalu menoel-noel pipi Habin yang tembem.
" Iyakan, tapi lebih imut kalem gitu sih muka nya ga serem kayak bapak nya."

YOU ARE READING
manis ; changjin' ✔️
Fanfiction' Hyunjin itu kasar dan mantan preman, berbeda dengan suaminya yang bernama Changbin si anak mama yang sangat manis tak sesuai dengan wajah kriminal nya. Karena gemas punya anak yang tidak sadar kodrat, orangtua mereka pun menjodohkan Hyunjin da...