72

1.5K 174 1
                                    

Nusantara Academy. Semua siswa sibuk belajar untuk menghadapi ujian sekolah. Selama seminggu mereka dihadapi dengan lembaran-lembaran kertas soal ujian yang dapat membuat kepala mereka hampir meledak.

Beruntung hari-hari menyiksa itu sudah berlalu. Kini para siswa dapat mengistirahatkan otak mereka sejenak.

Seperti biasa. Setelah berlalunya ujian sekolah, para guru akan menempelkan nilai para siswa didepan papan pengumuman.

Amelia bersama Gissel dan Clara pergi untuk melihat nilai mereka. Banyak siswa yang berkumpul didepan papan pengumuman. Bahkan mereka memberikan reaksi yang sangat beragam.

"Kenzo memang sangat hebat!"

Teriakan seorang gadis didepan Amelia terdengar olehnya.

"Kau benar, nilainya selalu sempurna. Dan dia selalu berada diperingkat satu."

"Sepertinya Kenzo berada diperingkat pertama lagi." Clara yang mendengarnya dari belakang tidak bisa menahan untuk tidak ikut berkomentar.

"Hey kalian, kesini!"

Gissel yang entah dari kapan sudah mendapatkan tempatnya didepan. Padahal banyak sekali orang-orang sedang berkumpul didepan papan pengumuman.

Clara dengan hati-hati membantu Amelia untuk masuk kedalam kerumunan. Mereka berdua ikut berdesak-desakan. Clara sekuat tenaga menjaga Amelia agar tidak terdorong dan jatuh. Gissel yang berada didepan juga mencoba membantu Clara dengan menarik tangan gadis itu. Tapi, terlalu banyak orang disana yang membuat Clara dan Amelia pusing.

"Sialan! Mengapa mereka tidak mau mundur dan bergantian? Bukankah mereka sudah melihat siapa yang menjadi peringkat pertama?"

Clara sudah berkeringat didalam kerumunan. Ia tidak bisa menahan kejengkelannya.

"Hey! Tidak bisakah kalian mundur dan bergantian dengan yang lain!"

Dengan kesal Clara berteriak pada semua orang.

Tapi tampak orang-orang tidak perduli. Bahkan semakin lama semakin banyak siswa yang berdatangan untuk melihat nilai mereka. Mereka mendorong Clara dan Amelia yang membuat dua gadis itu terlepas dari pegangan Gissel didepannya.

"Sial! Orang-orang ini!" Gissel yang juga merasa kesal terdengar mengumpat dibarisan depan.

Sedangkan Clara dan Amelia hampir terjatuh dengan banyaknya siswa yang berkumpul. Mereka terdorong kebelakang dan menatap kerumunan didepan dengan kesal.

"Apa kalian baik-baik saja?"

Clara dan Amelia terkejut saat melihat Devano yang sudah berdiri disamping mereka. Mereka ingat, jika saja tidak ada tangan dibelakang mereka yang menjaga mereka berdua, dua gadis itu yakin, mereka akan terjatuh dan berakhir dengan mengenaskan.

Terlihat Amelia dan Clara mengucapakan rasa terima kasihnya kepada Devano. Devano terlihat mengangguk lalu melihat keadaan Amelia. Memastikan keadaan gadis itu.

"Apa kalian ingin melihat nilai kalian?"

Mendengarnya, Amelia tanpa sadar melirik kearah kerumunan didepannya dan ia merasa ngeri. Dan menggeleng kepalanya tanpa sadar.

Melihat gadis didepannya yang masih ketakutan, membuat Devano sedikit tersenyum. Devano adalah salah satu laki-laki popular di Nusantara Academey, otomatis kehadirannya pasti akan menjadi pusat perhatian semua orang.

Benar saja, ketika semua orang mendengar suara Devano, mereka mulai tertarik.

"Maaf! Dapatkah aku...?"

"Silahkan! Silahkan! Kalian duluan!" Bahkan mereka yang sejak awal keras kepala tidak mau pergi, sekarang dengan suka rela memberikan jalan untuk Devano.

Kembalinya Nona MudaWhere stories live. Discover now