"Eps. 27"

103 27 0
                                    

Di kantin,

Doyeon terlihat berseri-seri saat mendapatkan makan siang dengan lauk favoritnya. Tapi ekspresi itu tak bertahan lama, pemandangan di depannya mampu membuat wajahnya kusut.

Doyeon menaruh nampannya dengan kasar, Chaeyeon dan Sejeong yang ada di meja itu juga menoleh padanya. "Kamcagi, kau kenapa sih?" Tegur Sejeong.

Doyeon hanya menunjuk pemandangan itu dengan matanya, tampak Somi dan Yuta berada di meja yang sama dan saling berhadapan. Mereka tengah makan sambil mengobrol dan sesekali Somi tertawa ketika Yuta mengucapkan beberapa kalimat, entah apa itu. Ke-tiga gadis itu tak bisa mendengarnya.

"Kenapa kau duduk di sini? Bukannya kau sering bersama dengan mereka," tegur Mina yang baru saja ikut bergabung dengan mereka.

"Kenapa? Kau tak suka aku disini," Doyeon malah melampiaskan moodnya yang rusak itu pada Mina.

"Tau diri kau ternyata," Mina membalasnya.

"Kalian ini yah! dikit-dikit akur, dikit-dikit berantem" tegur Sejeong.

"Sejak kapan aku akur sama dia? Dih," cibir Mina tak setuju. Tapi kali ini Doyeon tak membalasnya karena fokusnya sudah teralihkan lagi pada pemandangan sebelumnya.

Chae-yeon menyadari itu lalu senyam-senyum sambil mencolek Sejeong dan Mina. "Doyeon-na, apa kau menyukai Yuta?" Tanya Sejeong.

"Ehe, kata siapa? Aku tak suka padanya"  Doyeon menyangkal itu sambil beranjak dari kursinya dengan suara lantang.

Semua orang menatapnya bingung, "hyaa~ duduklah," suruh Sejeong.

"Katanya tak suka, reaksimu kok gitu" Mina ikut menggodanya.

Ekhm~

Doyeon langsung duduk ketika Yuta menoleh ke arahnya dan mata mereka bertemu, "menyukai seseorang bukan hal yang memalukan, kau tak perlu menyangkalnya seperti itu" tegur Chae-yeon.

"Aku tak malu, aku hanya bingung dan ragu. Bagaimana jika aku berharap pada perasaanku? Tapi, cintaku malah bertepuk sebelah tangan?" Batin Doyeon.

Sejeong juga menatap Yuta yang sekali-kali melirik ke arah mereka, "Mina benar, yang di atas sana bisa membalikkan perasaan seperti membolak-balikkan tangan" gumam Sejeong pelan.

"Jika saja..."

Jaehyun dan Mark datang setelah bermain basket, Mina memberikan minumannya pada Mark dan Jaehyun tanpa perlu izin langsung meminum milik Sejeong.

Sejeong hanya berdecak menatap pria yang duduk di sampingnya dan Jaehyun cengengesan padanya, "jangan lupa hari  sabtu," ujarnya mengingatkan.

"Sabtu?" Yang lain menatap mereka curiga.

"Hyaa~ jangan buat mereka salah paham," bisiknya.

"Tapi kencan kita jadi kan? Kau kalah dariku kemarin," kata Jaehyun.

Sejeong menutup mulut comelnya itu lalu cengengesan pada teman-temannya yang masih awet menatap mereka berdua, "apa kalian berdua...." Tebak Doyeon memperagakan tangannya membentuk love.

Jaehyun mengangguk mantap, "kami akan berkencan," ujarnya sambil merangkul Sejeong.

"Woaahh~" mereka berdecak takjub bersamaan.

"Sejeong-ah, kau benar-benar..." Mina memberikan 2 jempol sebagai pujian karena sahabatnya itu bisa move on dengan cepat.

Chae-yeon tersenyum getir, "lalu kenapa aku tak bisa secepat itu move on darimu Jaehyun'ssi," batinnya.

"Guys, aku sudah selesai. Kalau begitu aku kembali ke kelas dulu" pamit Chae-yeon.

"Doyeon, aku ingin bicara empat mata denganmu" Yuta menghampiri meja itu sambil menatap Doyeon yang langsung membuang mukanya.

"Our Youth" The end✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang