PART 20

1.7K 104 1
                                    

              HAPPY READING.

          "Jika gua gak bisa memiliki berarti lu juga ga bisa"
                         ~ Gabby

••••••

Di lain tempat teman teman Ara khawatir dengannya karena dari jam pelajaran pertama sampai sudah mau istirahat Ara belum juga kembali

"Perasaan gua gaenak banget ih , udah hampir 1jam si Ara belum juga balik"ucap Alexa gelisa sedangkan teman yang lain nya juga sedang pada gelisah pasalnya gabiasanya perasaan mereka gaenak.

"Gua juga takut dia kenapa kenapa doang"lirih Julia

"Positif thinking aja gausah mikir kemana Bae"kata Nadine padahal ia juga perasaan nya gaenak kaya bakalan ada kejadian sesuatu.

"Iya"jawab mereka bersamaan.

Mereka pun lanjut belajar yang sempat tertunda.

•••••

Disisi lain keadaan seorang perempuan yang kondisinya sudah parah akibat bahan Bully-an baju basa wajah banyak darah akibat terluka keadaan nya sudah buruk.

"Tolonshhhh"ucap Ara terbata bata walaupun sudah tidak punya tenaga lagi buat bicara.

Ara pun langsung pingsan karena sudah tidak kuat nahan rasa sakit di tubuhnya . Karen ia habis di bully oleh seseorang yang tak lain Gabby cs sedangkan korban aksi pembullyan Gabby cs Ara ya kondisi Ara udah parah ia sedang pingsan sedangkan Gabby cs langsung meninggalkan gudang sekolah tempat Ara di bully.

Sudah jam istirahat teman teman Ara pun langsung pada mencari Ara di toilet gaada , di perpustakaan gaada , kantin gaada , ia sudah pada nyari di tempat lain tapi tetep sama hasilnya nihil sampai ia ketemu Devan cs mereka pun langsung pada nanya saat sudah di depan Devan cs.

"Eh kalian ngeliat Ara ga?"tanya Julia pada mereka.

"Lah engga liat kita aja baru keluar kelas"jawab rizky.

"Yaallah terus kemana si Ara , udah dari tadi kita nyari tapi ga keliatan juga batang idung nya"kata Alexa.

"Yaudah mencar"ucap Devan yang sedari tadi diam saja ia langsung khawatir .

Mereka pun mencari tempat yang belum mereka pada datengin.

"Udah pada liat belum?"tanya Nadine cemas karena perasaan ia sama teman teman nya udah ga enak , sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala tanda mereka belum ketemu Ara.

"Emang nya tempat yang belum kita datengin yang mana?"kata orion sedangkan teman teman nya menatap satu sama lain seolah pemikiran mereka sama.

"Gudang"ucap mereka serempak bahkan Bima yang biasa nya cuek ia juga khawatir walaupun tidak ada ekspresi apapun tapi di mata nya menyimpan khawatiran.

Mereka pun menuju ke gudang sekolah .

"Di kunci"ucap Alexa.

"Langsung dobrak aja yang cewe minggir"kata rikzy.

BRAKKKK...

Pintu kebuka keadaan di dalam gelap tidak ada cahaya apapun karena ruangan nya tertutup . Salah satu dari mereka menyalakan handphone atau flashlight ke seluruh ruangan.

"Itu kaya ada orang di kursi"ucap sasya.

"Coba arahin flashlight ke posisi kursi"kata Al mereka pun berjalan kearah kursi. Beda hal dengan Devan yang sudah lari kearah kursi karena penglihatan nya yang tajam jadi dia udah firasat jika itu Emang Ara.

"Ara"teriak mereka bersamaan.

"Ara bangun hei"ucap Devan lembut sambil membuka ikatan tangan dan kakinya yang di ikat ke kursi keadaan nya jauh buruk karena luka di badan nya bibir sudah pucat.

Tampa basa-basi Devan pun menggendong Ara ala bridal style dengan posisi muka Ara ada di dada bidang Devan.

"Langsung ke rumah sakit aja Van"kata mereka khawatir.

Mereka pun keluar dari gudang menuju parkiran sekolah sepanjang jalan banyak bisik bisik karena waktu murid istirahat Masi sisa 15 menit .

"Itu siapa yang di gendongan KA Devan"

"Caper banget"

"Harusnya gua yang di gendongan

"Eh itu mereka pada mau kemana"

"Itu Ara kaya nya yang di gendongan Devan"

"Most wanted boy ganteng ganteng banget"

"Si Ara kaya nya pingsan itu"

"Mungkin caper"

Dan masi banyak bisikan bisikan siswa siswi SMA Garuda Anggara

"MINGGIR MINGGIR JANGAN HALANGIN JALAN KITA WOY"teriak rizky hebohh.

Devan pun langsung jalan terburu-buru hingga nabrak nabrakin badan siswa siswi yang menghalangi jalannya.

Saat sudah di parkiran mereka pun masuk ke kendaraan mereka masing masing  sedangkan temen temen Ara tidak pada ikut yang itu hanya teman teman Devan.

"Nanti kita nyusul van"ucap Alexa sedangkan Devan hanya mengangguk tanda iya

"Hati hati"kata mereka .

Devan duduk di bagian belakang yang ngendarain rizky mereka yang lain ngikutin di belakang pakai kendaraan mereka. Rizky mengendariin dengan kecepatan rata-rata karena ia mikir keselamatan sedangkan Devan gregetan sama temen nya ngendarain mobil kaya siput.

"Cepetan"kata Devan datar sambil menatap Ara dengan raut wajah khawatir.

"Iya bos ini ge udah cepetan"ucap rizky kasihan dengan teman seperjuangan nya. Ia pun mengendarai kecepatan hanya butuh waktu 15 menit mereka pun sampai karena jalanan tidka terlalu macet. Mereka pun sudah sampai di depan rumah sakit milik keluarga Anggara.

Devan pun keluar dari mobil nya sambil menggendong ala bridal style masuk ke dalam rumah sakit sambil terburu buru teriak teriak kaya orang kesetanan.

"WOY GOBLOK CEPATAN TANGANIN CEWE GUA"teriak Devan dengan mata yang terus menajam menatap para suster yang sedang mendorong branka menuju ruang ICU .

"Mohon maaf tuan anda tidak bisa masuk"ucap suster dengan sopan.

"Gua mau masuk anjing"bentak Devan emosi.

"Maaf tuan kami bakalan tanganin Pasian"ucap suster sambil masuk ke dalam ruangan.

"Udah Van lu diam biar dokter yang meriksa lu berdoa aja supaya gaada luka yang serius"nasihat Bima karena ia juga kasihan dengan kondisi sahabat nya.

"Cari tau dalang atas kejadian Ara al"ucap Devan sambil duduk di ruang tunggu dengan tertutup menahan emosi tanpa menatap Al orang yang bisa melacak.

"Iya bos"kata al

Mereka pun menunggu di depan ICU dengan perasaan cemas sambil berdoa dalam hati mereka masing masing.

"Lu udah telpon orang tua nya belum?"tanya Bima datar tanpa menatap sedangkan Devan ia hanya menggeleng kepala.

"Kabarin bos orang tuanya"ucap orion.

"Hm"gumam Devan langsung menghubungi orang tuanya dan orang tua Ara selesai mengabari kalau Ara masuk rumah sakit mereka pun langsung menuju ke rumah sakit.

"Ini salah gua ga bisa jaga Ara"gumam Devan pelan tapi masi bisa dengar sahabat nya . Sedangkan mereka menatap iba

"Yang sabar jangan nyalahin diri sendiri"ucap Bima sambil menepuk-nepuk punggung Devan tanda memberi semangat.

Sudah 30menit tapi belum ada tanda tanda dokter keluar dari ruangan ICU mereka pun cemas dengan Ara yang masi di tangganin oleh dokter.

••••••

TBC.

DEVARA & BABY BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang