Book ini cuman pelarian aja ya gaes😌-- soalnya aku enggak ada ide buat lanjutin story ku yang laen🙏subur aja aku pasti lanjutin kok tapi bukan bulan ini-- mungkin bulan depan udh siap jadi untuk sementara waktu aku nuang ide di sini-- entah itu gs...
Tangan besar itu mengalihkan tatapan wanita yang bernama Kyungsoo-- ternyata selain menyebut nama serta marga, pria penyebut mencekal pergelangan tangannya.
"Kau ingin kemana?" Mendengar pertanyaan tersebut membuat Kyungsoo mendongak menatap wajah Chanyeol.
Apa sekarang pria penolong(?)nya meminta imbalan? Kyungsoo nampak gelisah ia bahkan tidak membawa apa-apa selain diri sebab Kyungsoo seorang pelarian yang tidak menerima perjodohan antar dirinya dengan putra dari salah satu putra rekan kerja sang ayah-- meskipun terbilang tampan mencapai sempurna namun tidak mampu memikat gadis itu-- ia belum mengenal kehidupan di balik wajah rupawan sang pria sebabnya Kyungsoo menolak dan melarikan diri.
Melepas tangan Chanyeol menggunakan tangan kiri agar menjauh dari pergelangan kanannya Kyungsoo menunduk meremat jari jemari entah harus mau menjawab apa.
"Bukankah kau sedang di kejar beberapa orang tadi-- bagaimana jika mereka menemukanmu?"
Mendebas Kyungsoo lega ternyata pria tersebut tidak meminta imbalan tapi tunggu? Apa pria yang ekhem sialnya tampan ini mengkhawatirkannya? Ah tentu saja tidak-- dia hanya berkata realita.
"A-ku--" kedua bibir mungil Kyungsoo mengatup--- Chanyeol sepertinya bukan type pria sabaran menunggu keterbataan berbelit.
"Masuklah" menarik tatapan tak percaya Kyungsoo.
"T-tapi tuan-- bagaimana bisa kau mempercayai seorang asing sepertiku?" mengesamping kecanggungan Kyungsoo mengutara isi hati, ia harus bertanya kenapa Chanyeol mempercayainya yang adalah asing bagi pria itu.
"Dan bagimana bisa kau mempercayai seorang asing sepertiku?--" Ulang Chanyeol pada kalimat Kyungsoo, menegaskan bahwa keduanya asing dan ini pertemuan pertama mereka sebagai orang asing.
Kyungsoo tak berkutik-- apa yang di katakan Chanyeol benar.
"Kau ingin beralasan karena tidak ada lagi cara lain ketika membutuhkan pertolongan dan suatu kebetulan aku dan putraku ada di sana?-- bagaimana jika itu bukan kami? Apa kau mempercayai semua orang baik? Tidakah kau berpikir jika saja mobil yang kau naiki orang jahat?" Cetus Chanyeol-- sepertinya ia sedikit tidak suka tawaran baiknya masih saja di jadikan bertele-tele.
Kyungsoo setia bungkam-- ia kehilangan kata-kata untuk di rangkum sebagai penyangkalan atau tolakan pada tawaran Chanyeol secara halus sampai pergelangan kembali di tarik dan tubuhnya ikut tertarik saat pria itu melangkah lebar membuat Kyungsoo berlari kecil bermaksud mengimbangi.
"Apa t-tuan salah satu dari mereka? Pemilik mobil yang berniat jahat--- aghkk" sontak saja Kyungsoo mengelus jidat penyapa halo pada pundak Chanyeol.
"Jadi aku seperti itu?"
Chanyeol membalik badan seolah menuntut pertanggungjawaban Kyungsoo atas ucapannya barusan.
"Tidak hanya saja-- kenapa kau begitu ingin aku masuk ke dalam rumahmu?" sanggah Kyungsoo tidak enak pada seorang penolong(?)nya bahkan tidak ada lagi kalimat formal di antara mereka.
"Ahahahaa---"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
