F.Y - Our Times

3.7K 307 277
                                    

Akhirnya kita ketemu lagi ya gaes. Untuk part ini kita turunin tensi dikit dulu gimana?

Digempur sama momen manis mereka dulu deh ya. Biar gak berkerut terus itu kening tiap baca novel ini 😂

Part ini berisikan 9500 word. Jadi jangan pelit ngasih komentar dan vote yaa ❣️❣️❣️

Semoga betah bacanyaaa~~

.
.
.
.
.
.
.

"Saya tidak mengganggu, kan?"

Baik Winter maupun Karina, secara bersama melepaskan pelukan mereka saat mendengar pintu ruang rawat mereka terbuka, diikuti satu suara yang sangat mereka kenal. Sosok Yoon Sonsaengnim yang semula hanya berdiri diam di depan pintu, kini tampak beranjak menghampiri mereka dengan senyum terkulum. Dua paper bag berada di tangannya.

Karina mengalihkan wajahnya ke arah lain dan dengan cepat mengusap bekas air mata di wajahnya. Sementara Winter tampak tersenyum lembut, menyambut kehadiran guru musik mereka.

"Animnida, Sonsaengnim," jawab Winter yang semakin menarik tubuhnya, hingga ada jarak di antara dirinya dan Karina. Kejadian di kolam renang tadi rupanya sangat memengaruhi sikapnya. Yoon Sonsaengnim dengan jelas bisa merasakan perubahan sikap Winter yang sekarang jauh lebih sopan. Dalam hati ia merasa sangat senang dan lega. Ia menatap ke arah Winter yang saat ini kembali beralih memandangi Karina.

Senyuman tipis masih terukir di wajah Yoon Sonsaengnim.

"Bagaimana kondisi kalian sekarang?" tanyanya lagi, masih sambil menatap kedua gadis yang berada di atas ranjang yang sama. Winter yang semula kembali menatap Karina, mulai mengalihkan pandangannya hingga mengunci wajah Yoon Sonsaengnim yang sekarang tampak mengambil kursi.

Pria itu kemudian duduk tepat menghadap mereka.

"Saya sudah merasa baik-baik saja, Sonsaengnim."

Winter menjawabnya pelan, namun ia seperti sedang menahan kalimatnya. Ia menatap wajah Karina lagi yang kali ini bersikap sangat tenang. Gadis bermarga Kim bergerak mengubah posisi tubuhnya, hingga sepenuhnya kembali menghadap Karina. Tangan kanannya yang semula terkulai di kasur, kini bergerak pelan, menyentuh leher jenjang gadis yang berada di hadapannya.

"W-Winter."

Tentu saja gerakan Winter yang sangat tak terduga membuat Karina tersentak. Karina bahkan sampai menarik tubuhnya mundur, sebagai reaksi alami atas keterkejutannya pada tindakan Winter yang begitu mendadak. Berbeda dengan Winter yang justru tampak menahan senyum.

"A-apa yang kamu lakukan?" tanya Karina lagi tanpa mampu menyembunyikan nada gugup yang mengambil alih suaranya. Gadis itu bahkan harus menahan napasnya, saat merasakan satu tangan Winter yang lain bergerak menyentuh keningnya.

"Tapi, suhu tubuh Karina masih terbilang tinggi."

Seolah tak menyadari kegugupan yang sedang melanda Karina, Winter mengabarkan kondisi terkini Karina pada sang guru musik. Ia mencoba menatap langsung ke dalam mata Karina, yang tentu saja membuat Karina semakin dilanda gugup.

Jantungnya kembali berdebar kencang.

"Ah, begitukah?" respons Yoon Sonsaengnim yang saat ini tengah memandangi skinship antara Winter dan Karina. "Mungkin memang sebaiknya kalian tetap di sini sampai besok pagi. Kalian harus memulihkan kondisi lebih dulu."

"Ne, Sonsaengnim," angguk Winter, menyetujui ucapan dari sang guru. Ia menatap dua paper bag yang kini dipangku oleh Yoon Sonsaengnim. Dan seolah mengerti arti tatapan dari gadis bermarga Kim, Yoon Sonsaengnim tampak tertawa kecil sambil mengangkat dua paper bag tadi.

FOREVER YOURS (𝘍𝘪𝘯𝘥 𝘔𝘦 𝘪𝘯 𝘠𝘰𝘶𝘳 𝘔𝘦𝘮𝘰𝘳𝘺)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang