Chat 7

17 2 0
                                    

Bapaknya_Masadepan
Online

(Name)
Om... Numpang nanya, boleh?

Bapaknya_Masadepan
Iya nak.

Silahkan ^^

(Name)
Jadi begini...

Nama bapak kan "Amato"
Terus hubungannya bapak sama kata yang dikeluarkan cewek ketika PMS apa?

Kok sama '-' ?

Bapak_Masadepan
Ehm...

Maksudnya, nak ^^;

(Name)
Kan tiap cewek PMS, biasanya ngomong "BODO AMAT!!! "
Gitu om.

Jadi hubungannya om ama kata itu apa, kok sama?

Bapak_Masadepan
Nak...

Itu cuma kebetulan...

Jangan kamu pikirkan, ya ^^

Lebih baik sekarang (Name) cuci muka cuci kaki, naik ke kasur terus bobo cantik, ya?

(Name)
Baik om~

Oh! Satu pertanyaan lagi!

Pertemuan aku sama Boboiboy juga kebetulan ya :( ?

Bapak_Masadepan
Ahaha!

Kalau itu kamu sudah tahu jawabannya. Kamu dan Boboiboy bertemu karena kebetulan yang digariskan takdir, nak!

(Name)
Om...
Makasih ya udah ngijinin (Name) sama anak om yang paling genteng eh ganteng :")

Bapak_Masadepan
Sama-sama, nak

Panggil bapak aja, besok juga udah jadi anaknya bapak juga kan ;)

(Name)
Bapak T-T

Bapak_Masadepan
Dah-dah, cepet tidur. Besok kan acara penting untuk kalian berdua.

(Name)
Huum! (Name) tidur dulu ya. Selamat malam, bapak :"

Bapak_Masadepan
Malam juga, nak ^_^

______________________________________

Meanwhile...

"Widih~ Mau kawin ya, (Name)! Met kawin ya! Moga cepet beranak! "

Lemparan sendal swallu melayang menuju mulut tak berakhlak Gopal. Pelaku pelemparan merapikan kebayanya yang sempat kusut karena terlalu lama dalam posisi duduk.
Yang dilempar meraung-raung, mengekspresikan rasa sakitnya karena lemparan maut.

"Gak sekalian kamu cobekin aja mulutnya, (Name)? " saran Fang dengan bersedekap.
(Name) langsung melemparkan senyum super lebar ke lelaki berambut ungu jambrik itu, yang mengundang berdirinya bulu kuduk orang yang dibahas.
"Hee~ ide yang bagus, Fang~ " ucap (Name) dengan senyum semakin lebar.

Ying terkikik geli ia mengangkat cobekan yang entah darimana asalnya dengan kedua tangannya.
"Tempat dan waktu dipersilakan, (Name)! " riang Ying.
Yaya mengangkat meja- ehem maksudnya tangannya memberi semangat kepada kawan perempuannya.

"Ayo (Name)! Semangat!! " teriak Yaya dengan hebohnya.

Hm. Ajaran sesad.

Dengan hawa gelap dan ekspresi bahagia, (Name) berjalan perlahan. Sengaja agar mangsanya semakin ketar-ketir karena hawa mencekam yang dikeluarkan. Bukan main mbak (Name), emot batu. jpg.

"HUWAA! (NAME)!! CANDA WEH! JANGAN GITU DONG! " Teriak nista Gopal yang berusaha menghindari (Name) yang semakin mendekat.

"Aku juga hanya bercanda kok, Gopal~ Sini main sundul cobekan ama aku, sundul pake kepalamu ya~ " ucap (Name) sambil bersiap melemparkan cobekan ditangannya. Teriakan histeris semakin keras terdengar, Yaya dan Ying menertawakan adegan sadis yang akan terjadi.

Fang? Dipanggil abangnya, katanya disuruh ganti lampu didepan dandanan pengantin.
Kok bisa Fang yang disuruh? Jawaban Enthor, Yo dak tau kok-

Ting! Ting!  Ting! So bakso!

Eh sek- Kok-
Kembali ke cerita aja deh...

"(NAME)!!! JANGAN WEH! KEPALA GUE GAK ADA SEREPANNYA, HOI!! "
"Yaudah nanti (Name) cariin serepannya. Kepala berbi, mau? "
"GAKK! YA GUSTI, (NAME)!! MAAPIN GUE DONG, MULUT GUE KAN DARI SANANYA GAMPANG NYROCOS!!"
"Terus? "

Semakin membananya teriakan yang dikeluarkan Gopal membuat semakin lantang suara tawa Ying dan Yaya. Begitu juga dengan semakin lebarnya senyuman yang terpasang dibibir yang terpoles lipstik merah muda (Name)

"Hush! Udah-udah kalian. Kasihan Gopal, kalau mengompol gimana? "
Suara berat milik seorang pria dewasa menghentikan kegiatan 'hiburan' yang terjadi. Segera Gopal berlari menuju pria dewasa itu, bersembunyi dibalik badan tingginya.

"Abah! Liat tu (Name)! Dia jahatin aku! " adu Gopal sambil mengerutkan dahinya dengan badan bergetar.
Mendengar aduan Gopal kepadanya, (Name) mengangkat sebelah alisnya, salah satu tangannya yang tertekuk berada di pinggangnya.
"Ha? " ucapnya dengan nada dingin

"Hii-"
"Sudah-sudah. (Name)..." peringat pria paruh baya itu.
(Name) menghela nafas, ia meletakkan cobekan yang ia pegang, dan menghampiri pria paruh baya itu. Dengan khikmat ia mengecup punggung tangan lalu tersenyum tipis.
Pria paruh baya itu mengelus pelan rambut (Name) yang tersanggul rapi bertahtakan hiasan bunga mawar disamping kiri kepalanya.

"Sudah siap, (Name)? " tanya pria itu, Amato.
(Name) mengangguk, menoleh kearah teman-temannya yang sejak kapan sudah berkumpul bersama.
"Selamat bahagia, (Name)! " ucap mereka bersamaan dengan senyum merekah.
Wajah penuh haru ditunjukkan oleh gadis yang sebentar lagi melepas masa lajangnya. Ia menghambur menuju teman-temannya. Memberi pelukan hangat.

"Makasih ya, kalian... " ucapnya lirih.
Amato tersenyum teduh menatap interaksi itu.

"PAK AMATO! "

Teriakan dengan gebrakan pintu memecah suasana penuh haru dan bahagia. Amato menoleh dan menghampiri Kaizo yang sibuk mengatur nafasnya.
"Ada apa nak Kaizo? Pelan-pelan " ucapnya dengan mengelus pelan pundak Kaizo yang naik turun.
Dengan raut panik yang entah kenapa baru pertama kali ia tunjukkan, ia memegang pundak Amato yang memandangnya bingung.

"Boboiboy, pak! " teriaknya.
(Name) mendatangi Kaizo yang masih mengantungkan ucapannya.
"Boboiboy kenapa? " tanyanya menagih penjelasan Kaizo.
Kaizo menoleh dengan wajah berganti sedih.

Ucapan Kaizo seketika membuat dunia menjadi hening ditelinga (Name), mundur satu langkah dengan badan bergetar. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menutupi getar dibibirnya. Sedikit lagi tetesan air mata terjun dari dua bola mata beningnya.

"Boboiboy kecelakaan, (Name) "

______________________________________

... Anu... Enthor bisa jelasin...

Chat with BoBoiBoy [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang