15

3.3K 671 253
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

.
.
.


[Name] berjalan cepat menuju bengkel pribadi milik Shinichiro. Tangannya dengan hati-hati memegang kudapan yang ia sajikan untuk sang kekasih. Senyum indah tersungging di wajah cantiknya. Oh, tentu saja ini semua berkat saran yang diberikan oleh Takeomi tadi.

Begitu sampai di depan pintu bengkel, [Name] mengambil nafas banyak-banyak. Setelahnya ia mengetuk pintu lalu membukanya. Pertama, [Name] menyebulkan sedikit kepalanya dan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.

Cukup ramai, pikirnya.

Gadis itu lantas masuk dan langsung menarik perhatian semua orang yang ada disana termasuk Shinichiro. Namun [Name] tak ingin ambil pusing dan berlari kecil menuju Shinichiro.

"Tadaa! Aku membuat kudapan khusus untuk Kak Shin!" serunya senang.

Respon yang Shinichiro berikan ternyata tak sesuai dengan yang [Name] bayangkan. Laki-laki hanya menatapnya datar. Pandangan yang jarang ia tunjukkan pada [Name].

"Kenapa? Kau tidak mau? Masih kenyang? Atau ingin makan nanti saja?" tanyanya dengan riang.

"Apa yang kau lakukan?"

"Eh? Apa maksudmu?"

"[Name]."

"Ya?"

"Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?" tanyanya membuat sang gadis tampak berpikir sejenak. "Ya, ada!" jawab [Name].

"Aku mencintaimu!" lanjutnya.

Shinichiro justru menghela nafas berat. [Name] yang melihatnya turut bingung dan bertanya, "Ada apa? Apa rapatnya tidak berjalan dengan lancar?"

"Kalian bisa keluar sekarang," ucap Shinichiro pada para anggotanya yang tengah berkumpul. Setelahnya hanya ada Shinichiro, [Name], dan juga Imaushi Wakasa.

Entah kenapa atmosfer disekitar [Name] menjadi aneh. Ia melihat ekspresi serius pada Shinichiro. Apapun penyebabnya, gadis itu merasa ini bukan hal baik.

"Tunggu aku diluar, Waka."

"Hah? Aku juga diusir?"

"Sebentar saja."

"Baiklah. Tapi kemana Akaashi?"

[Name] balas menyahut, "Ah, dia sedang keluar sebentar. Katanya mau beli rokok."

Wakasa mengangguk paham. Kemudian ia melenggang pergi begitu saja. [Name] beralih meletakkan kudapan diatas meja yang tak jauh dari posisinya. Lalu ia mengambil tempat di sebelah Shinichiro duduk.

"Ne, apakah besok lusa kau longgar? Mari pergi ke bioskop bersama! Ada film yang baru dirilis, loh!"

"Aku..."

"Bagaimana? Kak Shin berjanji untuk menemaniku pergi ke bioskop bulan ini, bukan?" tanya sang gadis.

Shinichiro menghela nafas berat lalu menoleh kearah [Name]. Sorot mata yang terlalu sayu membuat sang gadis terheran. "Kenapa? Ada masalah, ya? Mau bercerita?"

"Bagimu, aku ini apa, [Name]?"

"Eh?" bingungnya. "Maksudmu apa?"

"Sejauh apa kau percaya padaku?"

"He, pertanyaan yang cukup konyol. Tentu saja aku sangat mempercayaimu. Kenapa masih bertanya?"

"Kau menyembunyikan sesuatu?"

"Hm, tidak. Kenapa?"

Mendengar hal tersebut membuat Shinichiro tersenyum kecut. "Benar, ternyata kau tidak percaya padaku."

✓ ❝ Sano Shinichiro x Reader - Boyfriend SeriesWhere stories live. Discover now