Chapter 6

13.4K 1.2K 1.1K
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Terhitung sudah dua minggu Gaby bersekolah di SMA Bimantara. Semua berjalan dengan lancar, ia mendapat teman-teman yang baik dan seru, namun Gaby masih belum bisa terbuka sepenuhnya.

Di SMA baru juga sampai detik ini Gaby belum mendapatkan catatan kenakalan. Bolos pun ia sudah mulai jarang, tidak sesering saat ia masih di Victory High School.

Pagi ini, ia berangkat sekolah dari rumah neneknya – Lisa – nenek dari papanya, Arka.

Terlihat gadis itu sedang berdiri di depan cermin, memasang dasi sambil bernyanyi-nyanyi santai.

Tok. Tok.

"Gaby, sudah siap, Nak? Kakek mu sudah menunggu di bawah," tanya Lisa mengetuk pintu kamar. Memberitahu cucunya itu bahwa Hendra – suaminya – sudah menunggu di bawah untuk mengantarkan Gaby ke sekolah.

"Belum, Nek. Bentar lagi, ini Gaby masih tacap," sahut Gaby yang saat ini sedang menguncir rambutnya.

"Ya sudah, kalau sudah siap langsung turun ya, Nak," ucap Lisa.

"Iya, Nek," sahut Gaby dari dalam kamar.

Lalu gadis itu menyemprotkan minyak wangi di leher, pergelangan tangan dan beberapa bagian di seragamnya. Kemudian ia memakai jam tangan dan mengambil headphone serta tas sekolahnya.

"Udah siap. Pap dulu ke bang El sama bang Gavin," gumamnya, melakukan mirror selfie untuk dikirim ke Arzel dan Gavin.

Di Setiap kegiatannya gadis itu memang hampir tidak pernah absen untuk mengabari kedua kakaknya yang jauh di luar kota dan luar negeri.

****

Di dalam mobil bersama kakeknya. Gaby terlihat sedang memakan bekal yang berisi dua potong sandwich dan beberapa potong buah pir yang sudah disiapkan oleh neneknya untuk di perjalanan.

"Kakek mau?" ucap Gaby menawarkan sepotong buah pir.

Hendra menggeleng. "Kakek sudah sarapan. Gaby makan aja sampai habis, biar nggak lesu pas di sekolah."

Gaby mengangguk, mengacungkan kedua jempolnya. Siap menghabiskan bekal yang telah disiapkan Lisa.

"Nak, ada yang mau Kakek tanyakan," celetuk Hendra melirik Gaby lalu kembali fokus menyetir.

"Apa tuh, Kek?" tanya Gaby.

"Gaby punya teman yang mau diajak main ke rumah?" tanya Hendra.

GABY Where stories live. Discover now