Chapter 12

70.7K 6.8K 143
                                    


Happy Reading

~o0o~


Para pekerja dengan cepat menyiapkan mobil untuk kerumah sakit.


ketiga abang Bella merasa bingung dengan sikap sang daddy...namun mereka tetap menampilkan wajah datar mereka dan ikut sang daddy ke rumah sakit.

Sampai dirumah sakit banyak mata yang menatap mereka penuh kagum....siapa yang tidak mengenal keluarga Wilson,keluarga terkaya ke dua di dunia dan jangan lupakan paras wajah mereka yang rupawan.

William semakin emosi melihat mereka semua diam tidak ada yang bergerak untuk menyelamatkan putri kecilnya yang semakin pucat ini.

"DOKTER...SUSTER...CEPAT SELAMATKAN PUTRIKU ...KALAU SAMPAI TERJADI SESUATU KEPADA PUTRIKU NYAWA KALIAN YANG AKAN JADI TARUHANNYA"teriak William dengan penuh amarah.

Dokter dan suster pun dengan cepat membawa tubuh mungil Bella ke ruang UGD.

William pun berlari dengan cepat ke ruangan UGD tersebut sehingga tidak menyadari bahwa buku Bella yang ia simpan disaku celananya terjatuh.

Alvaro...anak sulung william yang melihat barang yang terjatuh dari saku sang daddy pun mengambilnya.

Dia mendapatkan buku kecil berwarna pink...dia membaca tulisan yang ada dibuku tersebut...dia menitikkan air matanya setelah selesai membaca tulisan tersebut dia merasa sangat egois karena melimpahkan seluruh kesalahan kepada adik kecilnya itu yang jelas-jelas tidak tahu apa-apa ia sangat menyesal dan akan meminta maaf kepada adik kecilnya itu.

2b(Beni dan Beno) merasa heran mengapa abang pertamanya yang minim ekspresinya itu menangis hanya karena membaca sebuah buku.

2b pun mengambil buku kecil berwarna pink tersebut dari tangan sang abang sulungnya yang masih menangis tersedu-sedu.

Untungnya disana tidak ada orang karena orang-orang sudah diamankan para bodyguard agar jauh dari rumah sakit,kalau tidak mereka akan melihat pemandangan langkah(keluarga william yang biasanya bersikap dingin dan tegas kini nangis berjama'ah)

2b yang telah selesai membaca tulisan dibuku tersebut pun merasakan hal yang dirasakan Alvaro tadi.

Mereka bertiga merasakan menjadi orang yang paling egois dan menyesal akan hal yang telah mereka lakukan.

Tidak ingin larut dalam kesedihan mereka pergi menyusul sang daddy ke ruang UGD.

Disana mereka melihat sang daddy menangis sambil menjambak rambutnya sendiri.

Al pun menghampiri sang daddy dan menepuk pelan punggung kokoh sang daddy untuk menenangkan lalu ia memberikan buku kecil berwarna pink tersebut.

William yang melihat buku tersebut berada di tangan sang putra sulung pun heran,ketika dia ingin bertanya putra sulungnya lebih dulu menjawab.

"Aku menemukan buku ini terjatuh dari saku daddy saat berlari tadi...dan kami semua telah membacanya"ucap Al sambil menahan tangisannya begitu pula dengan 2b.

William yang melihat para putranya yang biasanya bengis,dingin,tegas kini terlihat rapuh pun memeluk mereka untuk saling menguatkan dan menenangkan.

(kayak pelukan teletabis😆he he he )



TBC
👉☆ (VOTE)

Innocent Princess (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang