E10

2.4K 279 9
                                    

Satu minggu Kemudian...

Malam semakin larut, Mew kini sedang bersama dengan seorang wanita bayaran di dalam sebuah kamar hotel. Mew yang merasa sangat depresi memilih untuk membayar seorang wanita untuk melayani nafsu dan juga menjadi pelampiasan amarahnya kepada Gulf.

"Malam ini, kau harus melayaniku dengan baik. Aku akan membayar mu dengan mahal kalau pelayananmu baik." Kata Mew.

"Baik Tuan.." Kata wanita itu.

Mew mendorong wanita itu dengan kasar dan membiarkan wanita itu jatuh tepat di atas kasur. Wanita itu segera menyamankan posisi tidurnya lalu terbaring dengan pasrah dan menunggu Mew mencumbuinya. Mew naik keatas tubuh wanita itu dan mengungkungnya. Wanita itu mulai mendesah ketika Mew mulai meremas kedua gunung kembar yang telah mengintip sedari tadi.

"HNGHH Khunnn.." Desah wanita itu.

"Aku akan melakukannya dengan kasar, jadi jangan mengeluh dan tetap mendesah!!" Kata Mew

"Hmm..." Kata wanita itu sambil mengangguk dan meringis di waktu yang bersamaan karena Mew mulai meremas kedua gunung kembarnya dengan kasar.

Setelah Mew puas, Mew langsung mendekatkan wajahnya pada kedua gunung kembar milik wanita itu dan mendengusnya. Mew membuka pakaian wanita itu lalu menjilati dan menghisap kedua putingnya secara bergantian. Mew meninggalkan kissmark di area gunung kembar itu.

"Ehmmppp Khunnn...." Desah wanita itu sambil memegang rambut Mew.

"Kenapa aku bahkan tidak merasakan apapun pada kedua payudara ini? Bahkan ketika aku menggigitnya, kenapa aku masih merasakan rasa kesal ini?" Batin Mew

Mew pun berhenti melakukan kegiatannya saat ini dan langsung membuka lebar kedua kaki milik wanita itu. Mew mengambil kondom dari saku celananya. Mew mulai membuka celananya dan langsung memakaikan kondom itu pada juniornya yang telah menegang. Setelah itu Mew langsung memasukkan juniornya ke dalam lubang milik wanita itu.

"AGHH!! NGHH!!" Desah wanita itu ketika Mew memasukkannya dengan kasar.

Mew mulai menggerakkan pinggangnya dengan cepat. Mew merasa sangat aneh pada dirinya sendiri. Mew tetap di bayang-bayangi rasa kesal kepada Gulf yang menghilang tiba-tiba. Setelah mencapai klimaks, Mew memberikan wanita itu uang lalu pergi dari hotel itu.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Satu Minggu Kemudian....

Mew merasa sangat kesal dan marah sekarang kepada bodyguard-bodyguard yang sedang menjaga di rumah Gulf. Mew akui bahwa mereka adalah bodyguard yang sangat dapat dipercaya karena mereka tidak memberitahukan keberadaan Gulf padahal Mew menghajar salah satu bodyguard itu sampai babak belur.

"Apa tak ada satupun yang akan mengatakannya kepadaku? Apakah kalian tidak mengasihaniku sama sekali?" Kata Mew

"Maafkan kami Tuan."

"Kalian bahkan tidak memiliki rasa empati kepadaku!! Hati kalian terbuat dari apa huh?" Tanya Mew sambil menarik kerah baju bodyguard Gulf itu.

"Tuan Gulf pasti akan pulang, Tuan. Tuan harus sabar menunggunya." Kata Sang Bodyguard kepada Mew.

"Bukan itu masalahnya, kalian tidak tau apa yang akan dia lakukan kepada anak kami!!!" Kata Mew yang kini menjatuhkan tubuhnya yang tiba-tiba melemas.

Di dalam pikiran Mew sekarang, Gulf kini sedang menggugurkan anak mereka berdua. Mew benar-benar tak ingin kehilangan anaknya itu. Saking sayangnya Mew dengan bayi itu, Mew telah menyiapkan nama untuk anak yang diprediksi perempuan itu.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Di Sisi Lain...

Seorang bodyguard mengirimkan video kegiatan-kegiatan Mew setiap harinya, bahkan Gulf tau jika Mew tidur dengan seorang pelacur hanya untuk pelampiasannya saja.

"Apakah aku sehina itu di matamu Mew? Aku bahkan semakin menyayangi putri kita sekarang, bagaimana aku menggugurkannya huh?" Kata Gulf sambil melihat Ipadnya.

"Tuan, apa yang akan kita lakukan pada Tuan Mew?" Tanya salah satu bodyguard yang kini sedang berdiri di samping Gulf.

"Apa lagi? Biarkan saja!! Jangan berani menyentuh atau menyakitinya!! Cukup awasi dia dari jauh, dan jangan sampai dia tau hal itu." Kata Gulf

"Apakah Tuan benar-benar mencintainya? Atau hanya mempermainkannya?" Tanya sang bodyguard.

"Kau ini!!! Itu bukan urusanmu!! Sebaiknya kau pergi!!" Kata Gulf yang langsung mengusir bodyguardnya itu.

"Apakah aku benar-benar menyukainya?" Batin Gulf yang bertanya kepada dirinya sendiri.

Gulf kini kembali fokus kepada dokumen-dokumen yang ada di depannya dan mengabaikan pertanyaan bodoh yang hatinya sebenarnya sudah tau jawabannya namun otaknya masih terus menyangkal hal itu.

Keesokan Harinya...

Gulf duduk sambil menikmati hangatnya cahaya matahari. Gulf kini sedang berjemur di bawah sinar matahari pagi itu.

"Nak, jika ada Daddymu disini, dia pasti sudah membawakan kita berdua makanan karena Daddymu sangat posesif dan protektif kepada kesehatanmu. Tapi tidak dengan Papa..." Kata Gulf sambil memasang raut wajah yang sedih.

Seolah-olah mengerti dengan keluhan Papanya, bayi itu mulai memberontak di dalam perut Gulf. Gulf tiba-tiba saja merasa kaget karena bayinya kini sedang memberontak kepada dirinya.

"Baiklah!! Baiklah!! Papa mengerti!! Daddy sayang kepada kita berdua." Kata Gulf sambil mengelus perutnya.

Seketika bayi itu berhenti bergerak dan Gulf menatap perutnya dengan aneh. Gulf menghela nafasnya dengan kasar sambil menggelengkan kepalanya.

"Kau dan Daddymu akan jadi musuh yang aku cintai!!" Kata Gulf

Gulf kini melanjutkan kegiatannya yaitu berjemur sambil mengelus-elus perutnya. Setelah menyelesaikan segala urusannya di China, Gulf ingin merelakskan pikirannya sendiri.

Fool (END)Where stories live. Discover now