8.Anatara Saka dan 'Dia'

199 19 3
                                    

"Loh?kok?"

Rasanya Sakala ingin terbang sekarang juga!setelah nyasar 2 kali akhirnya ia hanya terbengong di depan pintu Kamar.

***

Ingin tau kenapa?

Karena saat ia membuka pintu hanya ada seorang nenek tua di kamar itu,ia tidak melihat keberadaan Bi Ana disana.

Takut salah lagi ia putuskan untuk bertanya pada nenek itu."Permisi nek,ini bener kamar E no 24 kan?"

"Iya dek bener.kamu cari siapa?"tanya nenek itu.

"Emm..saya cari Bu Ana nek.kata resepsionis tadi dirawat di kamar ini."ujar Sakala menjelaskan.

"Ouu ya bener disini..Bu Ana tadi lagi ke kamar mandi sama suaminya,baru aja pergi."jelas nenek itu dengan ramah.

Mendengar itu Sakala Memutuskan untuk masuk de dalam."Kalo gitu Saka tunggu aja deh.Saka masuk ya nek."

Keadaan kamar hening.Sakala ingin memulai pembicaraan tapi ia masih ragu,ia takut nenek itu galak:(
Setelah berpikir beberapa saat ia pun memutuskan untuk memulai obrolan.

"Nama nenek siapa?terus Nenek dirawat dari kapan?"tanya Sakala.

"Panggil aja Nek Maya oke? Nenek baru masuk tadi pagi dek."jawab nenek itu.

"Ouu..Hehe nenek baik ternyata.Saka kira nenek galak."ujar Sakala."Nenek udah sarapan?"lanjutnya.

"Bagian dapur rumah sakit lagi bermasalah makanya belum ada jatah sarapan."jawab Nek Maya.

"Ihh,nenek kan lagi sakit jadi ga boleh telat makan dong."gerutu Sakala."gimana kalo nenek makan punya Saka aja?Kebetulan Saka tadi beli bubur.nenek mau?"tawarnya.

"Loh nanti malah nenek merepotkan.lagian itu kan bubur nya Saka,nanti kalau Saka lapar bagaimana?"Nek Maya menolak tawaran Sakala.

"Engga ngerepotin kok nek,lagian Saka udah sarapan kok.Nenek mau yaa~"Sakala menunjukan wajah imut nya untuk membujuk nek Maya.

"Hah..Kamu imut banget sih,gemes nenek jadinya.ya udah sini nenek makan bubur nya.Terima kasih ya."ujar nek Maya.

Mendengar itu Sakala tersenyum lebar."Ehehe..sama-sama nek.o iya Saka suapin aja ya,kan tangan nenek lagi sakit."

Tanpa menunggu jawaban nek maya Sakala langsung membuka bubur itu dan mulai menyuapi nek Maya.

Sekitar 20 menit bubur pun habis,bersamaan dengan pintu yg terbuka.Di sana ada Bi Ana dan Pak Mamat yang baru saja kembali.

"Loh Saka.baru sampai apa sudah dari tadi?"tanya Bi Ana.

Bukannya menjawab Sakala malah langsung memeluk Bi Ana dengan hati-hati,mengingat ada beberapa lecet di tubuh Bi Ana.

"Hiks..bibi beneran baik-baik aja kan?Hiks Hiks..Saka takut bibi kenapa-napa."ujar Saka sambil terisak di pelukan Bi ana.Raut wajahnya berubah menjadi mendung seketika.
Nek Maya dan Pak Mamat hanya memperhatikan interaksi keduanya.

"Loh-loh kok malah nangis,Bibi beneran ngga apa loh ini.Cuma lecet-lecet kecil."ujar Bi Ana sambil tersenyum lembut.

Bi Ana menangkup wajah Sakala,mengusap pelan air mata yang mengalir di pipi putih itu."Ga boleh nangis lagi okey?"

𝒮𝒶𝓀𝒶𝓁𝒶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang