chapter 19

572 74 0
                                    


   Pagi ini mension milik kris sudah ramai dengan para pelayan yang sibuk bekerja.

    Hari ini akan menjadi hari pertama renjun melakukan terapi.

   Awalnya dokter Luhan yang akan datang kerumah kris tapi tiba-tiba mereka mendapat kabar bahwa dokter Luhan menyarankan mereka membawa renjun kerumah sakit.

   Karena dokter luhan sendiri ingin melihat seberapa parah depresi yang dialami renjun.

   Kris sudah siap dengan jasnya dan dia sekarang menunggu renjun diruang tamu.

   Renjun bingung saat pelayan yang biasa merawatnya mengganti pakaian nya.

   Renjun hanya percaya dengan pelayan ini, karena renjun tidak merasa terancam jika didekatnya.

"Aahh nak renjun sudah tampan sekarang" Bibi

   Renjun melihat penampilan nya didepan kaca, renjun bingung tumben seperti ini.

    Saat mengetahui renjun akan segera turun , kris langsung bergegas menuju mobil dan menunggu nya didalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Saat mengetahui renjun akan segera turun , kris langsung bergegas menuju mobil dan menunggu nya didalam mobil.
Juga sudah ada supir yang berdiri disamping mobil menunggu renjun keluar.

  Renjun dituntun oleh pelayan tadi untuk keluar dan dapat renjun lihat para pelayan lainnya yang sibuk ada juga yang memperhatikan nya.

  Sesampainya diluar renjun dituntun untuk memasuki mobil tersebut tapi saat renjun melihat ada kris didalam renjun langsung berontak dan langsung mengalihkan atensi orang orang yang sedang melakukan tugasnya dirumah itu.

   Sangat susah memasukkan renjun kedalam mobil saat renjun terus berontak, sudah dibilang renjun kecil kecil begitu tenaganya gak main main.

   Setelah berhasil masuk, pintu mobil langsung dikunci, tidak memperdulikan renjun yang terus menggedor gedor kaca jendela mobil tersebut.

"TOLONG!!!! Aku mau pulang hiks, buka, buka PINTUNYA!!!! "

  Renjun terus menangis saat mobil itu keluar gerbang mension itu.

   Kris yang melihat itupun langsung membawa renjun kepelukannya.

   Tidak perduli renjun terus memukulnya.
Lama-lama renjun mulai tenang dan hanya tersisa tangisannya dan kata kata yang dia ucapkan.
Kris mengelus kepala renjun.

   30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah sakit yang dimaksud dan disana sudah ada dokter luhan dan dokter lay yang menunggu.

   Dokter luhan memdekat saat mobil sudah berhenti.
Setelah pintu terbuka dokter luhan ikut masuk kedalam mobil.

    Hanya dari tatapan saja renjun yang tadinya terus berontak menjadi diam tak berkutik.
Masih terlihat bahwa renjun ketakutan badannya bergetar tapi dia tidak bisa berontak.

   Renjun dibawah masuk kedalam dengan dokter luhan yang mendorong kursi rodanya, sedangkan kris dan dokter lay berada dibelakang mereka.

   Hingga mereka berempat memasuki ruangan yang sedikit minim pencahayaan nya.

  Diruang itu hanya ada kursi yang berada ditengah dan sebuah komputer yang menghadap langsung ke arah kursi tersebut.

   Renjun badannya sudah bergetar, bahkan matanya sedari tadi tidak fokus saat dokter luhan mulai mendudukkan nya dikursi tersebut dan mengikat tangan dan kakinya sehingga dia tidak bisa bergerak.

   Dokter luhan juga memasang sebuah alat dipelipis renjun yang dialat itu terdapat kabel panjang yang terhubung dengan komputer lain yang lebih kecil.

   Dokter luhan, dokter lay dan kris berdiri didepan komputer yang lebih kecil.

  Dokter luhan mulai memperlihatkan berbagai vidio atau mungkin kenangan buruk yang menimpa renjun saat ini.
Karena sebelumnya dokter luhan sengaja meminta vidio itu, bahkan kris juga memberika foto saat chanyeol pertama kali membawanya padanya.
Kris juga berhasil mendapatkan vidio saat dia pernah dibully.
Hanya sekali kris bisa mendapatkan semuanya.

  Kini mereka mulai memperhatikan garis grafis yang menunjukkan respon otak renju pada komputer kecil itu.

   Semakin lama garis itu semakin besar dan mereka melihat kearah renjun yang sudah berkeringat dengan air mata yang mengalir itu.

"Stopp!!!! "

   Renjun mulai berteriak saat gambaran masa lalunya yang kelam itu ada didepannya, trauma nya..

   Dokter luhan yang menyadari ini terlalu bahaya untuk renjun jika diteruskan karena otak renjun mengalami respon yang cukup tinggi.

   Dokter luhan menyuntikkan obat penenang pada renjun dan setelah itu renjun mulai tidak sadarkan diri.
Dokter luhan melepaskan alat yang tertempel dipelipis renjun.

"Renjun sangat sulit mengontrol emosinya dan susah mengendalikan moodnya.
Saya sarankan sesekali ajak renjun melakukan meditasi dirumah. Juga walaupun renjun terus menolak jika didekat anda berusahalah melakukan komunikasi dengan nya, sehingga dia percaya bahwa anda bukanlah ancaman untuk dia. Terapi sesungguhnya mulai minggu depan. Dan jangan mengurungnya dikamar terus menerus, ajak dia keluar untuk menikmati sinar matahari dipagi hari karena itu bagus untuk kesehatan dan bisa merilekskan sejenak pikiran"dokter luhan.













    Setelah dari rumah sakit kris tidak membawa renjun langsung pulang tapi dia membawa renjun ke perusahaan miliknya untuk mengambil berkas penting di sekretaris nya, kris sendiri jarang turun langsung ke perusahaan, dia lebih suka mengontrol dari rumah saja.

     Setelah itu mereka langsung pulang agar renjun bisa istirahat.
Kris hanya memandang renjun yang tertidur dipahanya dan lagi lagi.....


"Kau akan merasakan apa yang aku rasakan sebentar lagi chanyeol"


senja ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang