41

369 26 2
                                    

Sesuai saran dari Nita tadi malam aku pun berencana buat ketemu Jimin oppa hari ini. Kebetulan juga tadi malam Jimin oppa ngajak aku buat ketemuan. Aku gak mau juga marahan lama-lama ke dia. Setelah aku keluar dari taksi aku pun langsung masuk ke kafe di mana tempat kami janjian.

"Oppa.." Vanya

"Van.." balasnya dengan senyum tipis

"Oppa.. aku mau minta maaf, seharusnya aku ngerti sama papa oppa, seharusnya aku bisa lebih berusaha buat yakinin papa oppa. Maaf oppa.." Vanya

"Gak papa Van, oppa juga mau minta maaf sama kamu. Oppa yang maksa kamu buat ngerti, seharusnya oppa lah yang meyakinkan papa oppa supaya dia setuju sama pernikahan ini" Jimin

Keadaan hening. Kami saling diam untuk beberapa saat.

"Van sebenarnya oppa minta kamu datang oppa mau ngomongin sesuatu" Jimin

"Kenapa oppa?" Vanya

"Oppa dijodohin sama Jia" Jimin

"Hah? Tapi.. bukannya aku? Aku sampe udah dateng loh kerumah oppa" Vanya

"Iya Van, oppa minta maaf. Tapi sebenarnya papa oppa punya penyakit, jadi kadang penyakitnya itu kambuh. Oppa gak mau nerima perjodohan ini tapi papa oppa mau oppa nikahnya sama Jia" Jimin

"Oppa, kenapa sekarang oppa kayak gini? Aku bukannya gak perduli sama kesehatan papa oppa, tapi.. kenapa penyakit papa oppa dijadikan alasan? Memangnya oppa gak coba buat nolak perjodohan ini?" Vanya

"Udah Van.. makanya oppa bilang ayo kita kawin lari aja, karena oppa tau kalau udah gini papa oppa gak bakal ngerestuin kita" Jimin

"Oppa kan tau aku gak mau ngelakuin itu, ada rasa mengganjal kalau seandainya kita kawin lari" Vanya

Perlahan air mataku turun. Kenapa aku harus ngalamin ini?

"Hiks.. aku rela.. hiks. Aku rasa gak ada gunanya kita bicarakan ini lagi, aku rela kok oppa nikah sama Jia " Vanya

"Van.. oppa gak mau kayak gini" Jimin

"Gak oppa, oppa harus nerima ini. Ini permintaan papa oppa" Vanya

Aku pun bangkit dari tempat dudukku dan langsung pergi keluar.

"Van! Vanya!" teriakan Jimin oppa yang buat aku ingin balik tapi kuurungkan, aku langsung manggil taksi dan pulang

.

"Van.. kamu yang sabar, mungkin memang dia gak ditakdirkan sama kamu. Masih banyak cowok di dunia ini yang lebih baik dari dia" Angel

"Tapi aku cintanya sama dia kak, gimana aku bisa relain dia secepat itu?" Vanya

"Ya udah dong.. kamu jangan sedih lagi. Denger ya kalau memang kalian berjodoh dia pasti bakal balik ke kamu, kalian pasti bakalan bersatu. Papa pasti gak mau liat kamu sedih kayak gini, udah ya?" Angel

Bener kata kak Angel kalau memang kami berjodoh pasti kami bakal dipersatukan. Aku harus bisa ngelupain Jimin oppa dan ngerelain dia dengan Jia.

"Kak.. aku mau balik ke Indonesia aja" Vanya

17.33

"Van.." seorang pria melambaikan tangannya lalu menghampiriku

"Sini duduk, udah lama kita gak ketemu. Oppa kangen" katanya sambil menarikkan kursi untukku

"Makasih oppa" Vanya

"Van.. oppa udah denger dari Jimin, kamu yang sabar ya. Kamu belum kalah Van, mereka aja belum nikah. Kamu masih ada kesempatan" V

My Idol Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang