𝟏𝟗. Can we be friends?

10K 1.2K 757
                                    

"Sejak dulu rasanya aku ingin sekali mengubah takdir

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Sejak dulu rasanya aku ingin sekali mengubah takdir. Tapi sayang,
aku hanya manusia biasa"

-Jiji 2021


Happy Reading!

Jangan lupa bintangnya, ya🧡



Sekarang adalah puncak dari tengah malam yang gelap dan juga amat sunyi. Di kota itu tak terdengar lagi suara dari mesin kendaraan yang melintas.

Namun di kediaman rumah Chenle, sebuah putaran gagang pintu sedikit memecah kesunyian di dalamnya.

Hak daru heels seorang gadis berambut pendek telah menimbulkan hentakkan-hentakkan kecil di lantai dingin rumah itu.

Gadis dengan kunci ruangan kerja Zhong Chenle di jarinya. Memutarnya dengan senyuman kemenangan.

Dia menutup pintu ruang kerja yang mengkilat itu. Kakinya langsung bergerak cepat ke arah laci di belakang kursi kerja pria bermarga Zhong itu. Tangannya menarik kotak kayu bergeser itu, mengobrak-abrik map disana.

Kedua mata gadis itu sungguh fokus mencari sesuatu sekarang.

"Dia taruh dimana berkas itu?" Pikir gadis dengan pandangan mata yang mulai panik.

Sekarang gadis itu mengacak-acak lemari besar ruang kerja. Tangannya bergerak lihai untuk melihat satu persatu judul dari berkas-berkas yang tersimpan.

Tiba-tiba lengannya berhenti mencari ketika sebuah map merah dengan judul yang ia cari terpampang jelas di depan wajahnya. Matanya langsung melebar jelas, ia menutup mulut tidak percaya.

Lalu dengan segera mengambil berkas yang sedikit tebal itu dan memasukkannya ke dalam tas.

Gadis itu perlahan tersenyum, lama kelamaan menjadi tawa yang sangat puas.

"Kakakku tersayang, kau akan memenangkan permainan kali ini!"
monolog Sang Sekretaris masih dengan tawa liciknya.

"Ckckck, Zhong Chenle, bos dengan kebodohan dalam dirinya. Tidak bisa membedakan yang mana teman dan yang mana ular yang menyamar sebagai teman."

"Oh, jangan lupa dengan istri posesifnya, Ayara. Ah, kakak terlalu takut bahwa aku akan gagal menghadapi gadis payah itu" gadis itu tersenyum miring.

..Sekarang lihat? Berkasnya telah ada pada genggaman Aselian!"

Aseli akan segera meninggalkan mansion Chenle. Ia berbalik badan.

Pupil matanya membesar dengan cepat, kedua kakinya menjadi kaku.

"Sejak kapan gadis ini memasuki ruangan?" Batin Aseli.

Kim Ayara menatap gadis dengan berkas di tangannya itu dengan tajam.

1. Destiny | Chenle [✔]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant