chapter 1

7.2K 551 25
                                    

Malam kejadian

Seorang pemuda bersiap-siap untuk balap, pemuda itu bernama Daker.
Setelahnya ia keluar rumah sembunyi-sembunyi dan hap ia telah berhasil keluar dari rumahnya dan menjalankan motor ke arena balapan
Disana sudah ada sahabat-sahabatnya yang menunggunya. Dia berjalan menghampiri sahabatnya.

"Eh bos udah datang". Kata pemuda tampan bermata Belo bernama Leon

"Lo galiat itu bos yaa berarti udah datang lahh". Sewot pemuda berlesung pipi bernama Satya

"Lo kok sewot sih anjirr?! Gue basa basi aja elah". Kesal Leon

"Basa basi Lo basi setan". Sahut Satya

Saat Leon ingin membalas ucapan Satya dipotong omongan seorang pemuda yang daritadi sudah jengah dengan pertengkaran sahabatnya itu.

"Diem!! Kalian berisik, Daker marah mampus Lo". Jengah pemuda dengan wajah blasteran yang bernama Arga

Sedangkan orang yang mereka bicarakan hanya diam memandang datar mereka bertiga, sudah biasa hal itu baginya dua sahabatnya bertengkar dan satu sahabatnya melerai.

Itulah Daker dan ketiga sahabatnya.
Saatnya Daker untuk memulai balapan dengan rivalnya yang gak pernah kapok padahal terus kalah.

"Perasaan gue ga enak". Kata Arga yang diangguki Leon dan Satya.

Sebenarnya Daker juga merasakannya tapi baginya mungkin itu hanya firasatnya saja.

"Gpp, gue duluan". Sahut Daker sambil berjalan ke motornya untuk memulai balapan

"Hati-hati". Sahut ketiga sahabatnya dan dibalas anggukan oleh Daker

Daker sudah bersiap diatas motor dan tampak wanita seksi memegang bendera
1
2
3
"Go". Kata wanita itu

Dan balapan pun dimulai, rival Daker tersenyum miring melihat Daker dari spion motornya, tidak sabar menunggu rencananya berhasil dan yaa firasat Daker dan sahabatnya terjadi sebuah kecelakaan terjadi dialami Daker, Daker mengalami kecelakaan karena tiba-tiba ada truk didepannya sedangkan rem motornya blong dan tak terhindarkan kecelakaan itupun terjadi.

Brakk
Bunyi kencang motor bertabrakan dengan truk, orang-orang berdatangan dan sahabat Daker pun datang dan syok melihat sahabat mereka yang kecelakaan tersebut dengan kondisi yang mengenaskan, Daker melihat sahabatnya dan tersenyum untuk yang terakhir kalinya.
Setelahnya kegelapan menjemput Daker.
Daker telah pergi.

Dilain tempat
Tiba-tiba disuatu ruang rumah sakit bunyi monitor, tibalah dokter keluar dari ruang rawat tersebut dan seorang paruh baya langsung menanyakan perihal orang didalam tersebut.

"Dok, gimana?!". Tanyanya

"Pasien koma akibat banyak luka diseluruh tubuhnya dan kepalanya juga kebentur, mungkin butuh beberapa hari pasien akan sadar". Jelas dokter tersebut

"Baik terimakasih dok". Kata perempuan paruh baya itu.

"Sama-sama". Jawab dokter tersebut.

Dua hari kemudian
Tampak seorang pemuda yang sedang terlelap dalam komanya, sudah dua hari pemuda tersebut koma dan tiba-tiba....

Eugh... Pemuda tersebut sudah bangun bangun dari komanya.
Sekejap dia heran kenapa bisa ia disini bukankah dirinya sudah mati akibat kecelakaan tersebut?!

"Lah, ini gue kok dirumah sakit?! Bukannya udah mati ya?! Ini mana lukanya di seluruh badan seingat gue luka dikepala kok jadi keseluruh badan sih?!". Kata pemuda itu.

Cklekk
Bunyi suara pintu terbuka, tampaklah sosok perempuan paruh baya, sosok pemuda itu tampak mengerenyitkan dahinya bingung siapa perempuan ini. Perempuan paruh baya itu berjalan ke brankar pemuda itu

"Alhamdulillah den Darren sudah sadar akhirnya, bibi teh takut 2 hari yang lalu dokter bilang den Darren koma, maaf ya den anu bibi teh ga bisa nolong aden Darren, bibi takut dipecat papanya den Darren". Kata perempuan paruh baya itu yang kuketahui pembantu mungkin, pemuda tersebut tampak heran dan bingung, bukankah namanya Daker?! Dan bukankah dia memanggil ayahnya dengan sebutand Daddy?! Dan apalagi ini ia ingat sosok pembantunya tapi bukan perempuan paruh baya ini, ada apa dengan semua ini?!.

"Eum, maaf ibu siapa yaa?!". Yang sekarang diketahui bernama Darren tapi bukan dengan jiwa didalam tubuh itu.

"Loh?! Ini bibi den ni Surti pembantu dirumah den Darren dari aden kecil teh bibi dah kerja dirumah aden, masa aden lupa sama bibi?! Apa jangan-jangan aden amnesia karena kebentur ranjang tidur itu?!". Tanya bi Surti syok

"Nama saya Daker bi bukan Darren dan ini apa kok bi Surti?! Bukannya pembantu saya namanya bi Inah?! Ini gimana sih? Dan juga Daddy dan Mommy saya dimana?! Anaknya sakit kok ga dijenguk-jenguk?!". Kata Daker ditubuh Darren yang Kebingungan

"Hah?! Daddy dan Mommy?! Mama aden kan udah meninggal 4 tahun yang lalu den dan juga seingat bibi den Darren teh manggil ayah aden teh bukan Daddy tapi papa, bibi bingung ini den". Kata bi Surti kebingungan

Ini kenapa yaa?! Kok gue disini kenapa dari nama dan panggilan orangtua gue beda dan ini kenapa semuanya, Mommy Daddy juga kemana?! Astaga ini kenapa sih?! Yakali gue pindah tubuh ahaha, tapii?!!
Gue butuh cermin sekarang!.

"Bi?! Minta cermin bi cepatt bi!!". Kata pemuda tersebut.

"Eh iya den, ini den cerminnya". Kata bi Surti sambil menyerahkan cermin ke pemuda itu.

Syok itulah yang dirasakan pemuda itu, bagaimana bisa mukanya berbeda dengan yang dulu dan juga kenapa muka ini sangat kusam sekali?! Batinnya berteriak kesal.
Ini semua mustahil tapi memang terjadi gue terpaksa disini dan gue udah tau sekarang apa yang terjadi sama gue.

"Den?! Den Darren?!?!" Panggil bi Surti kepada Darren yang melamun. (Sekarang kita panggil Darren saja)

"Eh iya bi?! Aku mau tanya bi kenapa aku bisa masuk rumah sakit dan tadi bibi bilang mama aku udah meninggal 4 tahun yang lalu berarti aku cuma punya papa aja dan sekarang papa aku mana?! Kok gaada jenguk aku disini bi?!". Tanya Darren berturut-turut.

Bi Surti terdiam, ia bingung harus jawab apa sekarang, apa ia harus jujur atau bohong? Ia jug sedih anak majikannya harus amnesia karena ayahnya sendiri. Batin bi Surti

"Ah itu den anu tuan Arka sedang ke kantor dia ada meeting mendadak jadinya harus pergi tadi pagi". Kata bi Surti

Tiba-tiba Darren terpikirkan sesuatu, ingatan tubuh ini saja Daker tidak tau dia hanya jiwa yang ia pikir sudah mati rupanya belum dan menempati tubuh si Darren ini, ia pun bertanya-tanya sebelumnya kemana jiwa Darren inii?! Tapi ah sudahlah nanti saja dipikirkan lagi batinnya menjawab.

"Oh gitu yaa bi, yaudah aku istirahat dulu yaa bi kepala aku pusing". Kata Darren

"Apa perlu bibi panggilkan dokter den?". Tanya bi Surti

"Ga perlu bi nanti abis istirahat juga hilang kok pusingnya". Jelas Darren.

"Baik den". Kata paruh baya itu

Dan Darren pun istirahat dikarenakan pusing yang menderanya dan ditambah kebingungan yang barusan dialaminya ini, biarlah ia tidur dulu untuk merilekskan tubuhnya sebentar. Dan setelahnya Darren pun tertidur.

Sebenarnya Darren itu punya sahabat 3 orang hanya saja sahabatnya tidak tau mengenai Darren yang masuk rumah sakit secara tiba-tiba ini dan Daker jiwa baru ditubuh Darren pun tidak tau mengenai hal itu.

DAKER TO DARRENWhere stories live. Discover now