Berubah pikiran

396 62 11
                                    

Setelah menyelesaikan kegiatan di hari ketiga evaluasi tahunan, Aryan langsung melemparkan diri ke atas kasur hotel miliknya. Untungnya semua berjalan dengan lancar dan mereka bisa menyelesaikan kegiatan sesuai dengan jadwal. Aryan berniat untuk mandi dan turun mengisi perutnya yang mulai berunjuk rasa, tapi rasa lelahnya membuat gravitasi kasur semakin terasa besar dan Aryan kesulitan untuk bangkit ke kamar mandi. Sebentar lagi saja, setelah itu dirinya akan segera mandi dan makan.

Aryan yang hampir saja jatuh tertidur, terbangun karena suara ketukan di pintunya. Dengan perlahan laki-laki itu bangkit dari posisinya dan berjalan untuk membuka pintu.

"Siapa ya?" Tanyanya memastikan.

"Satria Yan." Aryan bergegas membuka pintu dan menyilahkan Satria untuk masuk. Lelaki yang lebih tua satu tahun darinya itu langsung mendudukkan diri di pinggir kasur.

"Jalan yuk, mau beliin titipanya Kayla nih."

"Belum mandi nih Mas, belum makan juga." Keluh Aryan.

"Ya gih sono mandi, nanti makannya cari resto di mall aja. Udah jauh-jauh masak mau makan makanan hotel terus. Aku traktir." Mendengar tawaran untuk makan di luar, dibayarin pula, tanpa berlama-lama Aryan langsung berlari mengambil handuk dan baju ganti. Satria yang melihat tingkah laku bapak satu anak itu hanya bisa menahan tawa.

Hubungannya dan Aryan tiga hari terakhir terasa agak sedikit canggung, setelah tegurannya sebelum terbang kesini. Satria juga menyadari dirinya bereaksi terlalu berlebihan, tapi wajar kan dirinya khawatir. Jika terjadi hal-hal yang tidak diingankan, bukan hanya Kayla yang akan terluka, Aryan pun begitu. Dan keduanya adalah orang yang berarti di hidup Satria. Jadi lebih baik mencegah sebelum terlambat. Andai saja Kayla belum bertunangan, Satria akan dengan senang hati memberikan restu kepada Aryan. Menurut Satria tidak ada laki-laki yang lebih baik jika sudah disandingkan dengan Aryan, terlepas dari statusnya dan mungkin kesalahannya di masa lalu. Semua orang pernah melakukan kesalahan, dan itu hal yang wajar. Hal terpenting adalah bagaimana orang itu belajar dari kesalahannya dan bertanggung jawab atasnya. Dan Aryan jelas memikul tanggung jawabnya dengan sepenuh hati. Khevandra jelas tumbuh dengan limpahan kasih sayang dari sang ayah.

Tidak memakan waktu lama Aryan akhirnya keluar dari kamar mandi dan segera menata rambut serta menyemprotkan sedikit wewangian sebelum akhirnya siap.

"Bang Jaz nggak ikut?"

"Nggak, mau rebahan dia, capek katanya." Aryan tertawa, cukup memahami keputusan abang tertuanya itu. Kalau saja Satria tidak memberi iming-iming berupa makan gratis, dirinya pun akan lebih memilih beristirahat di hotel.

🦊🦊🦊

"Yan, cariin parfum yang kaya gini dong." Satria menyodorkan telpon genggamnya pada Aryan. Disana terpampang foto sebuat botol parfum yang diinginkan Kayla. Keduanya kemudian berpencar mencari produk yang dimaksud demi menghemat waktu. Setelah sampai di salah satu Mall terbesar di Jakarta, keduanya langsung mengisi perut terlebih dahulu tadi, sebelum akhirnya sampai di gerai wewangian ini. Dengan perut yang sudah terisi, Aryan mencari dengan seksama parfum yang dimaksud. Setelah beberapa saat, akhirnya mata Aryan menangkap botol berwarna putih dengan design bunga berwarna pink yang dicarinya. Ketika tangannya akan meraih botol tersebut, ada tangan lain yang juga berusaha mengambil parfum tersebut.

"Oh maaf, silahkan mas." Ucap lelaki yang awalnya akan mengambil botol yang sama dengan Aryan.

"Mas nya tidak jadi ambil?"

"Saya cuma mau lihat saja kok, tidak bermaksud membeli." Tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampiri lelaki itu dan langsung bergelendot di lengan sang lelaki dengan manja.

"Kok disini? Parfum yang aku mau ada di bagian sana." Kata sang perempuan. Perempuan itu sekilas melirik botol parfum yang dipegang Aryan dan ekspresinya berubah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Package DealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang