Bagian 14

1.2K 103 48
                                    

Hampir aja lupa update😭

🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒

"halo"

"......"

"bawa ke markas sekarang"

"......."

"aku segera kesana"

Dengan gerak cepat, Draco menyambar kunci mobilnya menuju tempat yang ia sebut 'markas'. Ia sudah memperkirakan rencananya ini, tentu saja tanpa sepengetahuan Ghea, jika wanita itu tau ia tidak mungkin mengizinkan Draco melanjutkan rencananya.

Biarlah hal ini hanya ia, Blaise dan Mattheo saja yang tau owh dan mungkin tuhan, jika ia ingat tuhan. Tapi sepertinya tidak.

Draco tidak akan membiarkan wanita jahanam itu melarikan diri dan hidup tenang setelah apa yang ia lakukan pada Ghea dan calon anaknya, Draco pernah berjanji ia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Ghea.

Draco melajukan mobilnya seperti seorang yang tengah kesetanan, memang kali ini ia tengah dirasuki setan, jangan salahkan dia jika wanita itu tak bernyawa lagi setelah ini.

Setelah beberapa menit berkutat didalam mobilnya, akhirnya Draco sampai ketempat yang dimaksud. Tempatnya jauh dari kata ramai, bisa dibilang ini tempat terpencil.

Disana sudah ada Blaise dan Mattheo yang mengawasi anak buah mereka. Anak buah Blaise yang membantu mencari Olivia sedangkan anak buah Mattheo yang akan menyiksa wanita jahanam itu.

"dimana dia? aku harus bicara padanya dulu sebelum dia tak bernyawa" tanya Draco berang.

"didalam mate, dia baru saja sadar tapi sudah teriak teriak" jawab Blaise menunjuk sebuah ruangan yang diisi oleh Olivia.

Draco masuk kedalam ruangan itu, ruangannya sangat gelap dan pengap berdebu. Dilihatnya Olivia yang tangan dan kakinya diikat tak bisa bergerak.

Draco menyeringai licik mendekati wanita itu "bagaimana? masih mau mengusik ku dan calon istriku?"

"kau gila!" teriaknya ketakutan, tubuh Olivia berkeringat dingin sekarang "aku tak menyangka kau sekejam ini"

"ini lah aku miss Olivia Colyn, aku tidak suka diusik apalagi menyangkut calon istriku"

"lepaskan aku! aku tidak mau mati ditangan iblis seperti kalian!" teriak Olivia sekali lagi.

"nyawa harus dibayar dengan nyawa, kau secara tidak langsung telah membunuh calon anakku" lagi, Draco menyeringai menatap wajah ketakutan Olivia "sekarang jika kau ingin hidup kau harus memohon dibawah kaki calon istriku, Gheandra Wiltton, jika tidak lets say hello to Regan"

"huh aku tidak sudi bersujud dibawah kakinya!"

"terserah, itu artinya kau memilih ajal mu disini" Draco melirik kearah pintu, didepan sana Regan sudah siap menunggu gilirannya "Regan silahkan" Draco berjalan keluar dari ruangan itu.

"AAAAKKHHHH"

---------------------

"astaga sayang berapa lama lagi kau merias wajahmu itu, kita bisa terlambat nanti" gumam Draco gusar, sudah hampir satu jam ia menunggu Ghea bersiap tapi wanita itu tak kunjung selesai.

"sebentar lagi Ghea selesai, Draco sabar"

Setelah pulang dari markas nya, Draco menjemput Ghea untuk janji mereka fitting baju pengantin. Untung saja ia ingat jika tidak mungkin Ghea akan mengomel.

"tadaa sudah selesai" Ghea keluar dari kamarnya muncul dihadapan Draco yang tercengang menatapnya "kenapa? jelek ya? yasudah ganti baju saja"

"heiii jangan, kita bisa terlambat sungguhan kalau kau ganti baju lagi, ayo cepat"

Chance? (Draco Ghea mini series) Where stories live. Discover now