03. Pergi?

3.9K 505 6
                                    

Akhirnya Bian kembali tertidur setelah dipaksa makan oleh Dion, walaupun tidak banyak yang masuk karena Bian mengeluh mual jika terlalu banyak makan. Dion memaklumi, memang seperti itu rasanya, yang penting perut Bian sudah terisi makanan.

Dion merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu rumahnya, jam sudah menunjukan pukul sebelas malam. Namun, Papanya belum juga pulang. Bahkan, menghubunginya saja tidak. Dion merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Jodi, akhir-akhir ini sikapnya sangat aneh.

Jodi, memang seorang yang gila kerja. Tapi, sesibuk apapun ia pasti masih menyempatkan waktunya untuk kedua ankanya, apalagi semenjak sang istri meninggal. Biasanya, jika hari weekend Jodi sering mengajak mereka sekedar untuk makan siang di luar.

Namun, beberapa hari terakhir sikapnya terasa aneh. Jodi lebih sering menghabiskan waktunya di kantor. Pulang selalu larut malam ketika kedua anaknya sudah tertidur.

Dion mencoba berpikir positif, mungkin Jodi memang sedang ada proyek di kantornya. Tanpa beranjak dari sofa, perlahan-lahan rasa kantuk datang, sampai akhirnya Dion tertidur di sofa.

•••

Jodi menghela napas untuk kesekian kalinya, kepalanya begitu pusing memikirkan semuanya. Ia bersandar, matanya menatap langit-langit ruangannya yang sudah gelap. Ini, sudah lewat dari jam tengah malam dan ia memutuskan untuk bermalam di kantornya.

Jodi tau, kedua anaknya pasti menunggunya di rumah. Tapi sungguh, Jodi belum siap jika harus melihat anaknya dalam keadaan seperti ini. Jodi menatap foto yang ia simpan di atas meja kerjanya, itu adalah foto keluarga mereka. Di sana ada Jodi, Anne, Dion dan juga Bian yang tengah tersenyum lebar. Jelas sekali kebahagian terpancar diwajah mereka.

"Maafin, Papa ya, Nak."

"Anne, maafin aku gak bisa jagain anak-anak kita,"

•••

Bian melangkahkan kaki jenjangnya menuruni anak tangga, tadi malam ia tidur sangat pulas, mungkin karena efek obat yang ia minum. Jadi, hari ini ia bangun sedikit lebih pagi dari biasanya. Sesampainya di bawah, Bian terkejut melihat Dion yang tertidur di sofa.

'Mas Dion semalem tidur disini, atau dia bangun pagi terus pindah kesini?'

Tanpa berpikir panjang, Bian melangkah mendekati Dion dan membangunkannya.

"Mas, bangun." Bian mengguncang bahu Dion pelan, sang empunya hanya menggeliat pelan.

"Mas semalem tidur di sini?"

Dion langsung terduduk ketika mendengar pertanyaan Bian, ia melihat sekaliling dan ia baru sadar kalau tadi malam ia ketiduran di sini.

"Iya, gue ketiduran. Lo udah mendingan?"

Bian hanya mengangguk. "Papa semalem gak pulang, Mas?"

Dion tampak berpikir, tadi malam ia sengaja tiduran di sofa untuk menunggu Jodi pulang, tapi sampai sekarang keadaan di rumahnya masih sama. Lampunya masih nyala, jika Jodi pulang pasti ia akan mematikan lampu dan tentu saja Papanya itu pasti akan membangunkannya.

"Kayanya gak deh, tapi Papa juga gak ngehubungin gue sama sekali,"

Dion membuka ponselnya, siapa tau Jodi menghubunginya, tapi nyatanya tidak ada panggilan ataupun pesan satupun dari Jodi.

"Mungkin Papa lembur kali. Ya udah lo mandi gih, gue bikin sarapan dulu."

Bian mengangguk dan segera beranjak ke kamar mandi. Sedangkan Dion langsung menuju dapur membuat sarapan untuk mereka berdua.

Lil Brother | Haechan Doyoung✓Where stories live. Discover now