28; isi surat

500 78 1
                                    

Nadira terlihat sedang melamun dihadapan laptopnya. Saat ini dirinya berada di kamarnya. Sore itu sedang turun hujan, suasana yang pas untuk menemani dirinya yang sendiri kala itu. Perhatiannya teralih ke sepucuk surat putih di sampingnya yang masih belum terbuka.

Nadira meraih surat itu, apa hari ini waktu yang tepat untuk membaca surat darinya ini?

Sambil menghelap napas, ia membulatkan tekadnya untuk membaca surat tersebut.

Dibukanya pelan, dan ia mengeluarkan isi kertas dalam amplop tersebut.

Buat Nadira,

Hai Nad! Anjir ih gak bisa bikin surat yang menyentuh aing teh tapi gue akan berusaha!

Gimana kabar hari ini?

Lancar kan?

Gue bakal ikut seneng kalo hari-hari lo lancar, dan gue ikut sedih kalo hari-hari lo terasa berat maaf gue gak bisa berada di samping lo saat lo ngalamin hari yang berat

Tapi gue yakin sih, walau gak ada gue disisi lo, lo bakal bisa dan kuat laluinnya! Soalnya, lo kan Nadira :D

Nad, makasih yah udah dateng ke kehidupan gue? Lo selalu bilang makasih karena gue dateng ke kehidupan lo, padahal sebenernya harusnya gue yang ngomong kayak gitu, tau!

Lo ngajarin gue jadi orang yang lebih bahagia lagi. Makasih ya?

Gue bangga, Nadira yang dulu penyendiri sekarang bisa terlihat bahagia hehehe.

Nad, makasih juga udah mau jadi temen gue. Padahal gak ada untungnya sama sekali temenan sama gue ya kan?

Nad ih, banyak pisan yang pengen gue lakuin sama lo.

Walaupun lo adek kelas gue, tapi gue ngerasa nyaman aja sama lo. Lo temen yang asik

Nad, hahahah jangan bosen ih bacanya!

Nad, kayaknya lo masih gak tau satu hal deh... nih gue kasih tau lewat surat aja nyak?

Menurut lo, Raka gimana orangnya?

Baik kan?

Lo sadar sesuatu gak sih dari dia?

Gue sih nyadar....

Kalo lo belum sadar, gue kasih tau yaaa

Raka itu perhatian dan sayang sama lo, Nad

Gue belum pernah liat dia setulus ini ke cewek anjir. Kayaknya ini pertama kalinya dia begini ke cewek. Dan lo adalah cewek pertama yang dapat itu semua dari seorang Raka.

Disaat lo sedih, dia yang paling cemas akan lo.

Disaat lo bahagia, dia yang paling ikut bahagia bersama lo.

Dia care banget sama lo, Nad

Gue harap, lo menyadari hal itu. Walau sekiranya lo gak mempunyai perasaany yang sama dengan Raka. Gue harap lo akan terus membuka hati lo untuk orang-orang yang mau berjuang demi lo

Oke, Nad!

Mungkin cukup sudah isi surat ini gue tulis untuk lo. Sehat-sehat ya, Nad! Jangan galak-galak! sieun aing teh hahaha

Thanks for everything,

Thanks for being my the best bestfriend I ever had.

I love you, Nad.

(Translet by google) jiakhh

-Ecan

Nadira menaruh surat itu dan menatap dinding langit kamarnya, matanya perih dan panas. Rasanya sesuatu akan keluar dari matanya. Jelas saja, air mata sudah turun ke pipinya. Ia menutupi matanya dengan tangan kanannya.

Tangisan tanpa suara itu mengisi kamar yang sunyi. Hanya terdengar suara rintik hujan yang kian mereda. Hari pun sudah mulai gelap.

Matahari dan Malam • Lee HaechanWhere stories live. Discover now