10.

1.4K 284 185
                                    


   Setelah kejadian ciuman itu, mereka berdua dipanggil guru dan di beri hukuman. Membersihkan kolam berenang sekolah, (Name) berdecih pelan saat guru menanyai hubungan dirinya dan Senju.

   Disaat guru menanyakan itu, dengan penuh percaya diri Senju bilang kalau hubungan nya dengan (Name) adalah tunangan.

     "Senju, apa apaan alasan mu itu", kesal (Name), Senju tertawa lalu merangkul (Name) layaknya (Name) teman baiknya.

     "Kau kan kekasih ku, apa tidak boleh?", tanya Senju lalu menjilat pipi (Name), (Name) yang mulai kesal memukul kuat perut Senju.

     "(Name) - san"

   (Name) dan Senju berbalik, ia mendapati lelaki dengan rambut kuning.

     "Kamu, Chifuyu anak kelas sebelah?", ucap (Name), dia mengangguk sambil tersenyum.

     "Boleh, berbicara sebentar?", tanya Chifuyu, (Name) mengangguk lalu meninggalkan Senju sendiri.

   Kini mereka tengah duduh dibawah pohon yang berada di taman sekolah, Chifuyu terus terusan merona.

     "Apa kau demam?", tanya (Name), Chifuyu menggeleng kan kepalanya pelan. Tangan nya mengenggam tangan (Name), wajahnya mendekat, deru nafas Chifuyu bisa (Name) rasakan dari jarak yang cukup dekat.

     "Aku menyukai mu", ucap Chifuyu, (Name) merona hebat dibuatnya.

     "Kenapa, kau menyukai ku?", tanya (Name), Chifuyu terkekeh lalu mengecup singkat pipi (Name).

     "Aku, menyukai mu sejak masih anak anak, tidak perlu tau alasan nya", ucap Chifuyu.

     "Jadi, kau mau jadi pacar ku?", tanya Chifuyu, jantung (Name) berdetak sangat cepat. Tanpa disadari, bibir Chifuyu sudah menempel pada bibir (Name). Singkat memang, namun disaat itu kelembutan serta kebaikan Chifuyu dapat (Name) rasakan.

     "Apa ini, mesra mesraan bersama kekasih ku?", ucap Senju dari belakang pohon, (Name) dan Chifuyu menoleh kebelakang.

     "Apa? Kekasih? (Name)?", tanya Chifuyu, (Name) menunduk lalu mengangguk kan kepalanya pelan.

     "Dia pacar ku--"

     "Kami tunangan", ucap Senju sambil tersenyum, Chifuyu berdecih pelan.

     "Gomen, (Name)", Chifuyu berdiri lalu meninggalkan (Name) dan Senju berdua.

     "Akhirnya dia pergi", Senju duduk disebelah (Name) tanpa rasa bersalah, Senju kaget saat melihat air mata (Name) mengalir.

     "Padahal, ia orang pertama yang mau berbicara padaku, dia yang pertama kali mau berteman dengan ku selain Sao", ucap (Name) sambil menangis, Senju merangkak lalu menatap (Name) dari depan.

     "Gomen", Senju menempelkan dahinya dengan dahi (Name), Senju menjilat bibir (Name).

     "Aku hanya tidak suka gadis ku disentuh", ucap Senju, (Name) merona dibuatnya.

   Senju menghapus air mata (Name) lalu mengecup lembut pipi (Name), Senju menarik lengan (Name) dan memeluk gadisnya.

     "Maaf, aku hanya tidak suka kau disentuh orang lain selain diriku", Senju mempererat pelukan nya, (Name) berhenti menangis dan mulai larut dalam hangatnya pelukan Senju.

   "Tapi, Chifuyu akan membenci ku", lirih (Name), Senju melepaskan pelukan nya dan langsung mencium  bibir (Name) singkat.

     "Tidak akan, sekarang berhenti menangis dan ayo bersihkan kolam", ajak Senju, (Name) menghapus air matanya lalu mengangguk.

 
  'aku harus lebih menjaga (Name) agar tidak terjadi hal ini lagi, apa harus sering mencium nya?', batin Senju.





- - - - - -






   Kini mereka sudah sampai di kolam berenang sekolah, yang benar saja kolam berenang ini sudah lama tak dipakai. Banyak dedaunan dan hewan hewan kecil yang menghuni kolam itu, Senju membuka bajunya.

     "(Name), aku gendutan?", tanya Senju sambil menusuk nusuk perutnya menggunakan jari.

     "Mana ku tau, memangnya kenapa kalau gendutan?", ucap (Name) mendekat perut Senju lalu menekan perutnya pelan.

      "Aah", desah Senju, (Name)  mencubit pelan perut Senju.

     "Kenapa kau mendesah hah?!", (Name), Senju tertawa lalu menarik tangan (Name) lalu mencium punggung tangan (Name).

     "Karena mengerjai mu adalah hal yang menyenangkan", ucap Senju sambil tersenyum.

     "Menyenangkan your eyes", (Name) menjitak kuat kepala Senju, bukannya diam dia malah menjadi jadi.

   (Name) mengikat rambutnya lalu mulai mebersihkan kolam berenang, Senju juga melakukan hal yang sama. Mereka siap saat sekolah sudah membunyikan bel pulang, (Name) bernafas lega lalu menyandarkan tubuhnya di batang pohon.

     "Tumben sekali pulang cepat", ucap Senju yang sedang memakan es krim.

     "Guru ada rapat, makanya pulang cepat, dan itu adalah waktu ter baik bagi siswa", ucap (Name), Senju hanya mengangguk anggukan kepalanya.

     "Mau?", tawar Senju sambil menyodorkan es krim nya, (Name) mengigit kecil bagian atas es krim.

     "Waah rasanya maniis", ucap (Name), Senju menjilat ujung bibir (Name) lalu menyeringai.

     "Yang barusan lebih manis", ucap Senju, (Name) memalingka wajahya.

  
   'cih, kena lagi', kesal (Name).






- - - - - -






   Setelah semuanya beres, mereka berdua pergi ke markas Brahman. (Name) lebih sering kesana karena mereka semua sudah seperti keluarga, (Name) kini tengah duduk di kursi tempat Wakasa memeluknya kemaren.

     "Aku mengantuk", (Name) mulai memejamkan matanya, perlahan ia tertidur. Semua bawahan Brahman terpesona melihat wajah (Name) yang lucu saat tertidur, bahkan ada yang mengeluarkan ponsel untuk mengambil foto (Name).

     "Ada apa ini?", tanya Takeomi, mereka semua membuka jalan untuk Takeomi, Takeomi kaget saat melihat wajah imut (Name) yang sedang terlelap.

     "Apa ini? Malaikat?", tanya Takeomi, Wakasa dan Benkei juga merona saat menatap wajah (Name).

     "Kawaii", Wakasa.

     "Seperti bayi kecil", ucap Benkei sambil menutup mulutnya.

     "Oi, apa kalian lihat (Name)?", tanya Senju, ia terus  berjinjit untuk melihat kedepan, para bawahan nya langsung menepi dan memberi jalan. Matanya membulat saat melihat kekasihnya tertidur pulas dengan wajah imut nya.






/ gua tidur kalo di realife, kek dugong ajg






   Senju langsung memeluk (Name) dan mendusel di dada (Name), Takeomi dan Wakasa menyegir saat Senju menjulurkan lidahnya mengejek mereka. Mereka menatap Benkei yang datang d'ambil membawa karung,

     "Benkei, apa yang kau lakukan?", tanya Takeomi.

     "Mau, ngarungin (Name)", ucap Benkei polos.

     "Pedo", ucap mereka bertiga bersamaan.









   'ughh, berisik'










tbc

ᴋᴀᴡᴀʀᴀɢɪ sᴇɴᴊᴜ   ' ʀᴀɪɴ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang