MoOrange 1

6 0 0
                                    

--MoOrange—

Cerita ini hanya fiksi semata, mohon maaf atas kesalahan penulisan dan semua yang tertulis terinspirasi dari banyak moment, selamat membaca..

Serentak seluruh mobil terhenti di suatu siang di awal tahun, tepatnya di sebuah kota persemakmuran Dong Shi dimana setiap jalan dan persimpangan selalu dijaga oleh prajurit kerajaan lengkap dengan pakaian pasukan kerajaan Dong Shi . Suara kereta kerajaan dan iring- iringan prajurit bersenjata pedang di bagian depan, dibelakangnya pasukan dengan panah serta jubah zirah dan iring-iringan pasukan berkuda lainnyas dengan pengawal bersenjata tombak melintasi jalan kota mengawal iring – iringan kereta kerajaan. Semua masyarakat kota saat itu seketika menghentikan aktifitasnya dan menunduk memberi hormat pada iring – iringan kereta kerajaan. Saat seorang wanita muda yang tengah mencoba membuka kaca kereta, untuk menghirup udara luar dan membiarkan udara masuk untuk bisa dihirup, hanya sedikit dan menampakkan ujung rambutnya dari luar, gadis itu hanya penasaran dan untuk perama kali memastikan kerumunan diluar seperti apa diluar sana dan membiarkan rambutnya terkena sedikit angin. Dengan kawalan kereta kerajaan yang sangat ketat menuju istana, didepan terdapat kereta Raja dan Ratu Dong Shi yang berbahagia karena kadatangan putri mahkota mereka yang baru datang dari tugas militer.

Sang putri mahkota adalah seseorang sosok yang selalu disembunyikan oleh kerajaan. Karena kehadiranya 17 tahun yang lalu merupakan sebuah ancaman besar bagi negara-negara dengan lahirnya pewaris tahta baru di kerajaan dengan kekuasaan terluas di era itu. Putri mahkota menjadi ancaman besar karena isu yang menyebar ke seluruh negara bagian lain bahwa kelahiran sang putri akan membawa dampak yang signifikan terhadap kerajaan Dong Shi dan negara persemakmuran lainnya. Empat tahun kemudian setelah kelahiran Putri pertama, lahir pangeran Dong Shi sebagai penerus kedua kerajaan yang saat ini umurnya sudah 13 tahun. Dan inilah pertama kali putri mahkota memasuki wilayah kerajaan setelah perjalanan yang cukup panjang dengan karir militer dan pendidikannya, dimana tanpa ada satupun warga negara yang tahu identitas putri mahkota kecuali keluargaan kerajaan dan pegawai istana yang harus selalu menjaga rahasia keluarga kerjaan.

Masyarakat hanya tahu bahwa sang putri sedang berada di luar istana dan oleh sebab itu ini menjadikan kerajaan aman selama 17 tahun karena isu yang tersebar adalah penerus kerajaan yang ditakuti negara lain tidak ada di dalam istana selama beberapa tahun. Tak ada alasan negara lain untuk menyerang kerajaan Dong Shi karena kelahiran sosok putra mahkota sesuai dengan ramalan kelahirannya memberikan dampak yang sangat luar biasa, kerajaan yang dipimpin Raja Dong Shi saat ini, menjadi Makmur dan mampu menjalin Kerjasama dagang dengan negara musuh sekalipun berkat kelahiran sang putra mahkota yang sangat menenangkan berdasarkan lamaran kelahirannya. Sampai saat ini jika suatu kerajaan masih belum memutuskan untuk memiliki pewaris tahta maka kerajaan tersebut akan mengalami masa aman sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan kerajaan lainnya. Karena hari kelahiran para pewaris tahta sangat mempengaruhi hubungan antar kerajaan.

Namun saat ini di kereta kedua iring - iringan adalah kereta berisikan putri dan putra mahkota dengan pengawal yang duduk di depan. Sang pengawal tampak hanya diam memperhatikan dengan cermat arah perjalanan mengantarkan putri mahkota dan pangeran mahkota Dong Shi dalam satu kereta. Pangeran yang masih baru beranjak remaja masih terdiam melihat bahwa yang duduk saat ini disebelahnya adalah sosok kakak perempuan yang baru pertama kali dilihatnya. Tampak berbeda karena putri menggunakan setelan pakaian militer Dong Shi dan pangeran menggunakan pakaian khusus keluarga pewaris kerajaan. Pangeran kecil hanya memandang kakak perempuannya tanpa terputus selama perjalanan dari camp militer sampai ke kerajaan tanpa berani mengucap sepatah katapun. Putri hanya mengusap kepala adiknya itu karena putri merasa melihat ayah dan ibunya di dalam mata adik lelakinya yang kelak akan menjadi Raja itu. Saat ini putri Dong Shi mencoba untuk membuka jendela kereta, hanya untuk melihat jalanan dengan kerumunan orang dan angin yang sejuk. Hanya saja belum sempat seluruh kaca kereta terbuka suara pengawal kerajaan yang duduk di kursi depan kereta menghentinkan niat putri

MoOrangeWhere stories live. Discover now