Seorang gadis berlari ketakutan di kegelapan malam, menaiki tangga dengan gemetar berusaha mencari pertolongan, tetapi tidak ada satupun yang mendengar. Sampai ia berada di teras atap asrama, mencari tempat bersembunyi di balik papan-papan kayu.
Suara nyanyian klasik dari seorang misterius dengan pakaian serba hitam membuat lagu the magic flute jadi semakin tampak mengerikan. Gadis itu gemetar membungkam mulutnya, berusaha bersembunyi sekuat tenaga, peluh menetes tiada henti, air mata tidak bisa terbendung lagi.
"Der Hölle Rache kocht in meinem Herzen
Tod und Verzweiflung
Tod und Verzweiflung ...."
"Kalo lo tidak muncul dalam hitungan ke tiga, video ini akan segera tersebar, bukan hanya kehidupan lo yang hancur, tapi juga keluarga lo yang elo bangga banggain bakal nanggung malu," kata seorang misterius itu yang memakai pengubah suara. Belum ada jawaban ia pun mulai menghitung.
"Satu ...." ucapnya sambil menikmati lagu The megic flute di ponselnya nya
"Flammet um mich her!
Fühlt nicht durch dich."
Sarastro Todesschmerzen
Sarastro Todesschmerzen ...."
Si gadis yang bersembunyi di balik papan kayu itupun Semakin gemetar.
"So bist du meine Tochter nimmermehr
So bist du meine Tochter nimmermehr."
"Oooooohohohohohohoh
Oooooohohohohohohoh ...."
"Dua ...." si misterius melanjutkan.
"Oooooohohohohohohoh
Oooooohohohohohohoh ...."
"Meine Tochter Nimmermehr ...."
"Tiii... " ucapannya terhenti, setelah melihat gadis yang masih memakai seragam itu, keluar dan berlutut.
"Gue mohon, lepasin gue. Gue ada salah apa? Kanapa lo memperlakukan gue seperti ini? Lo siapa?" cecarnya dengan nafas terengah- engah mencoba memberanikan diri.
"Itu gak penting, karna sekarang lo cuma punya dua pilihan, lo loncat ke bawah sana, atau gua sebar videonya!" ancamnya.
Namun, gadis itu bermata bulat itu tetap diam membisu. Orang misterius itupun tidak sabar dan berjalan ke arahnya. Si gadis mundur selangkah demi selangkah karna ketakutan sampai ia berhenti tepat di pinggir balkon. Ia menoleh ke belakang ternyata sudah tidak ada pilihan lain, karna ia berada di lantai teratas asrama Hell community dengan ketinggian lebih dari 80 meter.
"Gimana?" tanya si misterius.
"O ... Ok ... Oke, gue pilih sebarkan videonya," ujarnya dengan gagap
Orang misterius itu terkekeh dan menekan share di ponselnya. Segera gadis itu mencoba pergi tapi dihadang oleh orang misterius itu dan berkata.
"Memangnya segampang itu? meskipun gue nyebarin video ini, gue hafal banget trik orang kayak lo!" ucapnya sambil mendorong keras badan si gadis itu ke arah pembatas balkon, sehingga si gadis terjatuh dari ketinggian itu dengan kaget dan berteriak.
"Aaaaaaa ...."
Orang misterius itupun mendengus puas sambil menyunggingkan senyumnya.
Diikuti dengan nada terakhir dari lagu The magic flute.
"Oooooohohohohohohoh
Oooooohohohohohohoh."
Votenya dong, anggep aja shodakoh, karna vote bikin seneng meskipun gak berupa duit hehehe
Jangan lupa juga comment biar bisa memberi kan yang lebih baik
Karna bagaimanapun juga masih belajar 😊
YOU ARE READING
WHO? | TAHAP REVISI
Mystery / Thriller"Sebuah kertas yang lusuh pun bisa terlihat lebih indah jika pandanganmu terfokuskan hanya pada secarik kertas itu, karna pada hakikatnya seindah apapun latar belakangnya mereka akan menjadi kabur" Kata itulah yang membuat Hazearra amanda sadar, ba...
