06 | Best part of my life❤

39 4 29
                                    

Aroma ramyeon yang baru saja matang menguar dengan sangat kuat di sepenjuru dapur dan ruang makan. Kuahnya begitu pekat dan kental dengan warna kemerahan disana. Park Chaerin menelan ludahnya yang sudah terasa ingin keluar dari mulut. Ia sudah tak sabar ingin cepat-cepat menyantap semangkuk Ramyeon panas di depannya.

"Selamat makan!" ucapnya semangat sembari mengangkat sepasang sumpit ditangan.

Dicelupkannya sumpit tersebut kedalam mangkuk, menjepit mie kenyal itu dengan penuh nafsu, lalu saat ia hendak menyuapkannya kedalam mulut ...

"Kau makan ramyeon lagi, Yeobo?"

Suaminya muncul dari belakangnya secara tiba-tiba sembari menggendong anak mereka yang sedang terlelap tidur.

"Ah! Mengagetkanku saja!" decak Chaerin kesal.

Ia meletakkan kembali sumpit itu kedalam mangkuk. Belum sempat ia memasukkannya kedalam mulut.

"Kenapa aku tak mendengar suara mobilmu Jin?" buka Chaerin mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

Kim Seokjin menautkan kedua alisnya, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ckckck ... bagaimana kau bisa mendengar suara mobilku sedangkan fokusmu sudah berada pada ramyeon itu."

Chaerin tersenyum kecut. Ia menggaruk belakang telinganya yang tak gatal. "Mianhae ... aku benar-benar tak dapat menahan selera lagi. Janji deh ini ramyeon terakhir untuk minggu ini."

"Tidak ada ramyeon lagi dalam bulan ini! Aku akan pindahkan Woobin ke kamarnya dulu. Nanti kita bicara lagi. Silakan lanjutkan makanmu."

Jin pergi berlalu meninggalkan istrinya yang masih terpegun diruang makan. Dan tak sampai sepuluh menit kemudian ia sudah tiba lagi dihadapan Chaerin.

Chaerin diam mematung. Menunduk dengan tatapan sendu dan bibir yang mengerucut. Ia tak memakan ramyeon itu sama sekali. Sampai mie yang kenyal tadi kini sudah berubah bentuk menjadi kembang.

Jin yang melihatnya langsung merengkuh Chaerin kedalam pelukannya. Chaerin pun sontak terisak dan menangis dalam pelukan suaminya.

"Aku melakukan ini untuk kebaikanmu sayang, untuk kebaikan anak kita juga. Jika kau ingin makan, makanlah makanan lain yang sehat. Sudah hampir dua minggu ini kau selalu kedapatan diam-diam makan ramyeon."

"Ta-taapii aku inginnya hanya makan itu, Jin. Tolong mengertilah sedikit. Kau tak tahu bagaimana rasanya mengidam itu seperti apa. Ini sungguh menyiksaku. Aku sungguh tak tahan jika tak makan ramyeon itu sehari saja."

Jin mengelus surai hitam istrinya penuh sayang. "Dokter sudah pernah mengingatkan kita kan, di awal kehamilan ini kau harus benar-benar memperhatikan kondisi janinmu dan asupan gizinya. Bukankah setiap hari sebelum berangkat kerja aku selalu memasakkan makanan untukmu. Dan itu hanya sedikit sekali kau sentuh. Kasihan dia didalam sana juga ingin mendapatkan asupan gizi yang baik." Jin mengelus perut istrinya yang masih belum kelihatan membuncit karena memang usia kandungannya masih memasuki minggu ke-delapan.

Chaerin masih diam memeluk sang suami. Ia pun sebenarnya tak mau seperti ini. Dulu ketika masih hamil anak pertamanya-Kim Woobin- ia selalu makan dengan baik. Tak pernah mengalami mual muntah parah ataupun ngidam makanan tertentu yang itu-itu saja.

Tapi kali ini sangat berbeda.

Ia terpaksa harus berhenti bekerja karena dari awal kehamilan ini ia mengalami mual dan muntah yang cukup parah, bahkan tak mau makan apapun kecuali buah-buahan dan air putih saja.

BTS ONESHOT ( ✔ )Where stories live. Discover now