Bab 29

1K 186 6
                                    

Cale menatap mereka dengan mata coklat kemerahannya yang tajam dan dingin, sedikit linglung.

"...Apa..."

Dia bergumam tetapi matanya mencerminkan kesadaran saat dia menghela nafas dan melihat yang lain. Kepalanya masih berdenyut-denyut saat ingatan membanjiri kepalanya.

'Sial... apa yang telah aku lakukan?'

Cale ingin facepalm segera setelah ingatan tentang hari-hari terakhir muncul di benaknya saat dia menghela nafas dengan putus asa.

"Hyung."

Cale memanggil Alberu yang duduk diam di depannya memegang tangannya dengan wajah bingung dan kaget sambil menatapnya.

Yang lain juga menatap ini dengan ekspresi terkejut. Itu tidak meremehkan bahwa jika seseorang mencubit mereka, mereka bahkan tidak akan keberatan karena fokus mereka adalah pada sosok ramping yang akrab — yang tidak biasa untuk pria seperti dia — duduk di sana dengan tampilan dingin dan tabah yang sama seperti yang selalu dia kenakan. .

"A, Apa..."

Cale menghela nafas ketika dia menyisir rambut merahnya ke atas dengan tangan kirinya dan tangan kanannya terulur ke Alberu yang masih menatapnya dengan ekspresi tidak percaya terlukis di wajahnya.

"Beri aku mantelmu."

Cale dengan kasar menyatakan saat dia mengerutkan kening pada kondisinya saat ini.

Yah, itu normal untuk telanjang. Dia mengenakan pakaian anak-anak sebelum dia berbalik, tentu saja, itu akan robek berkeping-keping jika tubuhnya tiba-tiba bertambah besar.

Alberu tersentak dari lamunannya ketika dia mendengar suara kasar itu memanggilnya saat dia dengan cepat melepas mantelnya, yang, untungnya, cukup panjang untuk mencapai pertengahan paha Cale. Mantel gelap menutupi tubuh pucat sebelum orang itu berdiri dan menghela nafas sambil melihat yang lain.

"H...bagaimana..."

Yang lain masih dalam keadaan linglung sambil melihat si rambut merah yang tampak sedikit tidak terganggu dengan situasi saat ini tetapi dalam hati ingin bersembunyi di vilanya karena tatapan ganas yang dia terima.

Dia tidak menyukainya. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia menghela nafas saat dia melihat ke arah orang yang ingin dia tanyakan.

"Apakah kamu mengatakan namamu Relia?"

Cale memanggil wanita yang berdiri di sana dengan linglung sambil menatapnya. Wanita itu menunjukkan ekspresi yang berbeda dari yang lain. Meskipun ada ekspresi terkejut itu, itu lebih seperti dia tidak  terlalu  terkejut saat menatapnya.

What if Cale turned into a child?  Место, где живут истории. Откройте их для себя