9

135 31 2
                                    

"Ya ampun, berani-beraninya gue nyium pipi si Seulgi. Udah gila gue. Aaaaa."

Sama hal nya seperti Seulgi.
Taeyong senyam-senyum sendirian di kamarnya.
Ia merasa tergelitik mengingat kejadian tadi sore saat ia dengan lancang mencium pipi Seulgi.

"Parah. Dulu gue selalu ngeledekin dia, ngejailin dia. Entah sejak gue ngobrol sama dia kok asik gitu, dia juga gak nanya kenapa gue sering jahatin dia bareng temen-temen yang lain. Dan sekarang gue masih jahatin dia sementara dia baik sama gue. Ah gila sih gue." Taeyong frustasi.

Tiba-tiba ponsel Taeyong berbunyi.
Sebuah notifikasi pesan dari grup chat The Rose.

Johnny mengajak mereka untuk berkumpul malam ini.

"Eh dateng lu Yong? Kirain lagi sama doi..." Ledek Doyoung saat Taeyong baru saja tiba.

"Apaan si, orang gue lagi tiduran." Jawab Taeyong.

"Yong, udah sebulan lu sama si cupu. Gimana? Ada perasaan gak lu sama doi? Abisnya makin hari makin nempel aja. Ckck." Tanya Johnny.

"Menurut lu? Ga ada pembahasan lain apa? Bosen banget gue bahas Seulgi." Ucap Taeyong.

"Iya gue bosen bahas Seulgi soal hubungan ini sama kalian!" Batin Taeyong.

"Ya terserah lu sih Yong. Kita cuma pengen tau perasaan lu. Kalo emang lu udah jatuh cinta sama Seulgi ya lu jujur aja sama kita, lu boleh kok lanjut hubungan lu sama dia. Kalo nggak, ya lu putusin dia lah, sesuai dengan kesepakatan lu sama kita. Cuma sebulan." Ungkap Jaehyun.

"Wow, kalo bener. Hebat banget seorang Taeyong bisa ditaklukin sama Seulgi." Kata Doyoung sambil bertepuk tangan.

Sejujurnya ketiga anggota The Rose tidak mempermasalahkan jika memang pada akhirnya Taeyong ingin melanjutkan hubungannya dengan Seulgi, melihat tingkah dan gerak-gerik Taeyong mereka merasa terjadi sesuatu pada Taeyong terhadap Seulgi selama hubungan mereka dimulai.

Tapi tentu saja cukup aneh bagi mereka mengapa seorang Seulgi yang selama ini buruk di mata mereka dapat membuat perubahan pada Taeyong.

***

Keesokan harinya sampai hari dimana Taeyong akan meminta mengakhiri hubungan dengan Seulgi, ia memutuskan untuk tidak mengantar ataupun menjemput Seulgi.
Itu sebagai cara untuk menjauh darinya.

"Gak! Gue yakin gue gak jatuh cinta kok sama Seulgi."0

Ia akan tetap putus dengan Seulgi dengan cara yang baik.
Berharap mereka tetap berteman baik setelahnya.

"Seul, gue pengen ngomong sama lu." Taeyong menghampiri Seulgi yang sedang duduk di mejanya.
Di belakang, Jaehyun memerhatikan mereka.

"Iya, ngomong aja Yong." Kata Seulgi.

"Boleh ngomong di rooftop gak?"

"Mau ngomong serius ya Yong? Yaudah deh." Seulgi pun beranjak dari bangkunya, mengikuti Taeyong yang berjalan lebih dulu di depan.

Mereka pun tiba di rooftop.
Hanya berdua.
Entah mengapa suasana menjadi canggung.
Padahal mereka sudah sering mengobrol berdua.

"Taeyong? Mau ngomong apa? Bentar lagi jam pertama masuk." Ucap Seulgi segera ingin mengakhir kecanggungan diantara mereka.

"Sial! Kenapa susah banget ngomongnya?" Batin Taeyong.

"Seul?"

"Hm?"

"Lu udah pernah janji sama gue, kalo gue mungkin ngejahatin lu atau gue nyakitin perasaan lu, lu bakal maafin gue kan?" Tanya Taeyong.

"Iya. Kenapa Yong? Kamu mau mutusin Aku ya?"

Deg...

Taeyong terkejut mendengar ucapan Seulgi.

"Bener kan Yong?" Tanya Seulgi.

"Hm, bener Seul. Mungkin ada baiknya kita temenan aja. Gue gak bermaksud mainin perasaan lu kok Seul." Kata Taeyong.

"Hm, yaudah. Aku balik ke kelas ya Yong." Tanpa menunggu Taeyong, Seulgi segera berbalik badan dan berlari menuju kelas.
Rasanya ingin menangis, tapi ia harus menahan itu.
Bukankah ia sudah tahu sejak awal, bahwa Taeyong memang lelaki yang seperti itu? Lelaki yang sudah banyak mengencani banyak perempuan.

Salah sendiri menerimanya sejak awal.

Taeyong masih mematung.
Sangat berat melangkahkan kakinya kembali ke kelas.
Ia akan bertemu dengan Seulgi disana.

"Seul? Taeyong mana?" Tanya Jaehyun.

"Hm? Nggak tau, mungkin masih di rooftop." Jawab Seulgi.

Melihat gerak gerik Seulgi tentu saja Jaehyun sudah tahu bahwa Taeyong sudah mengakhiri hubungannya dengan Seulgi.

"Cih! Sok kuat lu Yong! Gue tau kalo lu berdua sama-sama suka. Kenapa sih susah banget jujur sama sahabat sendiri?" Batin Jaehyun. Ia kesal dengan Taeyong yang tak ingin jujur dengan perasaannya, juga dengan sahabatnya.

Jaehyun bisa melihat, bagaimana Taeyong selama berpacaran dengan Seulgi.
Itu sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya ia berpacaran dengan perempuan lain.

Taeyong pun memasuki kelas.
Ia tak dapat menatap ke arah Seulgi.

"Yong?"

"Apa?"

"Lu kenapa?" Tanya Jaehyun.

"Gak, gapapa."

Selama jam pelajaran, pikirannya tidak fokus.
Ia terus memikirkan Seulgi.
Sementara Seulgi begitu fokus pada guru yang sedang menjelaskan di depan papan tulis.

Bel istirahat pun berdering.
Seperti biasanya Johnny dan Doyoung segera menghampiri kedua sahabatnya di kelas sebelah.

"Hai Seul..." Sapa Johnny.

Seulgi tak menghiraukan.

"Kenapa tuh? Tumben. Jangan bilang lu berdua udah putus?" Ucap Johnny yang dapat didengar oleh teman kelas Taeyong lainnya.

Taeyong tampak kesal dengan cara Johnny yang membesar-besarkan keadaan.

"John!"

"Kenapa Yong? Kok lu kesel gitu? Kan lu jadian sama Seulgi cuma karena lu kalah taruhan. Why you get angry like this? Huh?" Tanya Johnny dengan santainya.

Semua orang mendengar ucapan Johnny.
Termasuk Seulgi.

Seulgi beranjak dari kursinya dan segera keluar dari kelas.
Sakit hati? Ya, tentu saja.
Rupanya Taeyong benar-benar hanya mempermainkannya.

Taeyong tak mengejar Seulgi.
Ia tetap di kelas bersama The Rose.
Ia juga tak marah dengan Johnny.
Karena ini memang kesalahan yang ia buat sejak awal.

Berita tersebar begitu cepatnya di telinga orang-orang.
Bahwa Taeyong mengencani Seulgi karena kalah taruhan.
Orang-orang tertawa dan tak menyangka hal itu.

"Woy! Cupu! Mau kemana lu?" Cegat beberapa siswi.

"Pantes aja, gue ga habis pikir kenapa Taeyong mau pacaran sama cewek kayak lu? Ah ternyata cuma jadi bahan taruhan? Hahaha."

Secret IdentityWhere stories live. Discover now