1.4 Severus Snape

811 100 0
                                    

Memasuki bulan November, hawa menjadi sangat dingin. Setiap pagi tanah berselimut salju dan danau sudah menjadi hamparan yang membeku. Meski begitu masa pertandingan Quidditch tidak diundur. Pada hari Sabtu, akan ada pertandingan Gryffindor versus Slytherin. Banyak orang yang tak sabar menantikan pertandingan itu.

YN tak datang ke pertandingan tapi berita menyebar dengan cepat, ia tahu Gryffindor menang dengan skor seratus tujuh puluh lawan enam puluh.

YN merapatkan mantelnya sembari menunggu, ia baru saja mengetuk pintu Pondok Hagrid yang berada di dekat hutan terlarang.

"Masuklah!"

"Eh," mata YN menangkap sosok tiga anak Gryffindor. Harry, Ron dan Hermione. "Aku akan kembali lagi nanti, maaf mengganggu."

"Tidak apa, YN. Masuklah!" Hagrid menarik kursi kosong untuk YN duduk.

YN akhirnya masuk dan duduk bersama mereka, Hagrid memberinya secangkir teh hangat.

"Snape pelakunya," kata Ron. "Hermione dan aku melihatnya. Dia komat-kamit mengutuk sapu Harry."

"Omong kosong," kata Hagrid. "Untuk apa Snape lakukan hal macam itu?"

Harry Ron, dan Hermione saling pandang, bingung bagaimana menjelaskannya. Mereka juga menatap YN, seolah ia adalah orang asing yang tidak seharusnya mendengar percakapan mereka.

"Aku bisa pergi, jika kalian--"

"Tidak, tidak, kau boleh tetap di sini," cegah Hermione.

Harry akhirnya bicara. "Aku tak sengaja tahu sesuatu tentang dia," katanya kepada Hagrid, "Dia mencoba melewati anjing kepala tiga itu pada malam Halloween. Anjing itu menggigitnya. Kami menduga dia ingin mencuri entah apa yang dijaga anjing itu."

Teko teh yang dipegang Hagrid sampai terjatuh. "Bagaimana kalian sampai bisa tahu tentang Fluffy?" katanya.

"Fluffy?"

"Yeah, dia anjingku, kupinjamkan dia ke Dumbledore untuk jaga..."

"Ya?" pancing Harry penuh semangat.

"Jangan tanya-tanya lagi," tukas Hagrid keras, "itu rahasia besar."

"Tapi Snape mau mencurinya."

"Omong kosong!" kata Hagrid lagi. "Snape guru Hogwarts, dia tidak akan berbuat begitu."

"Kalau begitu, kenapa dia mau membunuh Harry?" seru Hermione. Kejadian Snape komat-kamit saat pertandingan Quidditch rupanya telah mengubah penilaian Hermione tentang Snape.

"Aku tidak berniat ikut campur, Profesor Snape memang tampak jahat dari luar, tapi ia tidak akan melakukan hal sekejam itu. Membunuh murid Hogwarts? Yang benar saja?" tutur YN.

YN mengenal Snape sejak belum masuk ke Hogwarts karena melihatnya sering kali hadir di pertemuan para Pelahap Maut. Meski Pelahap Maut bukanlah kumpulan orang-orang yang menyenangkan, namun YN percaya Snape tidak seburuk itu. Selama ini dia membantu YN dalam banyak hal.

"YN benar. Aku Beritahu kalian, kalian keliru!" kata Hagrid panas. "Aku tak tahu kenapa sapu Harry bertingkah seperti itu, tapi Snape tidak akan coba bunuh murid! Sekarang, lupakan saja anjing itu dan lupakan apa yang dijaganya, itu urusan Profesor Dumbledore dan Nicolas Flamer."

YN tidak sepenuhnya tahu apa yang mereka bicarakan. Tujuannya menemui Hagrid bukan untuk mencari tahu tentang Snape.

"Jadi, apa yang ingin kau tanyakan, YN?" tanya Hagrid setelah Harry, Ron dan Hermione pergi.

YN berdehem setelah meneguk kembali tehnya yang sudah dingin. "Apa ... apa kau pernah melihat vampir? Di dalam hutan terlarang atau di tempat lainnya?"

"Vampir?" Hagrid menuangkan teh dari ketel ke dalam cangkirnya. "Aku tidak pernah melihatnya. Kau bisa bertanya pada Profesor Quirrell, dia mengatakan pernah melihatnya di Rumania. Apa yang membuatmu begitu penasaran?"

D. Malfoy x Reader: We are Different [Slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang