My Imagine

1.3K 72 0
                                    

  Halo, sebelumnya bolehkah aku memperkenalkan diriku? Walau sebenarnya itu tak terlalu penting bagi kalian.

  Namaku Lee Minho, aku seorang mahasiswa tingkat akhir yang bekerja sebagai guru tari, pun sesekali menjadi back dancer sebuah grup.

Bolehkah aku sedikit bercerita?

  Semenjak aku beranjak dewasa, aku mulai hidup mandiri. Kalian pasti berfikir itu pasti bagus 'kan? Tidak, kata mandiri yang kumaksud itu berbeda.

  Aku hidup mandiri, yang artinya aku hidup sendirian. Ya benar, tak ada keluarga, tak ada sahabat, kecuali teman secara formalitas.

  Ayahku meninggal beberapa tahun yang lalu, hal itu membuat Ibuku tak ada alasan lain untuk merawatku, dan semenjak hari itu pula Ibuku pun pergi bersama keluarga barunya, dan menelantarkanku seorang diri.

  Hidupku terlalu monoton dan hal itu membuatku tak tau apa arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Walau tak bisa dipungkiri jika aku pun merasa bahagia ketika aku melakukan pekerjaanku. Tapi entah mengapa, rasanya ada yang kurang.

  Semua orang pasti memiliki setidaknya satu idola mereka, tak peduli seberapa tua atau seberapa mudakah usia mereka.

  Aku pun sama, kalian tau J.one? Iya, seorang pria yang memiliki nama asli Han Jisung ini mampu menarik seluruh perhatianku padanya. Anggota termuda dari grup 3Racha ini mampu membuatku terpana akan penampilannya di depan panggung.

  Ini lebih dari sekedar kagum, dan terkadang aku berfikir.. salahkah aku mencintai orang yang tak nyata dikehidupanku terlalu berlebihan? Salah, sangat salah! Tapi aku tak peduli selama aku bahagia akan hal itu.

  Aku hanyalah seorang penggemar biasa yang tak terlalu menonjol, artinya aku hanya mengagumi mereka dalam diam. Tak seperti para penggemar pada umumnya.

  Rata-rata, seorang penggemar pasti pernah berhalusinasi tentang idolanya. Dan hal itu pun terjadi padaku. Tapi, sepertinya ada yang aneh..

Dan aku tak paham akan hal itu.

...

  "Hiks, Hannie.. kau tau? Aku kehilangan satu-satunya temanku yang selama ini menemaniku sedari aku sekolah menengah dulu," ungkapku.

"Kenapa bisa begitu?"

  "A-aku, mungkin aku terlalu bodoh karena baru saja menyadari hal ini. Aku terlalu bergantung pada orang lain yang menyebabkan orang-orang dengan mudah memanfaatkanku."

  Aku tak terlalu peduli jika ada orang yang mengira aku berbicara sendiri. Kecil kemungkinan itu terjadi karena aku sedang sendirian dirumah peninggalan Ayahku ini.

  Ngomong-ngomong soal 'Hannie' aku sengaja menyebut Jisung dengan nama itu karena nama 'Hannie' itu pelesetan dari kata 'Honey' yang berarti panggilan sayang untuk seseorang.

  "Aku sedih, semua orang yang kusayang perlahan meninggalkanku. Ayah dan Adikku pergi meninggalkanku untuk selamanya, Ibuku pergi, sahabatku memutuskan persahabatan kita. Dan kini, aku tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.."

  "Aku hanya ingin memiliki teman, apa memang sesulit itu? Hannie? Sepertinya kau sibuk, terima kasih jika kau telah mendengarkan keluh kesahku hari ini, semoga harimu menyenangkan!"

  Aku menelungkupkan wajahku dibantal kesayanganku. Aku menangis sekeras-kerasnya, ini terkesan berlebihan dan kekanakan.. tapi tak ada salahnya aku lelah 'kan?

SeraphicOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz