a'11 We got this oneuldo yeogin

1.4K 244 56
                                    


Next 25 komen 100 vote ya. Kalo mau si anu pegat🤣

Happy Reading🌵

"Motor Hendery sama Yeri bakalan di antar sama bengkel nanti sore, terus Ayah juga ada rapat pagi ini Dek, jadi hari ini kalian bertiga berangkat bareng yah."

"Ih Ayah apaan sih? Nggak ah, Chanissa mending berangkat sendiri," Protes Chanissa tidak Terima.

"Sekarang hari senin Dek, rawan macet sama penilangan, Adek juga nggak punya SIM kan? Mau di tilang polisi?" Ayah Jo menatap lekat anak bungsunya.

"Aaah nggak mawu Yah." Chanissa menggelengkan kepalanya sambil memanyunkan bibirnya.

"Makanya berangkat sama mereka, pake mobil Ayah yang satunya kok Dek. Ayah rapatnya jam setengah delapan, nggak boleh telat."

Chanissa semakin menekukkan wajahnya, Chanissa sebenarnya takut jika tidak bersama sang Ayah, terutama dengan Hendery ia masih trauma.

Mungkin pengecualian Mark ya, rasa takutnya mungkin tertutupi dengan rasa gugupnya karena satu mobil dengan Mas crush.

"Padahal ntar lagi kita mau mampir di toko kue ya Yer, pasti banyak donat sama kue lucu lucu." Hendery memulai kompornya.

Chanissa mulai melirik Hendery, sepertinya ia mulai tergoda.

"Heem, yaudah lah. Kita makan di sana aja ntar donat sama cakenya, takut ada yang pengen Heng." Yash Yeri membalas sendirian Hendery dengan mulus.

Tatapan Chanissa mulai menyendu, ia ingin kue kue lucu dan donat, tapi sepertinya ia tidak akan di ajak.

"Yaudah yuk, berangkat sekarang aja. Biar bisa nongkrong bentar di toko kuenya." Hendery berpura pura bangkit dari kursinya.

"Aheng~ Chanissa nggak di ajak?"

Johnny dan Chitta menahan tawanya.

"Lho katanya nggak mau berangkat sama kita?" Yeri menyahuti, pura pura bingung.

Chanissa terdiam, kepalanya langsung tertunduk, ia ingat akan rengekannya tadi yang tidak mau berangkat dengan Hendery dan Yeri, dan sekarang malah ingin berangkat bersama mereka.

"Hooh, katanya mau brangkat sendiri tadi." Tambah Hendery.

"Iya iya kalian berangkat aja, biar Chanissa sendiri aja." Chanissa langsung memakai tasnya, kemudian mengambil tangan Ayah dan Maenya kasar untuk ia cium. Namun di tahan oleh Mae Chitta saat akan melepaskan tangannya.

"Adek beneran mau berangkat sendiri?"

Chanissa mengangguk ragu, matanya sudah berkaca kaca. Ia selalu begini jika tidak di ajak oleh kedua kakanya.

"Teteh sama Aheng nggak aja Nissa-hiks huwee Mae, nda mau sekolah!" Chanissa lagsung menghambur ke pelukan Mae Chitta.

Ayah Jo panik, sedangkan Yeri dan Hendery tertawa keras. Mereka suka mengusili Adek kecil mereka ini sampai menangis, tapi mereka benci jika melihat adek mereka di nangisin orang lain.

"Udah udah jangan nangis, biar mereka nanti Mae jewer telinganya sampe merah." Mae terus mengusap usap punggung si bungsu agar berhenti menangis.

"Nggak mau hiks sekolah."

"Uluh, masa nggak mau sekolah? Sekarang Mark ultah lho, Gue sama Yeri mau ambil kuenya."

Chanissa masih menggelengkan kepalanya di leher Mae Chitta.

"Beneran nih nggak mau ke sekolah bareng?" Hendery masih berusaha memanas manasi Chanissa.

"Yaudah bye." Yeri menggandeng lengan Hendery keluar ruang makan.

Dynosaur Plester. Where stories live. Discover now