Mau Nikah; 15

3.9K 740 122
                                    

"Hai kak" Ucapnya sambil senyum ganteng.

Yoshi mematung di tempat, sementara itu Haruto dan Papa nunjukin senyum yang gak bisa mereka tahan.

Beberapa detik Yoshi diem, menelusuri wajah dan bentuk badan orang didepannya.

Senyum lebarnya masih sama, pipi gembilnya juga masih ada, tingginya udah melebihi Yoshi, suaranya juga memberat. Yoshi inget betul siapa orang ini.

Tanpa aba-aba, Yoshi langsung lari meluk orang itu, tangisannya pecah seketika, rindu yang dia simpen, rindu yang menghantui dia setiap malam, rindu yang jadi alasannya nangis setiap hari sekarang udah terbayarkan.

Yoshi ngerasa lega saat pelukan eratnya dibalas lebih erat sama si cowok bongsor.

"Apa kabar?" Tanya si cowok bongsor tanpa ngelepas pelukan mereka.

Yoshi gak jawab, hal itu bikin si cowok jadi khawatir, tapi gak terlalu ambil pusing, mungkin Yoshi terlalu rindu? Jadi untuk bicara pun dia gak sanggup.

"I miss you so bad." Ujar si cowok sambil elus pelan belakang kepala Yoshi.

Tangisan Yoshi semakin kenceng, bahkan terkesan meraung. Si cowok jadi semakin khawatir setelah liat Haruto dan Papanya yang nyamperin Yoshi dan berusaha ngelepasin Yoshi dari si cowok.

Tapi Yoshi gak mau, pelukannya semakin erat, tangisannya semakin kencang, rasanya sakit banget liat Yoshi begini.

"Kak, udah ya, duduk dulu, tenang dulu." Ujar Papa pelan, masih berusaha bikin Yoshi ngelepasin pelukannya.

"Kak, lepas dulu ya, nanti aku jadi ayam geprek kalo dipeluk kenceng gini." Cowok itu berusaha ngelawak sambil ketawa. Tapi lawakan itu bukanlah hal lucu lagi buat Yoshi, Haruto dan Papanya.

Tapi dimaklumi, soalnya cowok itu belum tau Yoshi nangis sampe meraung-raung gitu karena apa.

"Kak, udah." Haruto dengan sekuat tenaga ngelepas Yoshi dari sesi pelukan itu.

Si cowok khawatir pas berhasil liat wajah Yoshi. Wajahnya merah, tangisannya gak berhenti, bahkan badan Yoshi lemes sampe dia jatuh terduduk di atas sofa.

"Kak, hey? Kenapa?" Tanya cowok itu sambil bawa Yoshi ke pelukannya lagi

Wajah Yoshi tenggelam di ceruk leher yang lebih muda.

"K-kamu jangan-hiks- jangan pergi lagi, wan-hiks- please" Lirih Yoshi sebelum dia ngelanjutin tangisannya lagi.

Junghwan ngerti Yoshi rindu, tapi apa semenyakitkan itu ditinggal Junghwan pergi? Junghwan kira Yoshi berhasil temuin kebahagiaannya dan menjalani hidup dengan normal saat dia pergi, tapi... Apa pemikirannya itu salah?

"A-aku gak pergi, aku udah disini kan?" Ujar Junghwan.

Yoshi diem. Junghwan noleh ke Haruto dengan raut wajah kebingungan.

"Nanti gue ceritain." Haruto berucap tanpa suara.

💢💢💢

Yoshi tadi dikasih minum, tapi setelah itu badannya malah melemas, dan Yoshi pingsan.

Papanya buru-buru manggil dokter yang biasa nanganin Yoshi. Beliau adalah Dr. Suzy, seorang psikiater yang nanganin Yoshi sejak awal Yoshi mengidap penyakitnya.

Karena terlalu khawatir, tadi Junghwan pengen nemenin Yoshi di kamarnya, tapi hal itu dilarang Dr. Suzy setelah beliau tau kalau alasan Yoshi nangis hari ini adalah cowok bongsor itu.

Akhirnya Junghwan digeret sama Haruto, dibawa ke suatu tempat, cukup jauh sampe mereka harus mengendarai motor kesana.

"Kenapa ke pemakaman??"

Mau Nikah || Hwanshi [END]Where stories live. Discover now