04-

570 65 14
                                    

P L A Y D A T E

*

harshword, Korea rasa lokal

*




전하 : Jeonha : Yang Mulia Raja
마마 : Mama : Ratu/Permaisuri
대비 마마 : Daebi Mama : Ibu dari Raja

.

.

.

"MAMA!"

Jimin hilang akal saat seorang wanita paruh baya tiba-tiba mendekat, disusul oleh seorang gadis yang nampak masih belia; terlihat berumur jauh dibawahnya. Pun dibelakang mereka belasan orang nampak rapi berbaris dengan wajah yang terkejut memandang Jimin dan Yoongi.

"Mama, huhu. Akhirnya engkau pulang kembali," ucapnya sambil menangis tersedu.

Jimin bingung, menatap kearah Yoongi untuk minta penjelasan tapi hanya mendapat gelengan sebagai jawaban. Mereka berdua maju seperti ingin meraih Jimin, ia dengan segera memeluk sahabatnya takut.

"Shoo.. jauh-jauh! Kalian lagi s-syuting ya?"

"Syu-syu-syuking itu apa, Mama?" tanya si wanita paruh baya.

"Syuting!"

"Aaah, syuting. Tidak Mama, kami tidak melakukan syuting, Mama. Maafkan kami tidak mengerti apa yang anda katakan!"

Mereka bersujud semua.

"Yoongi, ini apa sih?"

"Gak tau, Ji."

Manusia yang katanya bersahabat ini bingung bukan main, Jimin berpikir sepertinya mereka sedang terkena prank salah satu acara di televisi.

Kemudian Jimin terkaget oleh wanita paruh baya tadi yang tetiba meneriaki Yoongi, "ASTAGA JEONHA! Mengapa anda terluka seperti itu!"

Jimin jadi teringat akan keadaan sang sahabat, segera ia meminta tolong mereka untuk membantunya mengobati luka Yoongi. Harap-harap diberikan satu kotak pertolongan pertama yang berisi obat merah dan peralatan lainnya, mereka malah membopong Yoongi pergi.

Jimin tertinggal bersama dua orang wanita yang terus memanggil-manggilnya dengan sebutan aneh. Ia segera bangun dari duduknya untuk menyusul, tapi dua wanita ini tidak membiarkannya begitu saja. Kedua tangan dipegangi dengan kencang, bisa saja Jimin melawan tapi ia tak tega karena mereka perempuan.

"Jangan khawatir Mama, lebih baik kita kembali dan mengganti pakaian anda yang aneh ini."

"Gue mau pergi ke Yoongi."

"Mama, maafkan saya karena tidak mengerti apa yang anda ucapkan. Gue itu apa?" ucap wanita yang lebih tua dengan wajah yang ketara bingung sambil agak takut.

Jimin rasanya ingin menangis, "Aku, aku ingin menemui Yoongi."

"Nanti ya lebih baik kita ke aula Daejeojeon dulu untuk memperbaiki tampilan anda, Mama."

Jimin pasrah, entah apa yang akan terjadi padanya. Tubuhnya di bawa menyusuri jalan di istana, semuanya terasa sangat berbeda dari tiga puluh menit yang lalu. Teman-temannya hilang, di sekitar istana berubah menjadi gunung tinggi menjulang dan hutan yang lebat.

Kepalanya pening.

"Mama, ada apa? Apa yang anda rasakan? Perlu saya panggil tabib?"

"Bisakah aku tahu siapa nama kalian?" tanya pria itu akhirnya.

Play Date -yoonminDonde viven las historias. Descúbrelo ahora